BeritaPerbankan – Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, kenaikan suku bunga deposito diprediksi naik antara 10-15 basis poin. Hal itu dipicu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang menaikkan tingkat bunga penjaminan sebesar 25 basis poin untuk Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Nah, penyesuaian itu disebut akan berpengaruh ke tingkat suku bunga deposito di perbankan.
Angka ini dinilai bukan sebuah peningkatan yang signifikan, mengingat kondisi likuiditas perbankan yang dinilai masih cukup baik. Angka tersebut juga masih lebih rendah dari kenaikan tingkat bunga penjaminan yang dilakukan LPS.
“Biasanya memang perbankan akan lebih responsif terhadap suku bunga penjaminan LPS. Jadi saya pikir dengan dinaikkan 25 basis poin dia akan naik pelan-pelan ke depan,” ujarnya.
Menurut data terakhir yang dimilikinya, berasaran bunga mengacu kategori Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI). KBMI 1 di level 2,7 persen, KBMI 2 di level 2,34 persen, KBMI 3 di level 2,05 persen, dan KBMI 4 di level 1,88 persen.
Dia mencatat, sebelum kenaikan TBP LPS, rata-rata bunga deposito rupiah ini naik 11 basis poin selama kuartal II 2022. Hingga akhir tahun, kenaikannya diprediksi berkisar 10-15 basis poin.
“Jadi KBMI 1 dari 2,70 (persen) mungkin naik bisa 2,80-2,90 (persen). Jadi (bunga) deposito akan naik, tapi saya pikir akan terbatas karena kondisi likuiditas perbankan yang masih cukup baik,” terangnya.