BeritaPerbankan – Pemberitaan tentang simpanan deposito Bank Neo Commerce (BNC) yang tidak dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sempat ramai diperbincangkan. Hal itu terkait dengan bunga deposito yang diberikan BNC melampaui tingkat bunga penjaminan LPS.
Seperti diketahui BNC memberikan bunga deposito mulai dari 6 persen, 6,5 Persen hingga 8 persen. Namun bunga itu berlaku untuk pembukaan rekening melalui aplikasi Neobank.
Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan mengatakan BNC sepenuhnya mengikuti peraturan LPS. Ia menegaskan BNC merupakan peserta penjaminan LPS sehingga nasabah tidak perlu khawatir karena simpanan mereka tetap dijamin LPS sepanjang sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku di LPS.
Tjandra menyebutkan simpanan nasabah yang dijamin LPS adalah simpanan dengan bunga simpanan tidak melebihi 3,5 persen atau ambang batas wajar bunga penjaminan, dengan maksimal saldo yang dijamin sebesar Rp 2 miliar.
Tjandra tidak menampik bahwa BNC memang memiliki beberapa produk simpanan dengan bunga yang tinggi melebihi tingkat bunga penjaminan, namun hal itu sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“BNC merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan berbagai produk keuangan kami masuk dalam penjaminan LPS. Yang penting bagi kami adalah bagaimana kami mengelola dana pihak ketiga yang masuk secara optimal yang kemudian dapat memberikan keuntungan maksimal bagi nasabah,” ujar Tjandra di Jakarta pada Kamis (7/7).
Adapun jenis simpanan yang saat ini ramai diberitakan adalah simpanan deposito melalui aplikasi Neobank yang diakui Tjandra memang memiliki bunga yang tinggi mulai dari 6 persen hingga 8 persen.
Tjandra menjelaskan sebagian besar produk simpanan BNC tetap mengikuti regulasi LPS dengan suku bunga simpanan di bawah 3,5 persen sehingga masuk dalam penjaminan LPS.
Bank Neo Commerce masih memiliki produk-produk simpanan dengan bunga mulai dari 2 persen hingga 3 persen khusus untuk nasabah yang membuka rekening di kantor-kantor cabang BNC.
Tjandra menambahkan saat ini minat masyarakat membuka rekening di kantor cabang masih terbilang besar dengan kontribusi 20 persen hingga 25 persen dalam penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).
BNC berhasil menghimpun dana pihak ketiga pada tahun 2022 sebesar Rp 11,1 triliun, naik dari Rp 8,1 triliun pada Desember 2021. Simpanan deposito BNC masih menjadi kontributor tertinggi dengan jumlah simpanan Rp 7,5 triliun pada Mei 2022 atau naik 16 persen dari data Desember 2021 sebesar Rp 6,5 triliun. Sementara itu tabungan menjadi jenis simpanan dengan pertumbuhan tertinggi yaitu sebanyak 116 persen menjadi 2,04 triliun pada Mei 2022 dari sebelumnya Rp 943 milyar.