Beritaperbankan – Laporan likuiditas yang dirilis oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), memproyeksikan penyaluran kredit masih akan tumbuh terbatas dalam beberapa bulan ke depan. Hal ini sejalan dengan aktivitas ekonomi yang mulai pulih.
Di sisi lain, LPS mengingatkan perbankan masih perlu mengantisipasi risiko kredit, meskipun relaksasi kredit masih diperpanjang sampai dengan Maret 2023.
Pemulihan intermediasi perbankan diperkirakan akan terjadi secara gradual dipengaruhi laju pemulihan ekonomi dan keyakinan korporasi untuk melakukan investasi.
“Sementara pertumbuhan sisi dana pihak ketiga (DPK) akan cenderung melambat ke ‘single digit’ sejalan dengan perilaku deposan individual dan deposan korporasi yang cederung mulai melakukan konsumsi dan investasi,” tulis LPS dalam laporan yang dikutip, Senin (8/11/2021).
Diterangkan juga kikuiditas perbankan terpantau masih cukup longgar kendati terdapat indikasi permintaan kredit yang mulai meningkat di tengah pemulihan ekonomi. Sedangkan langkah kebijakan akomodatif dari otoritas dapat mendorong tren penurunan lanjutan suku bunga simpanan.
Tercatat penyaluran kredit perbankan pada periode Agustus 2021 kembali tumbuh positif dibandingkan periode bulan sebelumnya sebesar 1,16% y/y. Angka positif dari pertumbuhan penyaluran kredit ini menjadi sinyal adanya pemulihan ekonomi secara bertahap.
Hal ini juga dikonfirmasi dengan laju pertumbuhan Dana pihak ketiga (DPK) yang relative melambat dibanding bulan sebelumnya yaitu tumbuh 8,81% y/y. Kondisi likuiditas perbankan yang masih cukup longgar ini masih memberikan ruang bank untuk kembali menurunkan suku bunga simpanannya.