BeritaPerbankan – Dua tahun diserang pandemi, perekonomian Indonesia mulai bangkit dan bergerak meninggalkan titik kritis. Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan bahwa ancaman bahaya ekonomi berhasil dilewati oleh Indonesia.
Dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Purbaya menyebut indikasi membaiknya perekonomian tanah air dapat dilihat dengan jumlah uang di perbankan meningkat, pertumbuhan giro yang tinggi, intermediasi perbankan dan penurunan deposito.
Suplai uang di perbankan yang meningkat mampu mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi. Kondisi keuangan yang mulai stabil merupakan momen yang tepat bagi para pebisnis untuk terus bergerak lincah mengembangkan usahanya.
Sementara itu bagi para investor, situasi tersebut bisa menjadi momen terbaik membeli sejumlah saham karena prospeknya ke depan akan semakin baik.
“Jadi kalau kalian ada yang suka beli saham, ya belinya sekarang lah, jangan ditunggu-tunggu Lagi. Atau teman-teman ada yang punya bisnis yang mulai ekspansi sekarang siap-siap, jangan sampai ketinggalan. Jadi kita prospeknya (ekonomi) akan baik ke depan,” tuturnya.
LPS merilis data simpanan perbankan per Agustus 2021 baik dari segi rekening maupun nominal berada di level aman. Hingga Aguustus 2021, LPS telah menjamin 365 juta lebih rekening tabungan masyarakat atau setara dengan 99,92% dari total rekening tabungan yang ada di sistem perbankan RI.
Total dana yang masuk dalam program penjaminan LPS mencapai Rp. 3.564,11 triliun. Sebanyak 50,02% merupakan simpanan di bawah Rp. 2 miliar.
Purbaya menambahkan Indeks Stabilitas Perbankan (BSI) berada dalam kategori “Normal-Stabil”. LPS berkomitmen terus mendorong perbankan menyalurkan kredit usaha rakyat, membantu perbankan dalam pengelolaan biaya dana sehingga percepatan pemulihan ekonomi bisa terwujud.