BeritaPerbankan – Chief Strategy and Technology Officer Nokia, Nishant Batra mengatakan teknologi perangkat augmented reality akan alami lonjakan pengguna yang akan mendorong metaverse.
Di bidang konsumen, Nokia percaya kebangkitan dunia berbasis digital ini akan bergantung pada beberapa faktor penting, termasuk dorongan yang dilakukan perusahaan seperti Meta untuk menjadikan metaverse sebagai tren.
“Adopsi teknologi secara luas dari perusahaan dan konsumen akan sangat penting untuk benar-benar lepas landas, dan ini juga akan tergantung pada ketersediaan perangkat VR dan AR yang terjangkau dan ergonomis yang terhubung secara nirkabel,” jelas Batra.
Dalam hal ini, harga headset metaverse populer telah meningkat akhir-akhir ini, karena Meta meningkatkan biaya Headset dasarnya menjadi USD 400 (Rp 6,2 juta) pada Juli. Awal bulan ini, perusahaan juga memperkenalkan opsi premium, Quest Pro VR, yang dibanderol dengan harga USD 1.500 (Rp 23,3 juta).
Nokia percaya metaverse akan menyebabkan penggunaan telepon menjadi tidak diminati. Pengalaman metaverse akan didukung oleh penggunaan headset virtual reality (VR) dan kacamata augmented reality, serta memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dalam beberapa aktivitas.
Hal tersebut yang dipercaya Nokia dapat membuat jatuhnya tren ponsel yang dikenal saat ini. Meskipun begitu, menurut Nokia, telepon akan masih ada, tetapi pengalaman metaverse akan menjadi bentuk komunikasi utama di paruh kedua dekade ini.