BeritaPerbankan – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) optimis outlook perbankan pada tahun 2022 akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang semakin membaik.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan langkah perbankan di tahun 2022 semakin leluasa, ditunjang oleh laba dan pertumbuhan kredit perbankan yang mencatatkan kenaikan setiap bulannya.
“Laba bersih perbankan terus mengalami kenaikan. Per bulan November 2021, laba bersih perbankan tercatat sebesar Rp 131,2 triliun atau meningkat 34,1% secara tahunan (YoY). Pertumbuhan kredit juga menunjukkan kenaikan sebesar 4,4% YoY,” pungkasnya.
Kinerja industri perbankan tidak dapat terpisahkan dari capaia pertumbuhan ekonomi nasional yang kekinian menunjukan tren positif.
LPS mencatat Purchasing Manager Index (PMI) Indonesia sudah mencapai level ekspansif bahkan masuk dalam jajaran 7 besar di ASEAN. Hal itu semakin menambah kepercayaan diri pertumbuhan ekonomi nasional akan semakin kuat di tahun 2022.
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022, LPS menyiapkan sejumlah strategi, salah satunya menahan suku bunga penjaminan di level terendah yaitu 3,50 persen.
Kebijakan penurunan tingkat bunga penjaminan (TBP) selama pandemi covid-19 terbukti mampu menjaga stabilitas keuangan perbankan nasional. LPS berharap kebijakan tersebut mampu memberikan ruang bagi perbankan untuk menurunkan suku bunga pinjaman.
Kebijakan LPS memangkas TBP harus dimanfaatkan oleh industri perbankan untuk meningkatkan kinerja fungsi intermediasi untuk menyalurkan lebih banyak lagi kredit usaha kepada UMKM dan pelaku usaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Langkahnya antara lain dengan menjaga suku bunga penjaminan LPS pada level yang tetap memberikan ruang terhadap suku bunga simpanan untuk berada pada level yang rendah, sehingga suku bunga pinjaman dapat melanjutkan tren penurunan yang sedang terjadi saat ini. Tentu saja hal ini dilakukan dengan tetap memperhatikan perkembangan stabilitas sistem keuangan dan likuiditas perbankan,” kata Purbaya
LPS mencatat adanya penurunan suku bunga kredit untuk konsumsi, modal kerja dan investasi yaitu 10,6 persen, 8,85 persen dan 8,5 persen. Diharapkan tren ini akan terus berlangsung sepanjang tahun 2022 untuk mendorong masyarakat memanfaatkan kredit perbankan.
LPS mengingatkan kepada perbankan untuk tetap mengantisipasi potensi kredit macet dengan menerapkan profiling yang ketat dan memeriksa riwayat transaksi kredit calon debitur.