BeritaPerbankan – Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi dan inklusi keuangan, Bank Kalbar terus menunjukkan komitmen kuatnya dalam mengembangkan budaya menabung sejak dini melalui produk Simpanan Pelajar (SimPel). Hingga pertengahan Agustus 2024, jumlah rekening SimPel di Bank Kalbar telah mencapai 307.387 dengan nilai nominal sebesar Rp17,68 miliar.
Rokidi, Direktur Utama Bank Kalbar, dalam pernyataannya di Pontianak, Kamis, menegaskan bahwa produk SimPel ini dirancang dengan persyaratan yang sederhana dan fitur yang menarik, sehingga memudahkan para pelajar dalam memulai kebiasaan menabung dan melatih diri mereka menjadi individu yang terampil dalam mengelola keuangan.
Salah satu aspek penting yang mendukung kesuksesan tabungan SimPel adalah keterlibatan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam menjamin simpanan nasabah, termasuk tabungan SimPel, yang memberikan rasa aman dan kepercayaan kepada orang tua dan pelajar untuk menyimpan uang mereka di bank. Dengan adanya jaminan dari LPS hingga Rp2 miliar per nasabah per bank, masyarakat tidak perlu khawatir akan risiko kehilangan dana, karena simpanan mereka dilindungi oleh lembaga yang berwenang.
Fitur-fitur tabungan SimPel, seperti setoran awal yang ringan mulai dari Rp5.000 untuk SimPel Konvensional dan Rp1.000 untuk SimPel iB berbasis syariah, serta bebas biaya administrasi bulanan, menjadikannya produk yang sangat terjangkau bagi pelajar. Selain itu, adanya jaminan dari LPS semakin memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap produk ini.
Melalui program “Satu Rekening Satu Pelajar,” Bank Kalbar mengarahkan pelajar untuk memiliki tabungan SimPel, yang merupakan produk simpanan nasional dari bank-bank di Indonesia. Program ini sejalan dengan visi pemerintah dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan generasi muda. Dengan dukungan dari LPS, Bank Kalbar terus mendorong budaya menabung sejak dini sebagai langkah awal untuk menciptakan masyarakat yang cerdas finansial di masa depan.
Bank Kalbar berkomitmen untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Kalimantan Barat, salah satunya dengan membuka rekening SimPel bagi anak-anak Pramuka, serta melibatkan berbagai pihak, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pemerintah daerah, dan lembaga pendidikan.
Indeks literasi dan inklusi keuangan di Kalimantan Barat tahun 2024 mencapai 84,95%, yang menunjukkan peningkatan signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sementara itu indeks literasi keuangan nasional berada di level 90%.
Ke depan, Bank Kalbar berkomitmen untuk terus mengembangkan produk-produk yang mendukung inklusi keuangan, dengan tetap menjalin kerja sama erat dengan berbagai pihak. Kolaborasi yang kuat antara Bank Kalbar, pemerintah, OJK, dan LPS diharapkan dapat semakin memperkuat fondasi keuangan masyarakat Kalbar, khususnya dalam hal literasi dan inklusi keuangan. Dengan demikian, generasi muda Kalbar tidak hanya menjadi lebih cakap dalam mengelola keuangan, tetapi juga berkontribusi dalam membangun perekonomian daerah yang lebih kuat dan stabil.
Bank Kalbar juga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kalbar untuk implementasi program pemenuhan Standar Kompetensi Keuangan (SKK) dan peningkatan literasi keuangan di kalangan pramuka. Kesepakatan ini disaksikan langsung oleh Ketua OJK, Maulana Yasin, dan Penjabat Sekretaris Daerah Kalbar, Mohammad Bari.