Beritaperbankan – Laporan Likuiditas Bulanan Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS memproyeksikan, bank-bank kecil bakal ikut melakukan penurunan suku bunga deposito. Meski demikian penurunan masih akan terbatas seiring penyaluran kredit yang mulai mengalir.
“Sebagian bank terutama pada kelompok bank-bank kecil diperkirakan masih akan melakukan penyesuaian atas suku bunga simpanan merespon penurunan yang telah dimulai oleh bank-bank besar,” demikian outlook LPS yang tertulis dalam Laporan Likuiditas Bulanan.
LPS melihat tren penurunan suku bunga simpanan masih akan berlanjut dengan laju yang relatif terbatas pada akhir kuartal IV 2021. Hal itu sejalan dengan kondisi likuiditas yang tetap longgar dan pertumbuhan permintaan kredit yang mulai meningkat.
Lebih lanjut diterangkan langkah penurunan suku bunga simpanan akan terus diupayakan oleh perbankan dalam rangka menjaga spread net interest margin sehingga bank mampu memperbaiki sisi profitabilitas.
Berdasarakan pemantauan LPS hingga akhir September, suku bunga simpanan perbankan melanjutkan penurunan dengan laju terbatas dibandingkan akhir bulan sebelumnya. Rata-rata bunga deposito bank dalam bentuk rupiah benchmark LPS turun satu basis posin ke 3,22% pada akhir September.
Penurunan diikuti suku bunga minimum yang turun dua bps menjadi 2,62%, sedangkan suku bunga maksimum tidak berubah di level 3,82%.
Sementara suku bunga deposito dalam bentuk valuta asing (valas) baik minimum maupun maksimum turun tipis satu bps masing-masing menjadi 0,17% dan 0,26%. Adapun suku bunga rata-rata valas tidak berubah dari level 0,22%.
Di sisi lain, LPS melihat pertumbuhan kredit mulai membaik seiring mulai pulihnya perekonomian. Penyaluran kredit pada Agustus 2021 tumbuh 1,16% secara tahunan, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh melambat menjadi 8,81%. “Kondisi likuiditas perbankan yang masih cukup longgar ini masih memberikan ruang bank untuk kembali menurunkan suku bunga simpanannya,” kata LPS.