TRENDING
LPS: Kredit Perbankan dan DPK Lanjutkan Tren Pemulihan 15 hours ago
Rupiah Siap Berdikari, KSSK Bentuk Gugus Tugas Khusus Pengembangan LCS 16 hours ago
Jangan Lupa, Tanda Tangan Digital dan Meterai Elekronik Sudah Diluncurkan! 17 hours ago
Ada Apa Dengan PHK Massal Perusahaan Start Up? 17 hours ago
Transaksi E-money Melejit 50 Persen Pada Awal 2022! 18 hours ago
berikutnya
sebelum
Search
29/05/2022
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Search
Close
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Home Finansial

Muda Foya-Foya, Tua Kaya Raya. Begini Caranya!

oleh Permadi
05/11/2021
in Finansial
Reading Time:5 mins read
0 0
0
Muda Foya-Foya, Tua Kaya Raya. Begini Caranya!
0
SHARE
5
VIEWS
Share on WhatssappShare on Twitter

BeritaPerbankan – You only live once (YOLO) yang berarti kamu hidup hanya sekali menjadi kalimat yang akrab di telinga generasi milenial. Mengartikan moto hidup YOLO bisa beragam tergantung cara pandang personal.

Meskipun terdengar masuk akal karena memang hidup hanya sekali, tidak ada salahnya jika selagi masih hidup kita menikmatinya dengan melakukan apapun yang kita mau selagi bisa.

Gaya hidup YOLO seringkali menjadi alasan ‘pemakluman’ untuk hidup konsumtif tanpa perencanaan keuangan yang justru mengancam generasi milenial itu sendiri di masa depan.

Dengan alasan menikmati hidup bukan berarti menerapkan gaya hidup yang berpotensi mengancam masa depan kita dan anak cucu kita.

Bagi sebagian orang prinsip YOLO justru dipandang sebagai gaya hidup toxic yang mengatasnamakan kebebasan menikmati hidup yang justru membawa dampak negatif di masa depan karena penganut prinsip YOLO bisa lupa diri mengelola keuangan untuk masa depan.

Generasi milenial rata-rata sudah memiliki penghasilan sendiri. Sebagian diantaranya memiliki penghasilan yang terbilang cukup tinggi jika kita merujuk pada standar gaji UMR.

Kelompok milenial dikenal pandai memanfaatkan peluang untuk mendapatkan penghasilan lebih dari satu sumber. Menguasai teknologi, kreatif dan inovatif menjadi modal kaum milenial untuk mendapatkan uang dari hobi yang dimiliki di samping pekerjaan kantoran.

Namun sebesar apapun pendapatan jika tidak ada pengelolaan keuangan yang baik, bukan mustahil jurang kemiskinan semakin dekat.

Sebenarnya prinsip hidup YOLO tidak selalu berkonotasi negatif. Tergantung mindset masing-masing. Namun ada baiknya kita memahami gaya hidup YOLO sebagai motivasi untuk terus bekerja keras agar dapat menikmati hidup sampai mati.

Mengaplikasikan gaya hidup YOLO agar tidak menjadi gaya hidup toxic sangat bisa kita lakukan. Membeli barang-barang branded yang kita suka, liburan ke tempat yang diidam-idamkan dan makan di restoran terkenal dapat diartikan sebagai hadiah untuk diri kita sendiri karena sudah bekerja keras.

Yang membuat gaya hidup YOLO menjadi toxic adalah ketika apa yang kita inginkan untuk dinikmati selagi masih hidup, ternyata tidak sesuai dengan kemampuan finansial kita yang akhirnya memaksa diri kita berutang demi memenuhi gaya hidup yang tak sesuai isi dompet.

Menikmati hidup yang hanya sekali mesti dipandang lebih luas. Hidup cuma sekali apakah mau kelak di masa tua, dimana produktifitas menurun kita tidak memiliki kebebasan finansial dan bergantung kepada pemberian anak cucu kita?. Kasihan anak kita jika ahrus menjadi generasi sandwich

Lalu bagaimana caranya menikmati selagi muda dan di hari tua bisa bebas finansial?.

The Power of Mindset

Di sinilah garis permulaannya. Tanamkan dalam diri bahwa menerapkan gaya hidup YOLO bukan berarti boros, menuruti semua yang kita inginkan meskipun harus menutupi kekurangan finansial dengan cara berhutang, menggunakan kartu kredit atau paylater.

Memaknai prinsip hidup YOLO sebagai bentuk apresiasi kepada diri sendiri setelah berjuang keras bekerja mencari uang, menabung sekian lama khusus agar dapat membeli barang yang selama ini kita impikan.

Jika ingin menikmati hidup, melakukan apa yang kita inginkan dengan bebas maka harus ditempuh dengan kedisiplinan dalam bekerja, mencari peluang dari berbagai penjuru arah dan bijak dalam mengelola keuangan yang selama ini susah payah kita dapatkan.

Waspda jebakan toxic YOLO yang bisa menghancurkan pertahanan keuangan kamu hanya karena alasan mumpung hari ini ada uang, mumpung masih hidup, mumpung belum menikah jadi bisa beli ini itu tanpa harus berdebat dengan pasangan dan lain sebagainya.

Itu bukan bentuk apresiasi diri sendiri tapi sebuah alasan pembenaran karena akal sehat kita belum dapat membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan.

Tingkatkan Literasi Keuangan

Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Masih ingat dengan peribahasa ini?. Peribahasa yang sudah kita kenal sejak sekolah dasar itu memang masih relate dengan kehidupan kita sekarang.

Meningkatkan literasi keuangan wajib dilakukan oleh siapapun terlebih generasi milenial yang menghadapi banyak pilihan dalam membelanjakan uang.

Hidup di era media sosial tidak dapat dipungkiri membuat sebagian orang menjadi begitu peduli terhadap penilaian orang lain, bahkan yang tidak kenal sekalipun. Hal itu membuat generasi milenial rela membelanjakan uangnya agar bisa eksis dan mendapat apresiasi di media sosial.

Membeli barang-barang kekinian, makan di tempat-tempat mewah yang lagi hits di instagram, pergi liburan biar bisa punya stok foto dan video untuk konten media sosial.

Tidak salah jika punya keinginan semacam itu. Pertanyaannya apakah kondisi finansialmu mampu membayar gaya hidupmu?. Apakah masa depan keuanganmu aman dengan bergaya hidup semacam itu?.

Coba sekararang kamu cari-cari informasi tentang investasi, tabungan, deposito, saham dan lain-lain yang bisa kamu peroleh dari media sosial dan youtube. Semuanya tersedia lengkap dan gratis.

Yang paling mendasar kamu bisa mencari tahu bagaimana membagi penghasilanmu dengan dana tabungan. Hal ini untuk membiasakan diri disiplin mengelola keuangan.

Memiliki kebebasan finansial harus diperjuangkan dengan pengetahuan yang cukup dan realisasi dari setiap konsep dan ilmu yang kita pelajari.

Tidak ada kebebasan finansial untuk seseorang yang hanya diam, rebahan, scroll media sosial tanpa mau membuka diri belajar segala hal yang bakal menunjang proses menuju kebebasan finansial.

Tabungan dan Investasi

Saat kamu mendapat gaji atau penghasilan maka saat itu juga kamu harus pisahkan uangmu untuk ditabung. Bukan menabung dari sisa pengeluaran selama sebulan. Sisanya baru bisa kamu manfaatkan untuk membiayai hidup sehari-hari.

Menabung tidak perlu menunggu gaji yang besar. Berapapun gajimu sekarang, disiplin dan konsisten menabung bisa dilakukan.

Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Kamu masih bisa pegang peribahasa itu agar dapat konsisten menabung. Kamu bisa sisihkan 10 persen dari total pendapatan kamu untuk dana tabungan.

Jangan sampai gaya hidup populer YOLO merenggut masa depanmu. Mulai belajar berinvestasi. Yang paling dasar kamu bisa mulai berinvestasi pada instrumen investasi perbankan berupa tabungan berjangka, reksadana dan deposito.

Pilih lembaga keuangan yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pastikan dana simpanan kamu di bank masuk dalam penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

LPS akan menjamin dana simpanan nasabah jika bank memiliki masalah dalam likuiditas dengan syarat ketentuan yang berlaku.

Tabungan anda harus tercatat di sistem perbankan. Tingkat bunga simpanan tidak boleh melebihi bunga jaminan yang ditentukan LPS yang sekarang berada di level 3,5%. Terakhir nasabah tidak membuat bank merugi dengan kredit macet.

Perencanaan Keuangan

Sesuai judul di artikel ini, kamu masih bisa menikmati hidup selagi muda. Pertama kamu harus mendefinisikan sendiri makna foya-foya versi kamu. Sesuaikan gaya hidupmu dengan kemampuan finansialmu

Merencanakan keuangan mutlak diperlukan agar alokasi dana menjadi tepat sasaran dan tidak mengganggu uang tabungan dan investasi kamu.

Membeli barang yang diinginkan dapat bermakna positif agar kita menjadi lebih bahagia dan bersemangat dalam bekerja. Hidup YOLOmu masih bisa dilakukan dengan cara membuat daftar perencanaan barang apa saja yang mau kamu beli.

Kamu bisa membagi total nominal ke dalam jangka mingguan, bulanan atau bahkan tahunan sesuai dengan besaran nominal dan jenis kebutuhan dan keinginan.

Misalnya kamu ingin membeli sebuah barang yang harganya Rp. 5 juta rupiah. Kamu bisa membagi ke dalam 5 bulan, menjadi Rp 1 juta/bulan. Itulah uang yang harus kamu kumpulkan setiap bulannya (diluar uang tabungan rutin).

Siapkan Dana Darurat dan Dana Pensiun

Tabungan dan dana darurat adalah dua hal yang berbeda. Tabungan digunakan untuk hal-hal yang sudah jelas sejak awal peruntukannya, besaran nominalnya dan pasti kapan waktu penggunaanya.

Sementara itu dana darurat dipersiapkan untuk berjaga-jaga manakala terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan datang secara mendadak. Misalnya tiba-tiba di-PHK, kecelakaan yang membuat kita harus mengeluarkan biaya pengobatan di luar yang ditanggung asuransi. Biaya renovasi rumah, mobil rusak, keperluan anak secara mendesak dan lain sebagainya.

dana darurat bisa disiapkan dalam bentuk tabungan berjangka atau deposito agar mudah dilikuidasi saat diperlukan.

Kita bisa menggunakan rumus  50/30/20 atau 40/30/20/10 untuk mengelola gaji. Kita dapat membagi penghasilan menjadi tiga bagian. 50% untuk kebutuhan sehari-hari seperti makan, bayar tagihan listrik, air, perawatan rumah dll. Sementara 30% dialokasikan untuk kebutuhan pribadi termasuk hiburan dan 20% ditabung.

Rumus 40/30/20/10 tidak jauh berbeda. 40% untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk cicilan, 20% ditabung dan 10% untuk sedekah.

Bila kamu seorang pegawai yang sudah pasti akan mendapat dana pensiun dari kantor mungkin bisa sedikit bernafas lega. Meskipun tetap disarankan untuk mempersiapkan dana pensiun secara mandiri.

Bagi mereka yang bekerja mandiri mempersiapkan dana pensiun terasa lebih menantang. Karena tidak ada yang menanggung selain mereka sendiri yang harus mempersiapkan semuanya.

Kamu bisa mulai menyisihkan pendapatan untuk tabungan masa tua sedari muda. Jangan diganggu uang tersebut. Bila perlu investasikan ke instrumen deposito, tabungan berjangka atau investasi pada sektor yang potensial memberikan imbal hasil positif. Misalnya membeli properti karena harga jual properti yang relatif terus naik setiap tahunnya.

Namun kamu jangan lupa untuk memastikan keamanan dana simpanan deposito anda di bank dengan jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Mencari Penghasilan Tambahan

Cara terbaik menikmati hidup dengan membeli barang-barang yang kita inginkan tanpa menggadaikan masa tua kita adalah dengan cara mencari sumber penghasilan lain untuk menutupi kebutuhan gaya hidup.

Bukan hal yang aneh sekarang anak-anak muda memiliki banyak sumber penghasilan. Pagi hingga sore mereka bekerja di kantor, sore hingga malam menjalankan bisnis baik offline maupaun online.

Memiliki banyak sumber penghasilan selain bisa menabung lebih banyak, gaya hidup YOLO mu tidak akan terganggu. Kuncinya adalah disiplin, bekerja keras, sabar dan bijaksana.

 

 

 

 

Tags: bankberita lpsdana daruratdana pensiundepositofinansialgiroInvestasiLPSMilenialpensiuntabungantipsYOLO
Previous Post

Bye Bye No Rekening, Transfer Bank Bisa Pakai Nomor Handphone dan Email

Next Post

5 Kesalahan Finansial Yang Banyak Dilakukan di Usia 25 – 35 Tahun

Next Post
5 Kesalahan Finansial Yang Banyak Dilakukan di Usia 25 – 35 Tahun

5 Kesalahan Finansial Yang Banyak Dilakukan di Usia 25 - 35 Tahun

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Ayo Berkenalan Dengan Allo Bank!

Ayo Berkenalan Dengan Allo Bank!

25/05/2022
Ada Apa Dibalik Penyusutan Pegawai Bank?

Ada Apa Dibalik Penyusutan Pegawai Bank?

23/05/2022
LPS Bakal Tertibkan Bank Digital Berikan Bunga Tinggi Tanpa Penjelasan Risiko Secara Transparan

LPS Bakal Tertibkan Bank Digital Berikan Bunga Tinggi Tanpa Penjelasan Risiko Secara Transparan

26/05/2022
Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

21/09/2021
Netizen Curhat Dapat Chat Pinjol Puluhan Juta. Bagaimana Respon OJK?

Netizen Curhat Dapat Chat Pinjol Puluhan Juta. Bagaimana Respon OJK?

21/12/2021
LPS: Kredit Perbankan dan DPK Lanjutkan Tren Pemulihan

LPS: Kredit Perbankan dan DPK Lanjutkan Tren Pemulihan

28/05/2022
Rupiah Siap Berdikari, KSSK Bentuk Gugus Tugas Khusus Pengembangan LCS

Rupiah Siap Berdikari, KSSK Bentuk Gugus Tugas Khusus Pengembangan LCS

28/05/2022
Jangan Lupa, Tanda Tangan Digital dan Meterai Elekronik Sudah Diluncurkan!

Jangan Lupa, Tanda Tangan Digital dan Meterai Elekronik Sudah Diluncurkan!

28/05/2022
Ada Apa Dengan PHK Massal  Perusahaan Start Up?

Ada Apa Dengan PHK Massal Perusahaan Start Up?

28/05/2022
Transaksi E-money Melejit 50 Persen Pada Awal 2022!

Transaksi E-money Melejit 50 Persen Pada Awal 2022!

28/05/2022

About Us

Privacy Policy

Redaksi

Pedoman Media Siber

© 2021 Beritaperbankan.id All Rights Reserved.

Add BeritaPerbankan.id to your Homescreen!

Add