TRENDING
Hore, Alokasi Subsidi Energi Ditambah! 8 hours ago
Siap-siap Harga Komoditas Naik Imbas Perang Rusia! 8 hours ago
BI Gelar Rapat Dewan Gubernur (RDG), Pengamat Memprediksi Tingkat Suku Bunga Tertahan di 3,50% 11 hours ago
Awas, Ada Resiko Bertransaksi Kripto di Exchanger Tak Resmi! 14 hours ago
Saham-saham Sektor Teknologi Anjlok! 14 hours ago
berikutnya
sebelum
Search
24/05/2022
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Search
Close
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Home Bank

Salah Urus Bank Sentral Afghanistan, Menguras Dolar AS Sebelum Taliban Berkuasa

oleh Retno Yulianti
01/10/2021
in Bank, Ekonomi
Reading Time:2 mins read
0 0
0
Salah Urus Bank Sentral Afghanistan, Menguras Dolar AS Sebelum Taliban Berkuasa

Bank Sentral Afghanistan diketahui telah menguras sebagian besar cadangan uang tunai dolar Amerika Serikat (USD), dalam beberapa pekan sebelum Taliban berkuasa. Foto/Dok BBC

0
SHARE
1
VIEWS
Share on WhatssappShare on Twitter

Beritaperbankan – Bank Sentral Afghanistan diketahui telah menguras sebagian besar cadangan uang tunai dolar Amerika Serikat (USD) , dalam beberapa pekan sebelum Taliban menguasai negara itu. Hal ini memperburuk krisis ekonomi yang terjadi saat ini.

Ringkasan dari dokumen rahasia yang terbongkar, dua halaman awal yang ditulis oleh pejabat senior ekonomi internasional untuk lembaga-lembaga termasuk Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional mengatakan, kekurangan uang tunai di Afghanistan sudah terjadi sebelum Taliban mengambil alih Kabul.

Hal ini memunculkan kritikan terhadap mantan bos bank sentral, terkait bagaimana cara dia menangani krisis beberapa bulan sebelum penaklukan Taliban. Termasuk keputusan untuk melelang sejumlah besar dolar AS dan memindahkan uang dari Kabul ke cabang-cabang yang berada di provinsi.

“Cadangan FX (valuta asing) pada bank sentral di Kabul telah habis, bank sentral tidak dapat memenuhi … permintaan tunai,” kata laporan itu, yang dirilis oleh Reuters.

“Sumber terbesar dari masalah ini adalah salah urus di bank sentral sebelum pengambilalihan Taliban,” tambahnya.

Shah Mehrabi, Ketua Komite Audit Bank Sentral yang membantu mengawasi bank sebelum Taliban mengambil alih dan masih di posnya, membela tindakan bank sentral. Ia mengatakan pihaknya berusaha mencegah kejatuhan mata uang lokal Afghanistan.

Kekurangan uang tunai dapat dilihat di jalanan kota-kota Afghanistan, di mana antrean panjang terlihat selama berjam-jam untuk menarik dolar di tengah batasan ketat tentang berapa banyak yang dapat mereka ambil.

Bahkan sebelum keruntuhan pemerintah Afghanistan, ekonomi sedang berjuang. Tetapi kembalinya Taliban berkuasa, membuat miliaran dolar dalam bentuk bantuan asing telah meninggalkan Afghanistan dalam krisis ekonomi yang semakin dalam.

Harga bahan pokok seperti tepung telah melonjak, sementara lapangan kerja minim. Hal itu membuat jutaan orang menghadapi ancaman kelaparan saat musim dingin yang semakin mendekat.

Bantuan Mengering

Di bawah pemerintah sebelumnya, bank sentral mengandalkan pengiriman uang tunai sebesar USD249 juta setiap tiga bulan dalam bentuk pecahan uang kertas USD100 terikat dan disimpan di lemari besi bank sentral dan istana presiden. Hal ini menurut sumber yang tidak disebutkan.

Namun cadangan uang tersebut menguap ketika bantuan asing menghindar dari berurusan langsung dengan Taliban, yang berperang melawan pasukan asing dan pemerintah yang digulingkan.

Bank sentral yang memainkan peran kunci di Afghanistan karena mendistribusikan bantuan dari negara-negara seperti Amerika Serikat, mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya telah memiliki rencana untuk memenuhi kebutuhan mata uang asing di negara itu. Namun tidak memberikan rincian.

Krisis mata uang membuat Taliban sulit memenuhi kebutuhan dasar, termasuk membayar kekuasaan atau gaji kepada pegawai pemerintah, banyak di antaranya belum dibayar dalam beberapa bulan.

Sekitar USD9 miliar cadangan offshore Afghanistan dibekukan segera setelah Taliban merebut Kabul. Kondisi ini meninggalkan bank sentral hanya dengan uang tunai di lemari besinya.

Menurut laporan itu, bank sentral melelang USD1,5 miliar antara 1 Juni dan 15 Agustus ke dealer valuta asing lokal, yang katanya “sangat tinggi”.

“Pada 15 Agustus, Bank Sentral memiliki kewajiban luar biasa sebesar USD700 juta dan 50 miliar afghanis (USD569 juta) terhadap bank-bank komersial,” katanya, menambahkan bahwa ini telah menjadi faktor utama krisis yang terjadi.

Pejabat bank sentral Afghanistan, Mehrabi mengatakan, meskipun lelang hampir USD1,5 yang diumumkan. Tapi kata Mehrabi, jumlah sebenarnya yang dijual mencapai USD714 juta.

Dia mengatakan, bank sentral telah “melanjutkan lelang valuta asingnya untuk mengurangi depresiasi dan inflasi.”

Tags: Afghanistanbank sentraltaliban
Previous Post

Rights Issue BRI Terbesar di Asia Tenggara Usai Kantongi Rp96 Triliun

Next Post

Kredit Macet di Perbankan India Membengkak, Nilainya Fantastis Rp1.420 Triliun

Next Post
Kredit Macet di Perbankan India Membengkak, Nilainya Fantastis Rp1.420 Triliun

Kredit Macet di Perbankan India Membengkak, Nilainya Fantastis Rp1.420 Triliun

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

21/09/2021
CATAT! UMKM OMZET KURANG DARI 500 JT/THN, BEBAS PPh!

CATAT! UMKM OMZET KURANG DARI 500 JT/THN, BEBAS PPh!

16/02/2022
Ketua DK LPS: Jumlah Uang yang Beredar Meningkat, Ekonomi Nasional Diprediksi Tumbuh Lebih Cepat Lagi

Fondasi Perbankan Aman, Bos LPS: Bank Jangan Takut Saluran Kredit, Pengusaha Jangan Takut Ekspansi Bisnis

21/05/2022
Bos LPS: Aset LPS Tahun 2022 Diprediksi Mencapai Rp 180 T

Bos LPS: Aset LPS Tahun 2022 Diprediksi Mencapai Rp 180 T

22/05/2022
LPS Klarifikasi Penipuan Pinjaman Online Mengatasnamakan Lembaganya

LPS Klarifikasi Penipuan Pinjaman Online Mengatasnamakan Lembaganya

15/05/2022
Hore, Alokasi Subsidi Energi Ditambah!

Hore, Alokasi Subsidi Energi Ditambah!

23/05/2022
Siap-siap Harga Komoditas Naik Imbas Perang Rusia!

Siap-siap Harga Komoditas Naik Imbas Perang Rusia!

23/05/2022
BI Gelar Rapat Dewan Gubernur (RDG), Pengamat Memprediksi Tingkat Suku Bunga Tertahan di 3,50%

BI Gelar Rapat Dewan Gubernur (RDG), Pengamat Memprediksi Tingkat Suku Bunga Tertahan di 3,50%

23/05/2022
Awas, Ada Resiko Bertransaksi Kripto di Exchanger Tak Resmi!

Awas, Ada Resiko Bertransaksi Kripto di Exchanger Tak Resmi!

23/05/2022
Saham-saham Sektor Teknologi Anjlok!

Saham-saham Sektor Teknologi Anjlok!

23/05/2022

About Us

Privacy Policy

Redaksi

Pedoman Media Siber

© 2021 Beritaperbankan.id All Rights Reserved.

Add BeritaPerbankan.id to your Homescreen!

Add