BeritaPerbankan – Investasi dapat menjadi salah satu jalan untuk memperoleh kesejahteraan dan kemerdekaan finansial bagi semua orang. Siapa saja bisa menjadi investor, terlebih dengan instrumen investasi yang beragam dan fasilitas penunjangnya juga relatif mudah dijangkau di era digital seperti sekarang.
Hal itu disampaikan oleh Evan Kamaratul Insani, Co-Founder Komunitas Syariah Saham saat mengisi acara seminar hybrid bertajuk “Merdeka Finansial di Era Digital” pada Kamis (18/8) yang turut dihadiri Ketua DK LPS Purbaya Yudhi Sadewa, Yazid Muamar, Financial Expert Ajaib dan Rikando Somba, CEO/Pimred Validnews.id.
“Guru, petani, nelayan bisa jadi investor. Instrumen dan alat-alatnya sudah tersedia,” kata Evan.
Dalam kesempatan itu Evan menyebutkan bahwa definisi kemerdekaan finansial bisa memiliki makna yang berbeda bagi setiap orang. Artinya standar nilai kesuksesan dalam mengelola keuangan tidak bisa kita tiru mentah-mentah.
Financial freedom dapat berwujud uang cash yang banyak, waktu luang bersama keluarga, bisa liburan dan masih banyak lagi standar kemerdekaan finansial lainnya.
“Adalah kesia-siaan untuk membandingkan dengan orang lain,” ungkapnya.
Evan memberikan masukan bagi para investor pemula untuk menguasai tiga ilmu tentang uang sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia investasi.
Tiga ilmu tentang uang yang dimaksud adalah ilmu mencari uang, ilmu mengelola uang dan ilmu menginvestasikan uang.
Pastikan mencari uang dahulu sebelum berinvestasi. Hindari berhutang untuk berinvestasi, terutama bagi mereka investor pemula yang belum memahami seluk beluk dunia investasi.
Hal itu juga sempat disinggung oleh Ketua DK LPS Purbaya Yudhi Sadewa. Dia menyarankan investor pemula untuk tidak berinvestasi dari uang hasil berhutang. Pinjaman pokok dan bunga pinjaman tetap harus dibayar apapun yang terjadi. Sementara return investasi belum pasti.
Purbaya juga meminta generasi muda untuk meningkatkan literasi keuangan dan tidak terjebak hanya ikut-ikutan tren berinvestasi lalu mengabaikan potensi risiko yang bisa merugikan mereka sendiri.
Berikutnya lanjut Evan ilmu tentang uang yang wajib dikuasai adalah mengelola uang. Buatlah skala prioritas kebutuhan. Pastikan kebutuhan dasar, asuransi dan tabungan tercukupi sebelum berinvestasi.
Jika memiliki dana yang cukup tanpa mengganggu pos kebutuhan dasar barulah seseorang bisa mulai berinvestasi dengan catatan harus juga memahami instrumen investasi apa yang dipilih serta potensi risiko yang dapat ditimbulkan.
Lalu tentukan financial goals yang ingin dicapai. Buat estimasi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai goals tersebut. Periode waktu berinvestasi harus disesuaikan dengan tujuan investasi itu sendiri.
Baru setelah itu kita dapat menentukan instrumen investasi apa yang cocok dengan profil keuangan kita. Misalnya untuk instrumen investasi dengan tingkat risiko yang lebih rendah investor pemula bisa memilih produk investasi seperti deposito, reksadana, obligasi atau surat berharga negara (SBN), emas, saham blue chip, P2P dan lain sebagainya.
“Metode berinvestasi hanya berkontribusi sedikit dari kesuksesan, yang penting adalah pengetahuan,” ungkapnya.
Senada dengan apa yang disampaikan Evan, Yazid Muamar Financial Expert Ajaib Sekuritas mengatakan investasi menjadi salah satu cara untuk mengatasi ketidakpastian akibat inflasi.
“Nah, pasar modal bisa jadi alternatif menambah aset untuk mengatasi ketidakpastian di masa depan,” ucapnya.
Yazid menyarankan investor pemula untuk berinvestasi secara bertahap dimulai dengan nominal yang kecil dahulu sambil terus meningkatkan pengetahuan di bidang investasi.
Literasi keuangan yang baik akan mengarahkan seseorang untuk lebih bijak dan rasional dalam mengambil keputusan terkait pengelolaan keuangan termasuk investasi.
“Kalau mau mencoba, pakai uang kecil dulu, ambil saham-saham blue chip, setelah bekerja dan dapat penghasilan lebih besar, baru bisa dikelola secara lebih managable,” ujarnya.
Konsistensi dan kesabaran adalah kunci sukses dalam berinvestasi. Yazid meminta investor selalu memegang 3 prinsip penting dalam investasi yaitu Paham, Punya dan Pantau.
Bagi mereka yang memiliki orientasi investasi jangka pendek harus banyak belajar teknikal seperti membaca tren, tahu kapan harus membeli dan menjual saham.
Menghasilkan uang dari investasi membutuhkan proses. Pasar modal memiliki karakteristik dinamis, harus dilakukan secara berkala, rutin dan konsisten.
Jangan tergiur dengan ajakan berinvestasi yang menjanjikan return tinggi dalam waktu yang cepat. Pastikan perusahaan yang menawarkan produk investasi telah terdaftar dan berizin dari otoritas pengawas dan memiliki rekam jejak yang positif dalam kegiatan usahanya.