BeritaPerbankan – Kementerian Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat adanya kenaikan signifikan Penanaman Modal Asing (PMA) pada kuartal III/2022 sebesar 63,6 Persen secara tahunan (yoy) dan 3,5 persen secara bulanan (mom).
Saat ini investasi asing yang masuk ke Indonesia mencapai Rp 168,9 triliun. Menteri BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan pencapaian pertumbuhan investasi asing tersebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
“Ini terbesar dalam sejarah. Jadi kita tumbuh 63 persen. Saya sejak masuk di Kementerian BKPM saya tanya pernah enggak tumbuh segini, rasanya nggak ditemukan tapi kita lagi cari,” ujar Bahlil saat konferensi pers di Jakarta.
Iklim investasi di Indonesia dinilai menarik bagi para investor asing terutama didorong oleh stabilitas politik dalam negeri yang relatif aman dan kondusif sehingga investor merasa nyaman berinvestasi di tanah air.
Tak hanya modal asing yang tercatat tumbuh di tahun 2022 ini, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga dilaporkan mengalami kenaikan, meskipun tak sebesar investasi asing, yaitu 22,5 persen yoy menjadi Rp 138,9 triliun. Namun secara bulanan jumlah PMDN tercatat menurun 0,05 persen.
Melihat data tersebut Bahlil optimis target pemerintah untuk mencetak nilai investasi Rp. 1.200 triliun sampai akhir tahun 2022 dapat tercapai. Pemerintah telah membuat sejumlah kebijakan untuk mempermudah masuknya investasi ke Indonesia.
Bahlil menambahkan terdapat lima sektor investasi yang menjadi primadona bagi para investor selama kuartal III/2022, yang pertama yaitu industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatan senilai Rp 44 triliun.
Kedua, sektor transportasi, telekomunikasi dan pergudangan tercatat modal asing sebesar Rp 32,5 triliun. Ketiga sektor properti perumahan, perkantoran dan kawasan industri Rp 28,9 triliun.
Berikutnya sektor pertambangan yang diminati investor dan berhasil mendatangkan investasi sebesar Rp 28,3 triliun. Kelima adalah sektor listrik, air dan gas dengan realisasi investasi sebesar Rp 27,3 triliun.
Pemerintah mengatakan pada kuartal III/2022 investasi Rp 307,8 triliun telah berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 325.570 orang.
Menteri BKPM menuturkan jumlah penerapan tenaga kerja sejak awal tahun hingga kuartal III terus mengalami peningkatan dari 319.013 pada kuartal I/2022 dan 320.534 di kuartal II/2022.
Jika ditarik lagi ke belakang, tren peningkatan penyerapan tenaga kerja dari hasil investasi telah terjadi sejak tahun 2021. Pada kuartal II/2021 penerapan tenaga kerja mencapai 311.922 pekerja, kemudian turun pada kuartal III/2021 menjadi 288.687 orang.
Lalu pada kuartal IV/2021 kembali naik menjadi 295.491 tenaga kerja dan terus mengalami pertumbuhan hingga kuartal III/2022.
Bahlil berharap tren peningkatan penerapan tenaga kerja akan terus terjadi seiring dengan upaya pemerintah memulihkan perekonomian salah satunya dari sektor investasi.