TRENDING
AdaKami, Bunga Rendah Tapi Biaya Layanan Hampir 100% 5 hours ago
Perkiraan Bunga FED AS Naik Lagi, Ada Ketidakpastian Pasar Keuangan 5 hours ago
Tren Belanja Online, Pengguna Kartu Kredit Beralih ke Pinjol 5 hours ago
Nilai Transaksi Via ATM, Kartu Debet, dan Kartu Kredit Kian Menurun 5 hours ago
Asyiknya, Kini Platform DANA Beri Pinjaman Uang 5 hours ago
berikutnya
sebelum
Search
23/09/2023
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Search
Close
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Home Bank

LPS: Transaksi Uang Elektronik Terjadi 6,9 Miliar Kali, Nilai Transaksi Rp 408 Triliun

oleh Permadi
31/08/2023
in Bank
Reading Time:3 mins read
0 0
0
LPS Mencatat Tabungan Nasabah Di Atas Rp 5 Miliar Naik 1,4% MoM
0
SHARE
4
VIEWS
Share on WhatssappShare on Twitter

Berita Perbankan – Pertumbuhan ekonomi digital di tanah air mendorong peningkatan penggunaan sistem pembayaran digital. Inovasi sistem pembayaran nasional berimplikasi pada perubahan kebiasaan masyarakat dalam kegiatan transaksi, yang kekinian sudah mulai beralih ke sistem pembayaran non tunai atau cashless.

Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Didik Madiyono menungkapkan data pada tahun 2022 menunjukkan adanya peningkatan jumlah transaksi uang elektronik sebanyak 6,9 Miliar kali transaksi, dengan total nilai transaksi mencapai Rp 408 triliun.

Sistem pembayaran digital baik melalui transfer antar bank, dompet digital, kartu debit maupun scan QRIS mulai diminati masyarakat terutama dalam kegiatan belanja online di e-commerce.

“Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat semakin nyaman untuk menggunakan transaksi secara digital yang dianggap lebih praktis, mudah, dan aman,” tambahnya.

Didik menambahkan perkembangan digitalisasi ekonomi turut mempengaruhi tumbuh kembang bank digital di tanah air. Masyarakat mulai melirik keberadaan bank digital sebagai tempat untuk menyimpan uang.

Perlu dipahami, satu-satunya perbedaan antara bank digital dan bank non-digital hanya terletak pada cara penyampaian layanannya. Meskipun begitu, dalam aturan dan perlindungan penyimpanan dana oleh LPS, tidak ada perbedaan perlakuan antara kedua jenis bank tersebut.

Didik menegaskan dana simpanan nasabah di bank digital masuk dalam program penjaminan simpanan LPS. Tidak perlakukan khusus atau berbeda diberikan LPS kepada bank digital. Regulasinya juga sama, di mana LPS menjamin dana nasabah hingga Rp 2 miliar per nasabah per bank dengan syarat aliran dana harus tercatat di sistem pembukuan bank, tidak menerima bunga melebihi tingkat bunga penjaminan dan tidak membuat bank merugi seperti kasus kredit macet.

“Sehingga, LPS sesuai amanat undang-undang tetap akan menjamin simpanan nasabah pada bank digital, dengan tetap melihat kriteria 3T, yaitu Tercatat pada pembukuan bank, Tingkat bunga simpanan yang diterima nasabah tidak melebihi bunga penjaminan, dan Tidak terindikasi melakukan fraud,” katanya.

Perkembangan ekonomi digital bukan hadir tanpa risiko. Maraknya kasus kejahatan siber harus menjadi perhatian penting bagi seluruh pihak. LPS meminta masyarakat tidak mudah tergiur dengan berbagai modus kejahatan siber.

LPS mendorong masyarakat untuk sentiasa menjaga kerahasiaan data pribadi dengan baik. Ragam modus penipuan yang kekinian marak terjadi harus dicegah dengan tidak mudah percaya kepada Orang lain yang mengatasnamakan bank, sebuah lembaga atau institusi pemerintah. Jangan pernah memberikan informasi pribadi apapun kepada orang lain.

“Di samping perkembangan digitalisasi yang pesat, kita juga perlu menyadari beberapa risiko atas tren digitalisasi tersebut seperti risiko serangan siber, kebocoran data sensitif, serta bentuk-bentuk risiko operasional lainnya yang terkait dengan sistem informasi dan teknologi,” ujarnya.

Di sisi lain, LPS menemukan masih banyak masyarakat yang terjebak dalam investasi ilegal atau investasi bodong. Merespon hal itu LPS semakin gencar melakukan sosialisasi dan edukasi literasi keuangan kepada masyarakat agar semakin memahami produk dan layanan keuangan secara holistik.

Dalam acara Workshop yang dihadiri oleh para pemimpin redaksi media di Jawa Barat, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, mengajak para insan media untuk terus menyebarkan informasi mengenai pentingnya literasi keuangan, agar masyarakat dapat lebih memahami tentang aspek keuangan dan layanan keuangan.

“Akses ke jasa keuangan besar, tetapi literasi keuangan belum begitu bagus. Oleh karenanya, masih banyak masyarakat yang tertipu investasi bodong,” kata Purbaya.

“Apa yang kita hadapi saat ini adalah inklusi keuangan tinggi, namun literasi keuangan masih perlu ditingkatkan,” katanya.

Purbaya menyebutkan bahwa LPS bekerja sama dengan anggota lain dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), seperti Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan dalam meningkatkan pemahaman tentang keuangan di masyarakat terutama di kalangan generasi muda yang saat ini mendominasi sistem keuangan nasional.

 

 

Tags: lembaga penjamin simpananliterasi keuanganLPSprogram penjaminan simpananQRISuang elektronik
Previous Post

LPS Monas Half Marathon, Momentum LPS Promosikan Manfaat Program Penjaminan Simpanan

Next Post

Jumlah BPR Terus Menurun, LPS: Itu Karena Merger, Akuisisi dan Konsolidasi

Next Post
LPS Pastikan Simpanan Nasabah Bank Digital Aman dan Terjamin Hingga Rp2 Miliar

Jumlah BPR Terus Menurun, LPS: Itu Karena Merger, Akuisisi dan Konsolidasi

  • Trending
  • Comments
  • Latest
LPS Dorong Pengembangan Batik Berteknologi Tinggi Batik Fractal di Sukabumi

LPS Dorong Pengembangan Batik Berteknologi Tinggi Batik Fractal di Sukabumi

20/09/2023
Antusiasme Tinggi Peserta Pelatihan LPS – Batik Fractal di Sukabumi

Antusiasme Tinggi Peserta Pelatihan LPS – Batik Fractal di Sukabumi

21/09/2023
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa

LPS Siapkan Dana Rp20 Miliar untuk Pengembangan Sentra Batik Berbasis AI di Jawa Barat

21/09/2023
Daftar 4 Bank dengan Modal Inti di Atas Rp 70 Triliun

Daftar 4 Bank Terbesar di Indonesia, Modal Inti di Atas Rp 70 Triliun

02/10/2022
Peduli Bakti Bagi Negeri, LPS Dukung Kemajuan UMKM Batik Kota Sukabumi

Peduli Bakti Bagi Negeri, LPS Dukung Kemajuan UMKM Batik Kota Sukabumi

20/09/2023
AdaKami, Bunga Rendah Tapi Biaya Layanan Hampir 100%

AdaKami, Bunga Rendah Tapi Biaya Layanan Hampir 100%

23/09/2023
Perkiraan Bunga FED AS Naik Lagi, Ada Ketidakpastian Pasar Keuangan

Perkiraan Bunga FED AS Naik Lagi, Ada Ketidakpastian Pasar Keuangan

23/09/2023
Tren Belanja Online, Pengguna Kartu Kredit Beralih ke Pinjol

Tren Belanja Online, Pengguna Kartu Kredit Beralih ke Pinjol

23/09/2023
Nilai Transaksi Via ATM, Kartu Debet, dan Kartu Kredit Kian Menurun

Nilai Transaksi Via ATM, Kartu Debet, dan Kartu Kredit Kian Menurun

23/09/2023
Asyiknya, Kini Platform DANA Beri Pinjaman Uang

Asyiknya, Kini Platform DANA Beri Pinjaman Uang

23/09/2023

About Us

Privacy Policy

Redaksi

Pedoman Media Siber

© 2021 Beritaperbankan.id All Rights Reserved.

Add BeritaPerbankan.id to your Homescreen!

Add