TRENDING
LPS: Kredit Perbankan dan DPK Lanjutkan Tren Pemulihan 16 hours ago
Rupiah Siap Berdikari, KSSK Bentuk Gugus Tugas Khusus Pengembangan LCS 16 hours ago
Jangan Lupa, Tanda Tangan Digital dan Meterai Elekronik Sudah Diluncurkan! 17 hours ago
Ada Apa Dengan PHK Massal Perusahaan Start Up? 18 hours ago
Transaksi E-money Melejit 50 Persen Pada Awal 2022! 18 hours ago
berikutnya
sebelum
Search
29/05/2022
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Search
Close
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Home Bank

Menatap Ekonomi 2022, LPS: Waspada dan Tak Boleh Lengah

oleh Retno Yulianti
18/11/2021
in Bank, Ekonomi, Finansial
Reading Time:2 mins read
0 0
0
Simpanan di Bank Dijamin, Bagaimana LPS Menentukan Layak Bayar dan Tidak?

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) meluncurkan salah satu proyek strategisnya, yaitu Learning Management System (LMS). Foto/Dok

0
SHARE
2
VIEWS
Share on WhatssappShare on Twitter

Beritaperbankan – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan perekonomian nasional di tahun 2022 akan lebih baik dari tahun 2021. Indikatornya dapat dilihat dari penilaian beberapa lembaga internasional seperti IMF, World Bank, OECD, dan ADB, yang memperkirakan ekonomi Indonesia mampu tumbuh di kisaran 4,8% sampai dengan 5,9% Year-on-Year (YoY) di tahun 2022.

“Namun demikian, kita harus tetap waspada dan tidak boleh lengah dalam mengantisipasi berbagai faktor ketidakpastian yang masih membayangi pemulihan ekonomi global. Beberapa faktor tersebut antara lain adanya mutasi varian baru COVID-19 seperti varian Delta Plus, potensi tapering di negara-negara maju, energy crunch, dan mulai meningkatnya inflasi di beberapa negara karena supply chain constraint,” ujar Anggota Dewan Komisioner LPS, Didik Madiyono di Jakarta (18/11/2021).

Hal lain yang menumbuhkan optimisme tersebut, lanjut Didik, antara lain juga dapat dilihat dari, PMI Indonesia di bulan Oktober 2021 naik ke level 57,2 dari bulan sebelumnya yang sebesar 52,2. Level PMI Indonesia pada bulan Oktober ini telah menembus rekor tertinggi Indonesia sejak April 2011 dan saat ini merupakan yang tertinggi di ASEAN-7. Adapun neraca perdagangan Indonesia Oktober 2021 mengalami surplus USD5,73 miliar.

“Berbagai indikator lainnya seperti indeks keyakinan konsumen, penjualan ritel, dan penjualan semen seluruhnya juga menunjukkan tren perkembangan yang positif,” tambahnya.

Adapun, indeks keyakinan konsumen di bulan Oktober 2021 naik ke level 113,4 dari bulan sebelumnya yang sebesar 95,5. Pertumbuhan penjualan ritel di bulan Oktober 2021 diproyeksikan sebesar 5,17% YoY. Untuk pertumbuhan konsumsi semen di bulan Oktober 2021 juga meningkat 4,6% YoY.

Selanjutnya untuk penjualan mobil dan motor menunjukan penjualan yang hampir pulih seperti sebelum pandemi yang mana penjualan mobil tumbuh sebesar 54,11% di bulan Oktober 2021. Sementara itu, penjualan motor tumbuh sebesar 22,04% di bulan September 2021.

Kemudian, dari sisi intermediasi keuangan, kredit perbankan juga sudah tumbuh positif selama empat bulan terakhir sejak Juni 2021. “Per September 2021, kredit perbankan telah tumbuh +2,21%. Pertumbuhan positif ini terjadi baik di sisi kredit konsumsi, modal kerja, maupun investasi,” jelasnya.

Lebih lanjut Didik menyatakan bahwa berbagai paket kebijakan yang dikeluarkan oleh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), terdiri dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan pun telah menunjukkan hasil positif.

“Hal ini tampak dari pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga tahun 2021 yang mampu tumbuh sebesar 3,51% YoY atau 1,55% QtQ. Hal ini semakin memperkuat indikasi bahwa Indonesia telah keluar dari ancaman resesi dan mampu untuk kembali pulih dengan waktu yang lebih cepat lagi,” tutupnya.

Tags: ekonomikabar lpslembaga penjamin simpananLPSpemulihan ekonomipemulihan ekonomi nasionalpenjaminan LPS
Previous Post

Tips Menabung Yang Benar dan Aman

Next Post

BI Suntik Likuiditas Perbankan Rp137,24 Triliun Sepanjang 2021

Next Post
BI Suntik Likuiditas Perbankan Rp137,24 Triliun Sepanjang 2021

BI Suntik Likuiditas Perbankan Rp137,24 Triliun Sepanjang 2021

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Ayo Berkenalan Dengan Allo Bank!

Ayo Berkenalan Dengan Allo Bank!

25/05/2022
Ada Apa Dibalik Penyusutan Pegawai Bank?

Ada Apa Dibalik Penyusutan Pegawai Bank?

23/05/2022
LPS Bakal Tertibkan Bank Digital Berikan Bunga Tinggi Tanpa Penjelasan Risiko Secara Transparan

LPS Bakal Tertibkan Bank Digital Berikan Bunga Tinggi Tanpa Penjelasan Risiko Secara Transparan

26/05/2022
Netizen Curhat Dapat Chat Pinjol Puluhan Juta. Bagaimana Respon OJK?

Netizen Curhat Dapat Chat Pinjol Puluhan Juta. Bagaimana Respon OJK?

21/12/2021
Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

21/09/2021
LPS: Kredit Perbankan dan DPK Lanjutkan Tren Pemulihan

LPS: Kredit Perbankan dan DPK Lanjutkan Tren Pemulihan

28/05/2022
Rupiah Siap Berdikari, KSSK Bentuk Gugus Tugas Khusus Pengembangan LCS

Rupiah Siap Berdikari, KSSK Bentuk Gugus Tugas Khusus Pengembangan LCS

28/05/2022
Jangan Lupa, Tanda Tangan Digital dan Meterai Elekronik Sudah Diluncurkan!

Jangan Lupa, Tanda Tangan Digital dan Meterai Elekronik Sudah Diluncurkan!

28/05/2022
Ada Apa Dengan PHK Massal  Perusahaan Start Up?

Ada Apa Dengan PHK Massal Perusahaan Start Up?

28/05/2022
Transaksi E-money Melejit 50 Persen Pada Awal 2022!

Transaksi E-money Melejit 50 Persen Pada Awal 2022!

28/05/2022

About Us

Privacy Policy

Redaksi

Pedoman Media Siber

© 2021 Beritaperbankan.id All Rights Reserved.

Add BeritaPerbankan.id to your Homescreen!

Add