BeritaPerbankan – Tim Pengawas Haji DPR RI mengungkapkan bahwa kondisi jemaah haji Indonesia di Mina, Arab Saudi, sangat memprihatinkan. Salah satu masalah utama yang disoroti adalah fasilitas tenda yang tidak memadai.
Tenda yang disediakan oleh Pemerintah Arab Saudi dianggap tidak cukup luas untuk menampung jumlah jemaah yang ada. Tim Pengawas Haji DPR RI meninjau lokasi di Mina pada Senin (17/6/2024) dan menemukan jemaah yang berdesak-desakan di dalam tenda, bahkan ada yang tidur sambil duduk atau meringkuk. Beberapa jemaah terpaksa tidur di luar tenda dengan alas seadanya karena kekurangan ruang. Suasana di Mina mirip dengan barak pengungsian, membuat para jemaah merasa tidak nyaman.
Wisnu Wijaya Adiputra, anggota Timwas Haji DPR, dalam pernyataan resminya menjelaskan bahwa masalah tenda yang tidak memadai tidak hanya dialami oleh jemaah haji reguler, tetapi juga oleh jemaah haji plus, dengan kondisi yang bahkan lebih parah.
Di Maktab 111, yang menjadi tempat tinggal jemaah haji plus, tenda yang seharusnya menampung 80 orang diisi oleh 1.200 orang. Timwas Haji DPR juga menemukan beberapa jemaah yang diusir dari tenda karena penempatan yang tidak sesuai dengan maktab yang telah ditentukan, mengakibatkan mereka kehilangan hak-haknya.
Dedi Karyadi, jemaah haji dari kelompok terbang 49 asal Kota Bogor, menyatakan bahwa tenda yang disediakan Pemerintah Arab Saudi berukuran 10×12 meter untuk 160 orang jemaah. “Ruang per orang di dalam tenda hanya 0,8 meter. Ruang gerak kami kurang dari 1 meter, dan tendanya sangat sempit. Beberapa jemaah terpaksa tidur di luar tenda dan bergiliran tidur di dalam tenda setiap dua jam,” ujar Dedi.
Di Maktab 44 Mina, Timwas Haji DPR menyaksikan jemaah yang tidur di sepanjang lorong luar tenda karena tidak ada ruang kosong di dalam. Selain masalah tenda, fasilitas toilet yang kotor dan tidak memadai juga menjadi sorotan. Jumlah toilet yang terbatas menyebabkan antrean panjang, bahkan ada jemaah yang pingsan karena lama menunggu. Wisnu menambahkan bahwa toilet di Mina tidak ramah lansia, dengan hanya satu toilet duduk dari sepuluh yang tersedia.
Akibat keterbatasan toilet, beberapa jemaah dari Kabupaten Bandung Barat di Maktab 76 Mina terpaksa buang air kecil di sebelah tenda karena tidak bisa menahan hajat mereka akibat antrean panjang yang bisa memakan waktu hingga dua jam. Wisnu meminta agar Kemenag melakukan evaluasi menyeluruh terhadap masalah-masalah yang muncul selama musim haji tahun ini dan mengambil langkah konkret untuk perbaikan layanan haji tahun depan.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menegaskan bahwa masalah di Mina akan menjadi fokus evaluasi. Wilayah Mina memiliki batasan yang sangat ketat dengan ruang yang tersedia kurang dari 0,8 meter persegi per orang, menjadikannya pertimbangan akan tantangan kenyamanan dan keselamatan jiwa.