BeritaPerbankan – Pemindaian wajah akan menjadi salah satu opsi untuk registrasi kartu SIM di masa depan. Pengguna cukup melakukan pemindaian wajah yang akan dicocokkan dengan data Dukcapil. XL Axiata telah melakukan uji coba registrasi berbasis biometrik, di mana pelanggan harus datang ke gerai untuk melakukan registrasi SIM card.
Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O. Baasir, menjelaskan bahwa dalam proses tersebut, pelanggan cukup menyerahkan KTP, namun yang akan digunakan adalah data wajah, bukan data KTP. “Jadi, kamu datang ke gerai, berikan KTP, lalu petugas akan mencocokkan wajahmu, bukan memasukkan data KTP,” kata Marwan pada Jumat (27/9/2024).
Saat ini, uji coba masih terbatas pada pencocokan data wajah pelanggan, dan belum ada aturan yang mengatur apakah data tersebut boleh disimpan oleh operator atau hanya digunakan untuk verifikasi. “Ada dua kemungkinan nanti. Data bisa saja disimpan atau hanya digunakan untuk verifikasi saja. Saat ini, wajah hanya diverifikasi dengan Dukcapil, tanpa menyimpan data,” tambah Marwan.
Registrasi biometrik ini ditargetkan untuk pelanggan baru, mengingat jumlah pelanggan lama yang sudah sangat besar, mencapai ratusan juta. Oleh karena itu, registrasi hanya berlaku untuk pengguna nomor baru atau mereka yang mengganti nomor.
Marwan juga menekankan bahwa tingkat pergantian kartu SIM hanya sekitar 2-3%, sehingga fokus registrasi biometrik adalah untuk mereka yang mengganti atau memvalidasi nomor baru. Dalam uji coba, proses registrasi biometrik dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 detik, hampir sama dengan metode registrasi melalui SMS yang berlaku saat ini.
Meskipun registrasi biometrik masih dalam tahap proof of concept (POC), proses sosialisasi kepada masyarakat akan menjadi tantangan besar sebelum sistem ini diterapkan secara efektif. “Tantangan terbesar adalah sosialisasi. Setelah POC, akan ada aturan yang memberi kita waktu untuk sosialisasi sebelum sistem ini mulai efektif,” ujar Marwan.