BeritaPerbankan – International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ) kembali membuat geger publik dunia dengan diterbitkannya laporan mengenai deretan aset-aset tersembunyi bernilai fantastis milik para pejabat dan pesohor dunia, yang dikumpulkan dalam laporan bertajuk ‘Pandora Papers’.
Setelah sempat heboh dengan merilis laporan dokumen rahasia yang bocor ‘Panama Papers’ pada tahun 2016, kini ICIJ melakukan investigasi terhadap 11 juta dokumen yang bocor dari 14 perusahaan jasa keuangan dunia.
Setidaknya ada 600 jurnalis, 115 media dari 117 negara yang tergabung dalam konsorsium jurnalis media ICIJ. Dilansir dari laman resmi International Consortium of Investigate Journalists (ICIJ), Pandora Papers memuat sejumlah dokumen keuangan rahasia kepemilikan perusahaan dan kesepakatan bisnis di negara surga pajak.
ICIJ mengatakan ada sekitar 330 politisi dan 130 miliarder Forbes yang berasal dari berbagai kalangan seperti pengusaha, selebritis, pejabat, anggota keluarga kerajaan, pemimpin agama bahkan penipu dan pengedar narkoba ada dalam daftar Pandora Papers.
Butuh waktu satu tahun bagi ICIJ menyusun, meneliti dan mengamati 11,9 juta dokumen rahasia dalam Pandora Papers.
Dokumen Pandora Papers disusun berdasarkan kebocoran data rahasia dari 14 perusahaan penyedia layanan perusahaan cangkang yang digunakan oleh para pengempalang pajak, koruptor, penipu dan pelaku bisnis ilegal untuk menyembunyikan harta dan aset mereka yang nilainya bisa mencapai ratusan juta dolar AS.
Penyedia layanan bertugas membantu pelaku membukakan rekening di negara-negara dengan peraturan keuangan yang longgar. ICIJ menyebut, seringkali agen penyedia perusahaan cangkang tidak mengenal pelanggan mereka.
Pandora Papers mengungkap praktik kerjasama antara firma hukum, perbankan dan penyedia layanan berkaliber internasional untuk membuat struktur perusahaan cangkang. untuk dimanfaatkan oleh orang-orang kaya yang tidak ingin membayar pajak kepada negaranya.
Kepulauan Virgin Britania Raya, Seychelles, Hong Kong, Belize, Panama, South Dakota merupakan sederet lokasi favorit para pengemplang pajak dari berbagai negara untuk menyembunyikan harta berlimpah yang mereka punya.
Daftar Pesohor dan Pejabat Pandora Papers
Direktur ICIJ Gerard Ryle mengatakan ada 1000 perusahaan di negara surga pajak yang berhubungan dengan 336 politisi, 35 orang diantaranya adalah pemimpin dan mantan pemimpin.
Total aset tersebut mencapai lebih dari triliunan dolar AS. ICIJ sempat menyebut nama Raja Yordania Abdullah II yang dikatakan memiliki simpanan aset di negara surga pajak untuk membeli sejumlah properti di Malibu, California hingga London Inggris dengan total US$ 100 juta.
Pemerintah Yordania buru-buru membantah dengan menyebutkan bahwa properti tersebut dibeli sang raja dengan uang pribadinya.
Nama Perdana Menteri Pakistan Imran Khan juga masuk dalam daftar laporan Pandora Papers. Imran Khan disebut memiliki perusahaan senilai jutaan dolar AS.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev juga tercatat melakukan transaksi jual beli properti senilai ratusan juta. Sementara itu Perdana Menteri Ceko Andrej Babis ketahuan memiliki hunian di Prancis senilai US$ 22 juta.
Mantan PM Inggris Tony Blair disebutkan menghindari pajak properti jutaan pounds setelah ia dan sang istri membeli perusahaan lepas pantai.
Selain para pemimpin dunia dan politisi, ada juga nama selebritis seperti Shakira dalam daftar Pandora Papers. Ada juga nama supermodel Jerman Claudia Schiffer, hingga legenda cricket India, Sachin Tendulkar.