BeritaPerbankan – Neuralink, perusahaan chip otak yang didirikan oleh Elon Musk, ternyata memiliki beberapa pesaing tangguh, bahkan dengan teknologi yang lebih maju. Salah satunya adalah Science Corporation, yang disebut-sebut sebagai pemimpin di bidang Brain-Computer Interface (BCI) sejenis dengan Neuralink.
Perbedaan utama terletak pada fokus keduanya: Neuralink menargetkan pemasangan chip otak untuk membantu pasien lumpuh agar bisa mengontrol aktivitas hanya dengan pikiran. Sementara itu, Science Corporation baru-baru ini merilis hasil uji klinis implan retina PRIMA. Teknologi ini diklaim mampu memulihkan penglihatan pasien yang mengalami kebutaan, memungkinkan mereka untuk melakukan berbagai aktivitas penglihatan seperti membaca dan mengenali wajah dengan normal.
“Hasil ini menunjukkan keberhasilan dalam mengobati pasien yang kehilangan penglihatan akibat usia atau faktor lain. Untuk pertama kalinya, kami berhasil mengembalikan penglihatan sepenuhnya,” ungkap Profesor Frank Holz, Koordinator Ilmuwan pada studi PRIMAvera. “Sebelumnya, tidak ada pengobatan yang efektif untuk meningkatkan penglihatan pasien,” tambahnya.
Pengujian klinis PRIMAvera melibatkan 38 pasien dengan gangguan penglihatan yang disebabkan oleh masalah retina, atau yang dikenal sebagai geographic atrophy (GA). Para pasien diberikan implan retina PRIMA untuk memulihkan kemampuan penglihatan mereka.
Menurut National Institutes of Health (NIH) di Amerika Serikat, GA mempengaruhi sekitar 1 juta orang di negara tersebut dengan tambahan 160.000 kasus baru setiap tahunnya. American Academy of Ophthalmology memperkirakan ada sekitar 8 juta orang di dunia yang mengidap GA, dengan peningkatan risiko seiring bertambahnya usia dan riwayat keluarga.