BeritaPerbankan – Jumlah investor pasar modal hingga tahun 2022 mencapai 9 juta investor atau naik sebanyak 1,57 juta single investor identification (SID) atau setara dengan 21 persen dari tahun sebelumnya.
Tingginya minat masyarakat untuk berinvestasi tercatat meningkat drastis sepanjang pandemi covid-19 di awal tahun 2020 lalu. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengapresiasi upaya masyarakat dalam mengelola keuangan salah satunya dengan cara berinvestasi.
Kepala Eksekutif LPS Lana Soelistianingsih mengingatkan para investor untuk tetap bijak dalam mengelola keuangan dan jangan melupakan tabungan. Lana meminta masyarakat untuk tetap memiliki simpanan uang di bank sebagai pengaman jika sewaktu-waktu membutuhkan dana cepat.
Tabungan di bank termasuk simpanan yang mudah likuid sehingga kapanpun diperlukan nasabah bisa menggunakan uang tersebut sebagai dana darurat. Terlebih simpanan nasabah di bank dijamin oleh LPS maksimal Rp 2 miliar per nasabah per bank.
Menurut Lana instrumen tabungan dan investasi memiliki keterkaitan yang erat. Keuntungan dari investasi harus segera dimasukkan ke dalam rekening tabungan menghindari potensi kebangkrutan jika kegiatan investasi sedang tidak menguntungkan.
Penting diingat oleh para investor untuk tidak menggunakan semua uangnya untuk investasi. Sekali lagi perlu diingat bahwa investasi selalu memiliki risiko. Semakin besar dana investasi yang kita keluarkan maka imbal hasil dan risikonya juga besar.
Lana juga mengingatkan investor untuk menyimpan sebagian uang hasil investasi segera setelah menerima uang tersebut, bukan menunggu sisa hasil belanja atau konsumsi. Menurutnya kebiasaan semacam itu justru membuat orang jadi lupa untuk menabung.
Seperti kita ketahui investasi tidak selalu menguntungkan, adakalanya investor harus menelan kerugian karena berbagai faktor. Maka dari itu penting bagi investor memiliki perspektif yang luas soal investasi dan manajemen keuangan. Membagi keuntungan investasi untuk menambah modal dan menyimpan sebagian lainnya untuk ditabung di bank.
“Dalam berinvestasi harus ada diversifikasi dan disiplin terhadap waktu dan dimonitor. Jadi tabungan di bank tetap penting,” kata dia
“Misalnya mau dipakai tiga tahun lagi, dan dari investasi sudah tercapai. Harus keluar dari investasi itu, dan taruh di bank. Jadi harus punya investasi di bank,” kata Lana dalam Kelas Cuan Bersama LPS, Senin (11/7/2022).
Sekretaris Lembaga LPS Dimas Yuliharto menambahkan memiliki tabungan sangat bermanfaat untuk masa depan. Tabungan juga berfungsi sebagai dana darurat, sehingga jika terjadi hal-hal yang mendesak kita tidak perlu mencari pinjaman uang atau menjual aset-aset yang tidak mudah dicairkan.
“Banyak jenis tabungan yang bisa disesuaikan dengan tujuannya, tabungan haji, hingga tabungan pendidikan. Sehingga lebih mudah mengatur sesuai kebutuhan. Nanti kalau semua porsi tabungan sudah dilakukan baru memikirkan investasi,” kata Dimas.