BeritaPerbankan – Semua orang pasti menginginkan kemerdekaan finansial di usia muda. Hanya mengandalkan gaji bulanan sebagai sumber penghasilan satu-satunya, rasanya sulit untuk mencapai kemerdekaan finansial.
Akan tetapi setiap orang punya makna dan standarisasi tersendiri perihal pencapaian kemerdekaan/kebebasan finansial. Merujuk pada tulisan di situs resmi OJK, kebebasan finansial (financially freedom) bukan berarti harus banyak uang, tapi dapat dimaknai sebagai kondisi dimana kita dapat hidup dengan pantas dan bebas utang.
Perencanaan keuangan yang kita buat sebelumnya, jika hari ini sudah tercapai maka hal itu juga bisa dimaknai sebagai kebebasan finansial.
Salah satu cara yang sering dimanfaatkan orang-orang untuk ‘memutarkan’ uang mereka demi mencapai kebebasan finansial adalah dengan berinvestasi. Investasi menjadi topik paling hangat dibincangkan selama dua tahun terakhir ini.
Kesadaran masyarakat untuk berinvestasi meningkat drastis. Hal itu dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah investor pasar modal hingga Juli 2022 tercatat 9,3 juta investor dari data sebelumnya 1,6 juta investor.
Lebih rinci lagi investor saham tercatat 4,1 juta, reksadana 8,6 Juta investor dan surat berharga negara (SBN) sebanyak 736,4 ribu investor.
Euforia investasi di tanah air disumbang oleh kemunculan investor-investor pemula yang berasal dari kalangan anak muda berusia di bawah 30 tahun yang tercatat sebanyak 59,4 persen dari total investor di Indonesia.
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa meminta generasi muda yang mulai tertarik berinvestasi tidak hanya sekedar ikut-ikutan. Investasi harus dibarengi dengan literasi keuangan yang baik agar para investor muda itu tidak kapok berinvestasi.
Seperti kita ketahui investasi selalu diikuti dengan potensi risiko. Literasi keuangan memegang peranan penting dalam memitigasi potensi risiko dari setiap produk investasi yang kita pilih.
Dengan literasi keuangan yang baik, seseorang akan lebih bijak dalam mengelola keuangan seperti memiliki tabungan, asuransi, dana darurat hingga mempersiapkan dana hari tua.
“Kalau kita tak ajari mereka, mereka bisa kapok berinvestasi. Membekali diri untuk berhasil di pasar finansial itu penting,” tutur Purbaya dalam keterangannya, Jumat (19/8/2022).
Tips Investasi dari Ketua DK LPS
Tingginya minat anak-anak muda terjun ke dunia investasi sejatinya merupakan kabar gembira. Itu artinya kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengelola keuangan dengan berinvestasi sudah mulai tumbuh. Namun Purbaya meminta para investor pemula untuk selalu memperbaharui pengetahuan soal literasi keuangan dan investasi.
Berinvestasi tanpa ilmu hanya akan menjerumuskan pada kerugian. Selain itu Purbaya meminta investor pemula tidak berhutang untuk modal investasi.
Investasi bisa dilakukan mulai dari produk investasi yang murah dan minim risiko. Seperti membeli reksadana yang kekinian sudah bisa dimiliki mulai dari puluhan ribu rupiah saja.
Investasi emas atau logam mulia juga bisa dipilih untuk diversifikasi investasi. Sebab harga logam mulia cenderung akan terus naik dan tidak tergerus inflasi plus minim risiko.
Jika sudah memiliki modal yang cukup dan pengetahuan yang mumpuni investor muda bisa menjajaki investasi saham atau instrumen investasi lain yang membutuhkan modal investasi yang lebih besar.
Purbaya juga meminta investor muda untuk sabar dalam berinvestasi. Kecenderungan anak muda yang senang dengan produk investasi berisiko tinggi tanpa manajemen risiko yang baik, malah justru berpotensi merugikan.
Mereka beranggapan bahwa dengan investasi modal besar maka keuntungan yang didapat sudah pasti besar. Namun mereka lupa bahwa ada potensi risiko yang juga lebih besar. High risk high return.
Berinvestasi dengan uang hasil utang juga akan menimbulkan masalah keuangan yang baru sebab keuntungan investasi belum pasti namun utang tetap harus dibayar.
Sebelum anda berinvestasi pastikan sudah memiliki tabungan, dana darurat, memiliki asuransi kesehatan dan penuhi kebutuhan dasar dengan layak.
Perlu diingat bahwa investasi membutuhkan proses. Investasi bisa dimulai dengan modal kecil sesuai dengan kemampuan finansial dan yang tak kalah pentingnya terus meng-upgrade pengetahuan soal keuangan dari waktu ke waktu.
Terakhir Bos LPS itu memberikan nasehat pentingnya menyimpan uang hasil keuntungan investasi pada simpanan perbankan karena mudah cair dan aman. Terlebih simpanan di bank dijamin LPS hingga Rp 2 miliar per nasabah per bank.