Berita Perbankan – Jumlah simpanan bank umum bulan Mei 2023 mengalami penurunan. Mengutip data distribusi simpanan bank umum yang dirilis Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), total nilai simpanan nasabah bank umum tercatat mencapai Rp 8.050 triliun.
Simpanan bank umum turun sebanyak 1,9 persen year to date (ytd) dari Rp 8.203 triliun pada bulan Desember 2022. Sementara itu simpanan orang kaya masih mendominasi simpanan yang ada di bank umum dengan persentase mencapai 52,6 persen.
Meski begitu simpanan jumbo itu juga mengalami penurunan 3,4 persen ytd. Jumlah simpanan nasabah tajir di atas Rp 5 miliar pada bulan Mei 2023 tercatat sebesar Rp 4.232 triliun, mengalami penurunan dari akhir Desember 2022 yang mencapai Rp 4.380,4 triliun.
Trend penurunan tiering simpanan di atas Rp5 miliar terus berlanjut sepanjang tahun ini. Menurut data dari LPS, pada bulan April 2023 tercatat penurunan sebesar 3,2 persen ytd, dan pada bulan sebelumnya terjadi penurunan sebesar 2,3 persen ytd.
Penurunan juga terjadi pada tiering simpanan lainnya sepanjang tahun 2023. Simpanan dengan nominal antara Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar mengalami penurunan sebesar 0,2 persen ytd, dengan total simpanan mencapai Rp 652 triliun per bulan Mei 2023. Sementara itu, pada periode yang sama, simpanan dengan nominal antara Rp 100 juta hingga Rp 200 juta juga mengalami penurunan sebesar 1,0 persen ytd, dengan total simpanan nasabah mencapai Rp 418 triliun.
Tiering simpanan dengan nominal di bawah Rp 100 juta tercatat sebanyak Rp 1.007 triliun, juga mengalami penurunan sebesar 1,2 persen ytd. Simpanan ini memiliki porsi sebesar 12,5 persen dari total simpanan di bank umum. Menurut LPS, simpanan ini merupakan jenis simpanan dengan jumlah rekening terbanyak.
“Berdasarkan tiering simpanan, jumlah rekening simpanan terbanyak terdapat pada tiering simpanan N ≤ 100 juta yang mencakup 98,7 persen total rekening simpanan,” kata LPS, Selasa (11/7/2023).
Berdasarkan jenis simpanan, giro dan tabungan mengalami penurunan masing-masing sebesar 7 persen ytd dan 1,6 persen ytd. Sementara itu, deposito, deposits on call, dan sertifikat deposito mengalami pertumbuhan sebesar 2,1 persen ytd, 11,5 persen ytd, dan 17,8 persen ytd pada periode yang sama.
Selanjutnya berdasarkan jenis bank, BUMN dan asing menjadi bank dengan penurunan tertinggi dengan penurunan masing-masing 4,9 persen ytd dan 3,9 persen ytd. Sementara itu, BPD dan swata nasional cenderung stagnan, sementara itu bank campuran terpantau naik 2 persen ytd.