BeritaPerbankan – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa menyebut dukungan perbankan dalam menyalurkan kredit ke sektor pariwisata menjadi modal penting untuk mengembangkan potensi pariwisata yang ada di Indonesia, sehingga para pelaku UMKM maupun industri kreatif bisa melakukan ekspansi dengan penambahan modal dari lembaga keuangan.
Lebih rinci, Purbaya menyebut penyaluran kredit perbankan ke sektor pariwisata paling banyak kepada penyedia jasa akomodasi, penyediaan jasa makanan dan minuman di tempat-tempat pariwisata.
“Penyaluar kredit perbankan ke industri pariwisata per bulan September 2023 mencapai Rp128,2 triliun atau tumbuh 4,57% year on year yang tertinggi sejak Agustus 2021,” ujar Purbaya dalam sambutannya pada acara Malam Anugerah Bangga Berwisata di Indonesian 2023 di Jakarta.
Pertumbuhan 4,57% penyaluran kredit perbankan ke sektor pariwisata juga tidak lepas dari pembangunan infrastruktur-infrastruktur konektivitas, hingga pengembangan destinasi pariwisata sektor prioritas di beberapa wilayah seluruh Indonesia. “Dukungan Finansial dari industri perbankan memungkinkan sektor pariwisata untuk melakukan investasi dalam pengembangan infrastruktur, perbaikan layanan, dan meningkatkan kualitas produk pariwisata secara keseluruhan,” lanjutnya.
Purbaya mengungkapkan industri pariwisata ini juga merupakan salah satu sumber devisa negara lewat aktivitas ekspor jasa. Berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif (Kemenparekraf), industri pariwisata telah menyusun menyumbangkan sekitar USD6,72 miliar atau setara Rp104 triliun (kurs:15.538) sepanjang tahun 2022 lalu.
Sepanjang tahun ini, industri pariwisata dari sisi sumbangan devisa kepada negara juga mengalami tren kenaikan. Bahkan sepanjang semester I 2023 saja, industri berhasil menyumbangkan USD6,08 miliar atau setara Rp94 triliun. “Industri pariwisata ini merupakan salah satu sumber devisa bagi Indonesia melalui aktivitas ekspor jasa. Bagi negara kita, tambahan lebih besar ini berkontribusi dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah,” ujarnya.