BeritaPerbankan- Polusi udara kian memburuk di banyak tempat di dunia, termasuk di Indonesia. Ibukota DKI Jakarta menjadi kota dengan polusi udara yang kian memprihatinkan. Kondisi lingkungan khususnya di DKI Jakarta sudah tidak sehat lagi karena tingginya kadar karbondioksida yang dihasilkan oleh kendaraan dengan bahan bakar konvensional atau bensin.
Fenomena tersebut sudah menjadi topik pembahasan berbagai kalangan. Di beberapa negara sudah mulai diterapkan penggunaan kendaraan listrik untuk menggantikan kendaraan berbahan bakar bensin. Di Indonesia sendiri mobil listrik masih dalam tahap wacana. Migrasi dari mobil konvensional ke mobil listrik terus diupayakan.
Founder PT Mobil Anak Bangsa (MAB) Moeldoko dirinya mendorong upaya transformasi di bidang transportasi untuk menjadikan mobil listrik menjadi kendaraan masa depan di tanah air.
Yang tak kalah penting kata Moeldoko saat ini Kementerian Perhubungan sudah memiliki peta jalan atau road map untuk mengubah penggunaan mobil konvensional menuju mobil listrik.
“Jadi kebijakan ini mau tak mau semua alat transportasi akan berubah menjadi mobil listrik,” katanya.
Pada selasa, 31 Agustus PT Mobil Anak Bangsa (MAB) menyerahkan satu unit bus listrik MAB tipe MD 12E NF kepada PT Riau Andalan Pulp And Paper (RAPP).
Penyerahan bus listrik MD 12E NF kepada RAPP adalah bagian dari dua unit penjualan komersial yang dilakukan MAB berdasarkan Perjanjian Jual Beli Bus Listrik Nomor: 189/RAPP/TRANSPORT/CPU/IV/2021, ditandatangani 1 Mei 2021.
Mobil listrik tersebut diproduksi di Demak, Jawa Tengah yang dikerjakan oleh PT Karoseri Anak Bangsa. Di masa mendatang, PT MAB akan terus mengembangkan portofolio produknya dengan mengembangkan varian-varian seperti low entry, normal floor, intercity bus dan city bus.