BeritaPerbankan – Wakil Presiden Direktur BCA Armand Hartono menuturkan ragam penipuan yang menyasar nasabah BCA itu mengenai semua kelompok masyarakat. Baik berusia tua maupun anak muda. Para penipu ini menyasar nomor kartu ATM, PIN dan kode OTP nasabah. Targetnya menguras isi rekening nasabah.
“Penipuan paling banyak waktu pandemi, sejak itu kita pun lakukan kampanye ‘Tolak dengan Anggun’. Lalu, kita juga memperbaiki keamanan transaksi, misal dengan biometric muka. Jadi, meski, yang nipu masih banyak. Hingga saat ini, kasus nasabah tertipu sudah nol,” ujarnya usai agenda Indonesia Knowledge Forum (IKF) XII – 2023, Rabu (11/10/2023).
Pihaknya terus memonitoring tiap modus penipuan. “Kita perbaiki, kita lihat apa aja yang dibutuhkan, kita analisa penipuannya bagaimana, [kemudian] diarahkan proses serta melakukan edukasi yang ‘ngena’ ke masyarakat,” ucapnya.
Melansir dari situs resmi BCA, penipu yang mengatasnamakan perusahaan kerap menggunakan beragam modus demi mengelabuhi korban guna mendapatkan data pribadi perbankan mereka. Mulai dari modus penawaran kenaikkan limit kartu kredit, upgrade menjadi nasabah BCA Prioritas, hingga adanya transaksi mencurigakan.
Tak hanya itu, munculnya pop up peringatan virus di aplikasi mobile banking atau BCA Mobile serta adanya penawaran transfer gratis antar bank dengan cara mendaftar melalui metode tertentu juga sempat beredar luas di masyarakat hingg trending topik di media sosial. Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyatakan aksi tersebut merupakan modus penipuan.
“Kepada seluruh nasabah BCA untuk tidak memberikan data yang bersifat rahasia kepada pihak manapun termasuk kerabat, orang terdekat. Mulai dari Personal Identification Number (PIN), One Time Password (OTP), Password, Response KeyBCA, Card Verification Code (CVC) atau Card Verification Value (CVV),” ujarnya dalam keterangan resmi beberapa waktu lalu.
Bahkan, untuk kasus munculnya pop-up, dirinya meminta nasabah untuk tidak melakukan klik apapun pada mode pop up tersebut. Pasalnya, kemungkinan besar merupakan aplikasi rekayasa yang bisa menguras isi rekening nasabah. Pihaknya mengatakan nasabah harus waspada saat melakukan install aplikasi mobile banking BCA di luar PlayStore dan AppleStore, atau store resmi lainnya serta melakukan update software perangkat smartphone terbaru.