BeritaPerbankan – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengapresiasi penyelenggaraan LPS Monas Half Marathon 2024, yang digelar oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bersama Harian Kompas di Jakarta pada Minggu (30/6). Heru optimis perhelatan olahraga lari marathon ini akan memberikan dampak ekonomi yang baik untuk Kota Jakarta.
Heru mengatakan tingkat hunian hotel-hotel di sekitar lokasi acara terpantau meningkat signifikan. Sektor perhotelan mendapatkan manfaat dari gelaran LPS Monas Half Marathon yang telah digelar sejak tahun 2023.
“Tingkat hunian hotel di sekitar area Monas mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Ini menunjukkan bahwa banyak peserta dan penonton yang memilih untuk menginap di Jakarta, yang secara langsung memberikan kontribusi positif terhadap sektor perhotelan,” ujarnya.
Selain itu, kegiatan ini juga memberikan dampak yang signifikan terhadap pendapatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jakarta. Heru Budi menyebutkan bahwa jika separuh saja dari peserta lomba berbelanja di UMKM, dampaknya akan sangat besar.
“Intinya sudah terjadi perbaikan ekonomi. Kegiatan seperti ini membuka peluang besar bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan penjualan mereka,” tambahnya.
UMKM memegang peranan penting dalam kegiatan besar seperti LPS Monas Half Marathon. Kehadiran ribuan pelari dan penonton dari berbagai daerah dan negara memberikan peluang emas bagi para pelaku UMKM untuk mempromosikan dan menjual produk mereka. Produk lokal seperti makanan, minuman, kerajinan tangan, dan berbagai suvenir khas Jakarta menjadi incaran para peserta dan penonton yang ingin membawa pulang cinderamata.
Heru Budi Hartono juga menambahkan bahwa LPS Monas Half Marathon 2024 menjadi ajang untuk memperkenalkan Jakarta sebagai kota yang ramah dan aman, khususnya bagi para pelari. Penjagaan yang ketat dan pengawasan juga dilakukan di sepanjang rute lari marathon, sehingga para peserta bisa berlari dengan tenang dan nyaman.
“Kami memberikan sejumlah akses penjagaan yang ketat untuk memastikan keamanan para peserta. Hal ini penting untuk memberikan rasa aman dan nyaman, sehingga para pelari bisa menikmati acara dengan maksimal,” katanya.
Pada LPS Monas Half Marathon 2024, jumlah peserta tidak kalah dengan edisi sebelumnya. Tahun ini, kejuaraan tersebut diikuti oleh 5.000 pelari, termasuk 180 pelari elit dari 21 negara. Antusiasme yang tinggi dari para pecinta lari ini memberi harapan bahwa ajang LPS Monas Half Marathon semakin dikenal dan diminati di kancah internasional.
Partisipasi pelari internasional dan luar Jakarta memberikan dampak positif yang lebih luas lagi. Selain mengangkat nama Jakarta di mata dunia, kehadiran mereka juga berdampak pada sektor pariwisata.
Melihat kesuksesan LPS Monas Half Marathon 2024, Heru Budi Hartono berharap acara ini bisa menjadi agenda tahunan. Penyelenggaraan acara ini juga menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya olahraga dan gaya hidup sehat. Melalui event ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk berpartisipasi dalam kegiatan olahraga, baik sebagai peserta maupun penonton.
“Kami berharap acara ini bisa terus berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih besar lagi. Dengan dukungan semua pihak, kita bisa menjadikan LPS Monas Half Marathon sebagai salah satu ikon olahraga dan pariwisata di Jakarta,” harapnya.
LPS Monas Half Marathon 2024 telah selesai digelar. Odekta Naibaho dan Robby Sianturi masing-masing tampil sebagai pemenang pertama kategori wanita dan pria nasional di LPS Monas Half Marathon. Mereka berhasil menaklukan lintasan lari sepanjang 21 kilometer mulai dari Silang Barat Daya Monas hingga finis di Istora Senayan Gelora Bung Karno Jakarta. Keduanya berharap acara ini dapat berlangsung setiap tahun dengan lebih banyak peserta yang terlibat, baik dari dalam maupun luar negeri.
LPS Monas Half Marathon 2024 berhasil menarik 5.000 pelari dari 21 negara. Selain peserta dari Indonesia, banyak pelari datang dari Kenya, Jepang, Belgia, dan China. Pelari Indonesia pun berasal dari berbagai daerah, terutama DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, serta ada sekitar 60 komunitas lari yang ikut bergabung.