TRENDING
Dukung Ekonomi Kreatif, LPS Helat Konser Musik Jazz Bertajuk ‘The 46th Jazz Goes to Campus’ 13 hours ago
LPS: Pergerakan Ekonomi Dorong Pertumbuhan Tabungan Nasabah di Bawah Rp 100 Juta Per Agustus 2023 14 hours ago
LPS: Kinerja Industri Perbankan Terjaga Stabil, dari Sisi Permodalan, Likuiditas dan Rentabilitas 2 days ago
Pandemi Covid-19 Berakhir, LPS Cabut Relaksasi Denda Pembayaran Premi Mulai Januari 2024 2 days ago
Data Per Agustus 2023, Sebanyak 99,94 Persen Rekening Nasabah Bank Dijamin Penuh LPS 3 days ago
berikutnya
sebelum
Search
04/10/2023
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Search
Close
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Home Teknologi

Mengenal Web 3, Evolusi Internet Generasi ke-3!

Bertumpu pada Algoritma Murni dan Semua Orang Bisa Berkontribusi

oleh Nara
29/08/2022
in Teknologi
Reading Time:2 mins read
0 0
0
Mengenal Web 3, Evolusi Internet Generasi ke-3!
0
SHARE
17
VIEWS
Share on WhatssappShare on Twitter

BeritaPerbankan – Sudah ada Web 1 dan Web 2. Kini, sering terdengar sejak beberapa waktu terakhir, dan disebut sebagai masa depan internet tentang munculnya Web3. Namun apa sebenarnya Web3?

Web1 yakni mulainya ide internet terbuka dan terdesentralisasi. Di versi perdana internet ini, infrastruktur dan kontennya disediakan oleh korporasi bermodal besar. Peran pengguna internet sebatas sebagai penikmat konten di situs web statis.

Web2, internet yang dikenal saat ini, ditandai dengan kemunculan media sosial. Pada era sekarang, pengguna punya peran lebih banyak sebagai pengisi konten meskipun platform tempat mereka berkreasi masih dimiliki oleh perusahaan teknologi besar yang memiliki pengaruh besar di dunia maya.

Web3 disebut para pendukungnya sebagai versi internet yang terdesentralisasi, tidak didominasi oleh pemain kelas dunia seperti Amazon, Microsoft, dan Google. Istilah itu berkembang dari dua periode sebelumnya.

Istilah Web3 sendiri dikemukakan oleh Gavin Wood yang merupakan ilmuwan kompu-ter pada tahun 2014. Dia menjelaskan soal Web3 dalam sebuah episode podcast Beyond the Valley di CNBC Internasional.

“Masalah besar dengan [kondisi saat] ini adalah, semacam hal yang sama seperti menempatkan semua telur pada satu keranjang, jika ada yang tidak beres dengan salah satu layanan, Anda tahu, tiba-tiba tidak tersedia untuk banyak orang,” kata Gavin Wood.

“Selain itu, kata kuncinya adalah kepercayaan. Kami harus percaya orang-orang di balik layanan tersebut. Kami harus mempercayai pemilik perusahaan yang menjalankan layanan tersebut. Dan kami berhasil merancang sendiri ke dalam ini, agak seperti versi distopia dari apa yang dunia bisa.”

Menurut Wood, dalam Web3, semua benar-benar terdesentralisasi. Ini bakal jadi versi paling demokratis dari internet yang tersedia sekarang. Di Web3, layanan yang digunakan tidak di-host oleh satu perusahaan penyedia layanan. Namun, bertumpu pada algoritme murni dan semua orang berkontribusi pada layanan utama.

“Tidak ada yang benar-benar memiliki profit lebih dari orang lain, tidak dalam arti yang sama, setidaknya seperti pergi ke Amazon atau eBay atau Facebook, tempat perusahaan di belakang layanan memiliki kekuatan mutlak atas apa yang mereka lakukan memberikan layanan,” katanya.

Wood mencontohkan Twitter versi Web3. Pengguna punya kontrol pada unggahannya dan bisa memverifikasi identitas lebih mudah. “Jadi lebih sulit untuk seseorang menyukai, memalsukan identitas saya, karena kami memiliki bukti berbasis kriptografi bahwa saya telah melakukan ini dan hanya saya yang mungkin melakukan ini,” ujarnya.

Namun, Web3 ini bukan menjadi akhir raksasa teknologi, mengingat perusahaan seperti Microsoft dan Twitter juga berinvestasi di dalamnya. Wood menyamakan potensinya dengan Microsoft di akhir 2000-an dan tahun mendatang.

“Tidak masalah Anda menjalankan sistem operasi Windows, atau membuat dokumen Anda di Microsoft Word. Kami menggunakan web sebagai platform dan web bisa digunakan pada sistem operasi apapun,” jelas Wood.

Teknologi blockchain memegang kunci penting dalam Web3, yakni menjadi teknologi utama di baliknya. Selain itu, Web3 juga sering dikaitkan dengan aset kripto yang jadi teknologi pendukungnya.

Para pendukungnya menyarankan cryptocurrency memainkan peran kunci di masa depan internet, era aplikasi Web3 dengan fondasi blockchain tertentu menggunakan medium token digital tertentu.

Namun menurut Wood, Web3 tidak terlalu bergantung kepada cryptocurrency. “Saya pikir akan jadi lompatan besar. Dan menjadi salah satu faktor kunci yang akan membuka pintu ke arus utama,” kata dia.

Soal aturan, seperti diketahui banyak negara mencoba mencari cara terbaik untuk mengatur cryptocurrency dan teknologi terkait. Lalu bagaimana dengan Web3 yang berjalan dengan desentralisasi yang sama seperti kripto?

Wood mengatakan sulit bagi pihak berwenang mengatur layanan Web3. Ini akan jadi kepentingan pribadi para pembuat aplikasi untuk memastikan produk mereka selaras dengan regulator. Regulator sendiri akan lebih berfokus untuk mengatur pengguna layanan daripada layanan itu sendiri, ungkapnya.

Tags: internet generasi baruweb 3
Previous Post

DPR Bentuk Badan Supervisi OJK dan LPS, Komisi XI: Tujuannya Memperkuat Pengawasan

Next Post

LPS: Suku Bunga Simpanan di Perbankan Mulai Naik, Tapi Tidak Agresif

Next Post
DPR Bentuk Badan Supervisi Bertugas Mengawasi LPS dan OJK

LPS: Suku Bunga Simpanan di Perbankan Mulai Naik, Tapi Tidak Agresif

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Daftar 4 Bank dengan Modal Inti di Atas Rp 70 Triliun

Daftar 4 Bank Terbesar di Indonesia, Modal Inti di Atas Rp 70 Triliun

02/10/2022
LPS: Simpanan Valas di Bank Umum Turun 6,4 Persen Menjadi Rp 1.159 triliun

LPS: Kinerja Industri Perbankan Terjaga Stabil, dari Sisi Permodalan, Likuiditas dan Rentabilitas

02/10/2023
Penyaluran Kredit Hijau Belum Signifikan, LPS Minta OJK Dorong Perbankan Dukung Proyek Energi Hijau

Penyaluran Kredit Hijau Belum Signifikan, LPS Minta OJK Dorong Perbankan Dukung Proyek Energi Hijau

28/09/2023
Marak KSP Bermasalah Tawarkan Pinjaman Via SMS!

Marak KSP Bermasalah Tawarkan Pinjaman Via SMS!

26/05/2022
Ada Apa Dibalik Penyusutan Pegawai Bank?

Ada Apa Dibalik Penyusutan Pegawai Bank?

23/05/2022
Dukung Ekonomi Kreatif, LPS Helat Konser Musik Jazz Bertajuk ‘The 46th Jazz Goes to Campus’

Dukung Ekonomi Kreatif, LPS Helat Konser Musik Jazz Bertajuk ‘The 46th Jazz Goes to Campus’

03/10/2023
Bos LPS: Pelemahan Dolar Bikin Rupiah Menguat

LPS: Pergerakan Ekonomi Dorong Pertumbuhan Tabungan Nasabah di Bawah Rp 100 Juta Per Agustus 2023

03/10/2023
LPS: Simpanan Valas di Bank Umum Turun 6,4 Persen Menjadi Rp 1.159 triliun

LPS: Kinerja Industri Perbankan Terjaga Stabil, dari Sisi Permodalan, Likuiditas dan Rentabilitas

02/10/2023
LPS Pertahankan Tingkat Bunga Penjaminan di Level 4,25 Persen Hingga Januari 2024

Pandemi Covid-19 Berakhir, LPS Cabut Relaksasi Denda Pembayaran Premi Mulai Januari 2024

02/10/2023
Data Per Agustus 2023, Sebanyak 99,94 Persen Rekening Nasabah Bank Dijamin Penuh LPS

Data Per Agustus 2023, Sebanyak 99,94 Persen Rekening Nasabah Bank Dijamin Penuh LPS

01/10/2023

About Us

Privacy Policy

Redaksi

Pedoman Media Siber

© 2021 Beritaperbankan.id All Rights Reserved.

Add BeritaPerbankan.id to your Homescreen!

Add