TRENDING
AdaKami, Bunga Rendah Tapi Biaya Layanan Hampir 100% 4 hours ago
Perkiraan Bunga FED AS Naik Lagi, Ada Ketidakpastian Pasar Keuangan 4 hours ago
Tren Belanja Online, Pengguna Kartu Kredit Beralih ke Pinjol 5 hours ago
Nilai Transaksi Via ATM, Kartu Debet, dan Kartu Kredit Kian Menurun 5 hours ago
Asyiknya, Kini Platform DANA Beri Pinjaman Uang 5 hours ago
berikutnya
sebelum
Search
23/09/2023
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Search
Close
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Home Teknologi

Pengembangan AI Masih Tuai Kontroversi

Risiko Kepunahan, Dampak AI Mirip Perang Nuklir

oleh Nara
01/06/2023
in Teknologi
Reading Time:2 mins read
0 0
0
Pengembangan AI Masih Tuai Kontroversi
0
SHARE
1
VIEWS
Share on WhatssappShare on Twitter

BeritaPerbankan – Dalam pernyataan terbuka ‘Statement on AI Risk’ yang digagas oleh organisasi nirlaba Center for AI Safety yang berbasis di San Francisco, para ahli dan pimpinan perusahaan (CEO) melontarkan peringatan kedua terkait bahaya kepunahan gara-gara kecerdasan buatan (AI).

Pendandatangan pernyataan itu dilakukan lebih dari 100 tokoh. Ada ilmuwan, termasuk Geoffrey Hinton dan Yoshua Bengio yang memenangkan Turing Award 2018 atas karya mereka di bidang kecerdasan buatan. Ada pula para pimpinan perusahaan teknologi, termasuk CEO Google DeepMind Demis Hassabis dan CEO OpenAI yang merupakan pemilik chatbot ChatGPT, Sam Altman.

“Mitigasi risiko kepunahan dari AI harus menjadi prioritas global bersama dengan risiko skala masyarakat lainnya, seperti pandemi dan perang nuklir,” demikian tertulis pada pernyataan terbuka itu. Pernyataan tersebut merupakan intervensi terbaru dalam perdebatan yang rumit dan kontroversial mengenai keamanan AI.

Awal tahun ini, sebuah surat terbuka sejenis yang ditandatangani oleh beberapa tokoh yang kurang lebih sama dengan yang mendukung peringatan terbaru ini menyerukan “jeda” selama enam bulan dalam pengembangan AI.

Namun, seruan tersebut dikritik dalam berbagai tingkatan. Beberapa ahli menganggap surat tersebut melebih-lebihkan risiko yang ditimbulkan oleh AI, sementara yang lain setuju dengan risiko tersebut, tetapi tidak dengan solusi yang disarankan dalam surat tersebut.

“Ada kesalahpahaman yang sangat umum, bahkan di komunitas AI, bahwa hanya ada segelintir orang yang khawatir pada hal tersebut. Namun, pada kenyataannya, banyak orang yang secara pribadi mengungkapkan kekhawatirannya tentang hal-hal ini,” ujar Hendrycks.

Kontroversi soal AI sendiri sudah tidak asing, tetapi pembicaraan soal detailnya sering kali tak berkesudahan. Namun intinya, ada hipotetis di mana sistem AI dengan cepat meningkatkan kemampuannya, dan tidak lagi berfungsi dengan aman. Banyak ahli merujuk pada peningkatan yang cepat dalam sistem seperti model bahasa yang besar sebagai bukti proyeksi peningkatan kecerdasan di masa depan.

Mereka mengatakan setelah sistem AI mencapai tingkat kecanggihan tertentu, mungkin akan menjadi tidak mungkin untuk mengendalikan tindakan mereka. Namun, beberapa pihak meragukan prediksi ini. Mereka menunjukkan ketidakmampuan sistem AI untuk menangani tugas-tugas yang relatif biasa seperti, misalnya, mengemudikan mobil. Meski sudah bertahun-tahun dan miliaran investasi di bidang penelitian ini, mobil yang sepenuhnya bisa menyetir sendiri masih jauh dari kenyataan.

Menurut mereka, jika AI tidak dapat menangani tantangan yang satu ini, maka peluang yang dimiliki teknologi ini untuk menyamai setiap pencapaian manusia di tahun-tahun mendatang cukup kecil.

Meski demikian, baik pendukung risiko AI maupun yang skeptis setuju jika sistem AI tidak ditingkatkan maka akan menghadirkan sejumlah ancaman di masa sekarang. Contohnya, penggunaan untuk pengawasan massal di dunia maya, hingga kemudahan penciptaan misinformasi dan disinformasi.

Source: Ahli-CEO Ingatkan Potensi Kepunahan, Samakan AI dengan Perang Nuklir
Tags: AIdunia mayailmuwannuklirrisiko
Previous Post

Catat, Tak Ada Kenaikan Tingkat Bunga Penjaminan Juni-September 2023

Next Post

Wow, Pemilu 2024 Ungkit Daya Tumbuh Ekonomi

Next Post
Wow, Pemilu 2024 Ungkit Daya Tumbuh Ekonomi

Wow, Pemilu 2024 Ungkit Daya Tumbuh Ekonomi

  • Trending
  • Comments
  • Latest
LPS Dorong Pengembangan Batik Berteknologi Tinggi Batik Fractal di Sukabumi

LPS Dorong Pengembangan Batik Berteknologi Tinggi Batik Fractal di Sukabumi

20/09/2023
Antusiasme Tinggi Peserta Pelatihan LPS – Batik Fractal di Sukabumi

Antusiasme Tinggi Peserta Pelatihan LPS – Batik Fractal di Sukabumi

21/09/2023
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa

LPS Siapkan Dana Rp20 Miliar untuk Pengembangan Sentra Batik Berbasis AI di Jawa Barat

21/09/2023
Daftar 4 Bank dengan Modal Inti di Atas Rp 70 Triliun

Daftar 4 Bank Terbesar di Indonesia, Modal Inti di Atas Rp 70 Triliun

02/10/2022
Peduli Bakti Bagi Negeri, LPS Dukung Kemajuan UMKM Batik Kota Sukabumi

Peduli Bakti Bagi Negeri, LPS Dukung Kemajuan UMKM Batik Kota Sukabumi

20/09/2023
AdaKami, Bunga Rendah Tapi Biaya Layanan Hampir 100%

AdaKami, Bunga Rendah Tapi Biaya Layanan Hampir 100%

23/09/2023
Perkiraan Bunga FED AS Naik Lagi, Ada Ketidakpastian Pasar Keuangan

Perkiraan Bunga FED AS Naik Lagi, Ada Ketidakpastian Pasar Keuangan

23/09/2023
Tren Belanja Online, Pengguna Kartu Kredit Beralih ke Pinjol

Tren Belanja Online, Pengguna Kartu Kredit Beralih ke Pinjol

23/09/2023
Nilai Transaksi Via ATM, Kartu Debet, dan Kartu Kredit Kian Menurun

Nilai Transaksi Via ATM, Kartu Debet, dan Kartu Kredit Kian Menurun

23/09/2023
Asyiknya, Kini Platform DANA Beri Pinjaman Uang

Asyiknya, Kini Platform DANA Beri Pinjaman Uang

23/09/2023

About Us

Privacy Policy

Redaksi

Pedoman Media Siber

© 2021 Beritaperbankan.id All Rights Reserved.

Add BeritaPerbankan.id to your Homescreen!

Add