BeritaPerbankan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan kabar gembira soal stabilitas sistem keuangan nasional yang semakin terkendali.
Hal itu diungkapkan Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot yang mengatakan bahwa terjadi tren peningkatan pertumbuhan kredit perbankan 2,21% secara tahunan pada bulan September dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) naik 7,69% secara tahunan menjadi Rp 7.162,3 triliun.
“Stabilitas sistem keuangan pada September 2021 terjaga dengan kinerja yang bertumbuh positif terlihat pada pertumbuhan kredit dan penghimpunan dana di pasar modal seiring terkendalinya pandemi Covid-19 dan meningkatnya aktivitas perekonomian,” kata Juru Bicara OJK, Sekar Putih Djarot, dalam keterangannya, Senin (8/11/2021).
Dalam keterangannya Sekar menambahkan stabilitas sistem keuangan menunjukan tren positif baik dari sektor perbankan, pasar modal, fintech lending, asuransi dan perusahaan pembiayaan (multifinance/leasing).
OJK mencatat penyaluran kredit hingga bulan September 2021 telah mencapai Rp 5.652 triliun atau naik sebanyak 2,21% dari data tahun lalu.
Pertumbuhan kredit tertinggi terjadi pada sektor transportasi yatu 14,59%, disusul sektor pertanian 4,34%, rumah tangga 3,77% dan konstruksi 3,6%.
Stabilitas sistem keuangan yang terkendali turut disumbang oleh pertumbuhan dana di pasar modal yang naik sebanyak Rp. 7,11 tirliun dari bulan September hingga 26 Oktober 2021. Total dana yang berhasil dihimpun di pasar modal mencapai Rp 273,93 triliun.
Pencapaian positif sektor keuangan juga terlihat dari naiknya nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana dari sebelumnya Rp 551,76 triliun menjadi Rp 563,85 triliun.
OJK menyoroti ada peningkatan signifikan dalam penyaluran kredit sektor peer to peer lending pada bulan September secara tahunan yakni mencapai Rp 27,48 triliun atau naik 116,2%.
Kabar baik lainnya yaitu angka kredit macet atau bermasalah pada bulan September mengalami penurunan 3,22% dari data bulan Agustus 3,35%.
Namun di sektor multifinance, piutang perusahaan pembiayaan masih harus berjuang keluar dari tekanan. Meski kinerja keuangan sektor multifinance mengalami perbaikan namun pertumbuhannya masih terkontraksi -7,0% secara tahunan menjadi Rp 359,1 triliun.
Modal industri perbankan juga terpantau aman dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) yang berada di level 25,24% melampaui ambang batas.
Sekar mengatakan kinerja sistem keuangan yang stabil didorong oleh situasi pandemi yang mulai terkendali. Kondisi perekonomian global turut memberikan energi positif usai penyebaran Covid-19 varian delta tertangani dengan baik.
Pandemi yang mulai terkendali mendorong masyarakat mulai kembali berakifitas seiring dengan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, perekonomian nasional perlahan mulai bangkit sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat.
Pemerintah juga memberikan lampu hijau untuk sektor usaha membuka kembali bioskop, mall, restoran, cafe, tempat wisata dan ruang publik lainnya.
Bank Indonesia mengumumkan skor Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2021 yang tercatat sebesar 113,4 meningkat dari 95,5 pada September 2021.
Dijelaskan bahwa jika skor IKK telah mencapai angka di atas 100 maka dapat diartikan konsumen sudah percaya diri beraktifitas, sehingga mampu mendorong peningkatan jumlah konsumsi di sektor ekonomi.
Pelonggaran kebijakan PPKM diklaim turut meningkatkan jumlah pendapatan masyarakat yang sempat merosot tajam sepanjang semester pertama tahun 2021 akibat penyebaran varian delta.
Persepsi positif konsumen didorong oleh penanganan covid-19 yang dinilai cukup baik, dengan indikasi menurunnya angka kasus positif covid-19.
Meski demikian penguatan ekspektasi konsumen akan sangat bergantung pada penghasilan, ketersediaan lapangan kerja dan pertumbuhan kegiatan usaha.