BeritaPerbankan – Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan berdasarkan kajian otoritas dalam 5 tahun ke depan, jumlah BPR akan berkurang hingga lebih dari 400 entitas. Dengan demikian, diperkirakan hanya akan tersisa 1.000 BPR pada 2027.
Jumlah BPR bangkrut sepanjang tahun 2023 ada 3 bank. Jumlah ini masih di bawah rata-rata BPR jatuh menurut LPS. Yakni, sebanyak 6-7 BPR yang gulung tikar setiap tahun dalam 17 tahun terakhir. Ketua Dewan Komisioner (DK) LPS Purbaya Yudhi Sadewa menyebut banyaknya rata-rata BPR jatuh tersebut disebabkan oleh tata kelola bisnis bank yang tidak memadai. Penurunan BPR juga merupakan hasil dari proses konsolidasi yang didesain dan sedang didorong oleh OJK.
Melihat data Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah BPR telah menyusut 94 dari tahun 2020 yang berjumlah 1.506 menjadi 1.412 pada Agustus 2023.
Berdasarkan jumlah asetnya, sebanyak 4 BPR yang memiliki aset di bawah Rp1 miliar, 25 BPR memiliki aset sebanyak Rp1-5 miliar, 70 BPR dengan aset Rp5-10 miliar, dan 1.313 BPR dengan aset di atas Rp10 miliar.
Penyaluran kredit BPR pun mencapai Rp137,48 triliun pada Agustus 2023, naik 9,88% secara tahunan atau year on year (yoy). Kemudian antar dana aktiva sebesar Rp44,24 triliun pada Agustus 2023.
Seiring dengan meningkatnya fungsi intermediasi BPR, tingkat risiko kredit atau non performing loan (NPL) juga meningkat menjadi 10,13% pada Agustus 2022 dari 7,22% pada 2020.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) BPR tercatat sebesar Rp134 triliun pada Agustus 2023, naik 9,2% yoy. Rasio pinjaman terhadap simpanan pun tercatat sebesar 77,03%.