BeritaPerbankan – Bank Syariah Indonesia (BSI) optimis mampu menaikkan laba perusahaan hingga 40 persen pada tahun 2022. Hal itu didorong oleh pertumbuhan permintaan kredit hingga Juni 2022 telah mencapai 18 persen secara tahunan (YoY).
“Dari sisi pendapatan, pendorong utama peningkatan laba perusahaan adalah dari pertumbuhan pembiayaan atau kredit yang sehat dan berkelanjutan,” kata Direktur Keuangan dan Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho, Kamis 15 September 2022.
Pertumbuhan kredit BSI tahun 2022 diprediksi akan terus meningkat hingga akhir tahun didukung oleh pembiayaan kredit yang sehat dan berkelanjutan. Bahkan proyeksi itu lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Selain dari sisi pembiayaan kredit yang terus menunjukan tren kenaikan, pengelolaan biaya dana (Cost of Fund/CoF) BSI dinilai mampu berkontribusi mendorong pertumbuhan laba perusahaan.
Cahyo menambahkan pertumbuhan biaya dana dipengaruhi oleh naiknya jumlah nasabah dan total uang nasabah yang disimpan di perbankan.
Hal itu tidak lepas dari upaya BSI yang terus meningkatkan layanan perbankan baik melalui layanan distribusi fisik di sejumlah kantor cabang maupun digital banking BSI. Sehingga BSI mampu menjangkau jumlah nasabah yang lebih banyak.
BSI menyadari bahwa digital banking memiliki peran yang penting dalam perkembangan industri perbankan. Menurut BSI digital banking memberikan manfaat kepada korporasi dari sisi pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah rekening tabungan, serta mampu meningkatkan pendapatan berbasis komisi.
BSI mencatat pertumbuhan jumlah transaksi melalui aplikasi mobile banking yang berkontribusi pada peningkatan jumlah penerimaan perusahaan.
Cahyo mengatakan digital platform masih menjadi andalan BSI untuk mendorong pertumbuhan laba perusahaan. BSI mencatat saat ini fee based income terbesar yang diperoleh korporasi berasal dari aktivitas digital banking.
Perubahan kebiasaan transaksi perbankan masyarakat yang mulai beralih ke platform digital mendorong perbankan untuk terus meningkatkan pelayanan digital banking, baik dari sisi kemudahan, kenyamanan dan keamanan nasabah dalam menggunakan layanan aplikasi mobile banking.
Meskipun kekinian kehadiran bank digital, yang secara spesifik memang berbasis teknologi digital terus bermunculan, namun digitalisasi perbankan terpantau sudah menjalar ke seluruh perbankan baik itu bank umum konvensional, syariah maupun BPR.
Sebagian besar bank sudah memiliki aplikasi mobile banking dengan fitur yang cukup lengkap, mulai dari membuka rekening tabungan yang baru, transfer ke berbagai bank, pembelian produk asuransi, investasi, transaksi melalui QRIS hingga top-up saldo dompet digital.