BeritaPerbankan – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) siap mendukung dan menyukseskan gelaran Tri Hita Karana (THK) Forum dalam rangkaian acara G20 yang akan digelar pada 13 hingga 14 November 2022.
Untuk mempersiapkan THK Forum, Menteri Kementerian Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memimpin rapat koordinasi bersama LPS dan Yayasan Tri Hita Karana pada Jumat, 10 Juni 2022 di Sanur Bali.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan LPS bersama Kemenko Marves akan membantu mempersiapkan acara THK Forum baik dari segi substansi maupun teknis persiapan agar THK Forum berjalan sukses sesuai harapan.
“LPS bersama Kemenko Marves membantu mengoordinasikan, mempersiapkan substansi dan teknis persiapan, agar THK forum lebih siap dan sukses pada November nanti. Ada dua jenis deliverables, yang pertama key launches dan ke 2 investment outcome,” ujar Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa.
Purbaya optimis penyelenggaraan THK Forum 2022 akan sukses dan mencapai target dalam komitmen global climate action on SDG’s.
THK Forum mendorong pendanaan untuk realisasi program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) di negara berkembang serta meningkatkan komitmen perubahan iklim.
Purbaya berharap THK Forum dapat menyatakan G7 dan G20 untuk bersama-sama membuat program langkah iklim (climate action) dan emisi.
Dalam forum iklim dan lingkungan tersebut LPS mendorong pentingnya mengangkat isu pendanaan pertanian dan konservasi perairan dan ekosistem laut.
“Kami saat ini melakukan komunikasi dan rapat-rapat yang intens, karena menurut kami ada beberapa strategi pendanaan seperti pendanaan pertanian dan pendanaan ekonomi biru yang mengelola pendanaan sumber daya ikan dan kawasan konservasi perairan dan ekosistem laut, yang penting untuk diangkat di acara ini,” papar Purbaya.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Pemerintah RI menargetkan net zero emmision pada tahun 2060. Luhut menambahkan komitmen serius RI disambut baik negara-negara sahabat, salah satunya Jerman.
Dalam kunjungan kerjanya ke Jerman beberapa waktu lalu, Luhut juga mengangkat isu Global Blended Finance, yang mana pendanaan untuk program-program iklim dan lingkungan di negara berkembang sangat diperlukan.
Hal itu sejalan dengan komitmen negara-negara G7 yang membuka kesempatan bagi negara-negara non G7 untuk bergabung dalam wadah bernama Climate Club.
“Global Blended Finance ini menarik. makin banyak pihak yang memahami bahwa negara-negara berkembang sangat membutuhkan Global Blended Finance ini. THK forum juga bisa menjadi kesempatan untuk mendorong komitmen negara-negara anggota G7 yang telah meluncurkan pendirian wadah kerjasama Internasional yang terbuka bagi negara-negara non G7 yakni Climate Club,” kata Menko Luhut.
Climate Club menunjukan komitmen dalam mendukung program net zero emmision di negara-negara berkembang melalui pendanaan, bantuan teknikal, best practice dan green technology.