BeritaPerbankan – Pertumbuhan Simpanan nasabah kategori simpanan di bawah Rp 100 juta tumbuh paling rendah yaitu 4,5 persen yoy di dua bulan pertama tahun 2022. Meskipun pada bulan Februari 2022 sempat berkontribusi sebesar Rp 948 triliun.
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan rendahnya pertumbuhan Simpanan level bawah diakibatkan oleh dampak pemulihan ekonomi yang belum merata sehingga perlu mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah melalui program bantuan langsung tunai (BLT).
“Di level bawah, ada sebagian tidak kerja, atau kebutuhan hidup mereka naiknya lebih besar dibandingkan gajinya,” kata Purbaya, di Jakarta, Selasa (12/4).
Purbaya menambahkan ada tren kenaikan pada simpanan di bawah Rp 100 juta setelah pembagian BLT namun tidak lama akan turun kembali karena belum sepenuhnya ekonomi masyarakat pulih seperti sedia kala sebelum pandemi covid-19.
Pertumbuhan yang rendah pada tiering simpanan di bawah Rp 100 juta berbanding terbalik dengan tren kenaikan pada kelompok simpanan di atas Rp 5 miliar yang tumbuh 16,3 persen (yoy) menjadi Rp 3.818 triliun pada Februari 2022.
Simpanan nasabah jumbo tersebut berkontribusi 51,3% dari total simpanan perbankan Rp 7.446 triliun. Sementara itu simpanan nasabah Rp 100 juta sampai Rp 200 juta terpantau naik 7,7% menjadi Rp 402 triliun atau setara dengan 5,4% dari total simpanan.
Pertumbuhan Simpanan nasabah pada kelompok Rp 200 juta-Rp 500 juta, Rp 500 juta-Rp 1 miliar, Rp 1 miliar-Rp 2 miliar dan Rp 2 miliar-Rp 5 miliar masing-masing tumbuh di level 5 persen (yoy) pada Februari 2022.
LPS memprediksi pertumbuhan simpanan nasabah akan terus membaik seiring dengan dampak pemulihan ekonomi nasional yang secara bertahap akan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk nasabah dengan simpanan level menengah ke bawah.
Purbaya menambahkan pemulihan ekonomi masih terus dilakukan meskipun tidak dapat dipungkiri tekanan eksternal cukup mempengaruhi gerak pertumbuhan ekonomi nasional diantaranya ketegangan Rusia-Ukraina yang berdampak pada rantai pasokan global menjadi terbatas, ditambah sentimen ketidakpastian di tengah situasi pandemi Covid-19.
LPS memperkirakan pada tahun 2022 dan tahun 2023 simpanan nasabah perbankan akan kembali ke level sebelum pandemi, seiring dengan dampak pemulihan ekonomi yang lebih merata serta sentimen ketidakpastian yang mampu ditekan.