BeritaPerbankan – Presiden Joko Widodo resmi melantik Aida Suwandi Budiman sebagai Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Istana Negara pada 11 September 2024. Penunjukan ini merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah dalam memperkuat stabilitas sektor perbankan nasional.
Aida, yang sebelumnya menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), diharapkan membawa pengalaman dan keahliannya dalam kebijakan moneter dan perbankan ke lembaga yang memiliki peran penting dalam melindungi simpanan nasabah tersebut.
“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya tidak melakukan sesuatu, tidak menerima langsung apapun, maupun tidak langsung dalam bentuk apapun,” kata Aida dalam prosesi sumpah jabatan di depan Presiden Jokowi.
Pelantikan Aida sebagai anggota LPS ini berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 101B/2024, yang sekaligus mengakhiri masa jabatannya di BI untuk beralih ke posisi baru di LPS. Dengan latar belakang akademis dan profesional yang kuat, Aida dipercaya mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan kebijakan dan pengelolaan dana penjaminan simpanan di Indonesia.
Aida bukanlah sosok baru di dunia perbankan. Memulai kariernya di Bank Indonesia pada tahun 1991, ia telah menempati berbagai posisi penting yang menunjukkan keahliannya dalam merumuskan kebijakan moneter. Dari peran awalnya di departemen internasional hingga menjadi Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter.
Salah satu posisi penting yang pernah diemban Aida adalah sebagai Asisten Gubernur BI. Selama periode ini, Aida dikenal sebagai sosok yang berpengaruh dalam mengarahkan kebijakan strategis di sektor moneter, serta dalam menjaga stabilitas ekonomi domestik di tengah tekanan eksternal.
Selain aktif di Bank Indonesia, Aida juga memiliki pengalaman internasional dengan menjabat sebagai Wakil Direktur Eksekutif di kantor International Monetary Fund (IMF) untuk Asia Tenggara. Aida bertanggung jawab untuk mengoordinasikan kebijakan ekonomi antara negara-negara anggota, serta memastikan bahwa kepentingan Indonesia diwakili dengan baik dalam forum internasional.
Kiprah Aida di IMF dari tahun 2010 hingga 2013 memberikan kontribusi besar dalam memperkuat kerjasama multilateral, sekaligus meningkatkan kemampuan Indonesia untuk merespons dinamika ekonomi global. Peran strategis ini turut memperkaya pengalaman profesional Aida dalam menangani isu-isu ekonomi di tingkat internasional, yang sekarang dapat diterapkan dalam tugas barunya di LPS.
Aida memiliki latar belakang akademis yang cemerlang. Ia meraih gelar Sarjana di bidang Sosial-Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Tak berhenti di sana, Aida melanjutkan studi ke University of Southern California, di mana ia berhasil memperoleh gelar Master di bidang Ekonomi pada tahun 1996. Selanjutnya, Aida meraih gelar PhD di bidang Ekonomi dari Claremont Graduate University.
Aida diharapkan mampu memperkuat langkah-langkah pengelolaan risiko di sektor perbankan, serta mendorong inovasi kebijakan yang dapat meningkatkan efektivitas program penjaminan simpanan. Pengalaman Aida di Bank Indonesia, terutama dalam menangani kebijakan moneter dan hubungan internasional, akan menjadi modal berharga dalam menjalankan tugas barunya di LPS.