BeritaPerbankan – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa optimis pertumbuhan ekonomi RI masih akan terus meningkat hingga akhir tahun 2022.
Hal itu diungkapkan Purbaya merespon data capaian pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal II 2022 yang berhasil tumbuh 5,44 persen. Menurut Purbaya pertumbuhan tersebut masih bisa tumbuh 6 persen hingga 6,5 Persen.
Purbaya menjelaskan potensi pertumbuhan ekonomi RI didukung oleh pengaruh ekonomi domestik yang lebih dominan dibandingkan pengaruh ekonomi global sehingga perekonomian nasional memiliki ruang yang cukup luas untuk bergerak tumbuh.
“Domestik lebih dominan dibandingkan pengaruh global ke ekonomi kita, kalau kita bisa maintain mesin-mesin pertumbuhan ekonomi domestik. 5,44% ini masih jauh dari kepanasan, karena harusnya 6-6,5% baru ada, menuju kepanasan. Ruang untuk tumbuh masih terbuka lebar,” ujar Purbaya.
Optimisme LPS terhadap pertumbuhan ekonomi nasional ditunjang oleh kondisi keuangan perbankan yang relatif stabil. Sektor perbankan memiliki likuiditas yang cukup longgar untuk menyalurkan kredit guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Purbaya menambahkan proyeksi 5,5 persen pertumbuhan ekonomi RI pada tahun 2022 cukup mudah dicapai. Kalau pun ada pelambatan pertumbuhan ekonomi, LPS memprediksi level terendah pertumbuhan ekonomi RI setahun penuh sekitar 5 persen.
“Angka (pertumbuhan ekonomi) 5,5% amat mudah untuk dicapai,” ujarnya.
LPS mengamati perubahan perilaku masyarakat yang kekinian menyalurkan dana simpanan jangka pendek ketimbang jangka panjang. Hal itu mengindikasikan bahwa masyarakat mulai bergerak untuk belanja dan kegiatan bisnis perusahaan dan UMKM siap ekspansi pasca pandemi covid-19.
“Pertumbuhan permintaan dalam negeri akan sustain sampai akhir tahun. Bisnis akan ekspansi setelah bertahun-tahun mereka menunggu karena Covid,” ujar Purbaya.
Meskipun sejumlah pihak memprediksi perekonomian global pada tahun 2023 penuh tantangan, namun Purbaya yakin baik ekonomi global maupun nasional masih bisa tumbuh.
Purbaya menambahkan kunci utama pertumbuhan ekonomi nasional adalah dengan fokus pada pemulihan ekonomi domestik sehingga pengaruh kondisi ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi RI mampu diminimalisir sebab pondasi ekonomi nasional cukup kuat menahan berbagai tantangan ekonomi.
“Saya lihat bank-bank sentral dunia tidak sebodoh yang kita anggap. Mereka tidak akan menghancurkan ekonomi, akan challenging tapi tidak akan hancur. Ekonomi global masih tumbuh. Domestik selama kita jaga kebijakan dengan baik, walaupun global gonjang-ganjing, pemulihan domestic demand kunci untuk kita tumbuh,” jelas Purbaya.