BeritaPerbankan – Pandemi COVID-19 yang melanda dunia melumpuhkan perekonomian semua negara tak terkecuali negeri gajah putih, Thailand. Sektor ekonomi porak poranda, pemilik usaha harus putar otak bertahan di tengah pandemi, sementara yang lainnya sudah babak belur tak sanggup mempertahankan bisnis yang dibangun selama ini.
Salah satu bisnis yang terkena imbas pandemi COVID-19 adalah perusahaan taksi Ratchapruk Taxi Garage, milik Thapakorn Assawalertkun. Kebijakan pemerintah yang memberlakukan pembatasan ketat terhadap kegiatan masyarakat, kegiatan ekonomi, serta jam malam membuat usaha Thapakorn lumpuh.
Sopir taksi kehilangan pelanggan yang biasa menaiki taksi mereka. Tidak ada kesibukan, hilir mudik warga di jam-jam sibuk yang biasanya menjadi peluang para sopir taksi mendapatkan banyak penumpang.
Pembatasan masuknya wisatawan ke Thailand makin memperburuk keadaan. Pasalnya wisatawan adalah pelanggan penting bagi taksi-taksi miliknya yang memiliki warna khas merah muda yang mencolok itu. Al hasil lebih dari 2500 unit mobil taksi mengganggur di beberapa lokasi.
Mitra pengemudi taksi Ratchapruk disebutkan tak sanggup lagi bersaing dengan taksi-taksi lain di jalanan Bangkok dengan perang harga yang tak masuk akal. Pengemudi taksi akhirnya mengembalikan mobil-mobil taksi kepada pihak perusahaan. Bahkan diantaranya ada yang memarkirkan mobil taksi di pom bensin dan meminta perusahaan mengambil sendiri mobil tersebut karena tak sanggup lagi menutup biaya operasional taksi. Mereka memilih kembali ke desa masing-masing sejak dua tahun lalu.
Kebun Di Atas Mobil Taksi : Aksi Protes Sekaligus Cari Penghasilan
Keuangan koperasi taksi milik Thapakorn sudah lesu sejak tahun 2020 dan makin parah memasuki tahun 2021. Ribuan mobil taksi teronggok tidak tahu kapan akan mengaspal lagi di Bangkok. Inisiatif membuat kebun sayur di atas atap mobil taksi sejatinya adalah bentuk protes Thapakorn karena belum adanya bantuan stimulus unuk mempertahankan bisnisnya itu.
Ratusan taksi yang menganggur pun kini disulap menjadi kebun aneka sayuran dan ternak katak. Aksi Thapakorn bukan tanpa alasan, dirinya ingin tetap mempertahankan karyawannya agar tetap memiliki penghasilan, tak ada pilihan lain, dia pun terpikir untuk membuat usaha lain di atas mobil taksi tersebut.
Taksi berwarna pink itu ditanami terong, cabai, mentimun, zucchini dan basil. Hasil panen sayuran dan kolam ternak katak akan dijual di pasar lokal. Sejauh ini perkebunan sayur dan ternak katak itu dipelihara oleh karyawan Thapakorn secara bergantian.
Thapakorn Pasrah Mobilnya Jadi Kebun
Saat ditanya apakah dia tidak khawatir mobil-mobil taksinya itu akan rusak?. Thapakorn pasrah karena memang mobil-mobil itu sudah lama teronggok rusak tidak terawat. Padahal menurutnya cicilan mobil-mobil itu tetap berjalan.
Thapakorn menyebut saat ini hanya 500 unit taksi milik koperasinya yang masih beroperasi di Bangkok, sedangkan nasib 2500 taksi lainnya masih mangkrak entah kapan bisa beroperasi normal seperti sedia kala.
COVID-19 di Thailand Terkini
Menurut data dari berbagai sumber, Thailand mencatatkan kasus positif COVID-19 sebanyak 1,48 juta orang dengan jumlah angkat kematian 15.363 orang. Hingga hari ini warga Thailand yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama sebanyak 28,4 juta orang. Sementara warga yang sudah memperoleh dua dosis vaksin sebanyak 14 juta jiwa. Ini artinya 21 % dari populasi Thailand sudah memperoleh vaksinasi lengkap.