BeritaPerbankan – Dengan adanya tren penurunan daya beli kelas menengah ke bawah, sektor perbankan semakin agresif membidik nasabah dengan kekayaan tinggi. Kali ini, PT Bank QNB Indonesia Tbk. (BKSW) berusaha menarik minat segmen prioritas dengan berkolaborasi bersama maskapai milik negara, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA).
Bank QNB Indonesia memperkenalkan program GarudaMiles bagi nasabah prioritas, QNB First, sebagai hadiah yang bisa ditukarkan untuk beragam keuntungan, seperti tiket penerbangan, akomodasi hotel, hingga digunakan di merchant yang bermitra dengan Garuda Indonesia.
Melalui kemitraan ini, Bank QNB Indonesia memberikan First Reward berupa GarudaMiles kepada nasabah baru dan yang sudah ada, yang menempatkan dana mereka di produk simpanan dan wealth management. Program ini didukung oleh meningkatnya tren perjalanan wisata domestik, dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatatkan lebih dari 77 juta perjalanan wisata lokal pada Juli 2024. Jumlah penumpang penerbangan domestik naik 11,70%, sedangkan penerbangan internasional tumbuh 45,43%.
Sebagai bagian dari promosi, QNB Indonesia menawarkan welcome bonus berupa GarudaMiles yang cukup untuk menukar tiket penerbangan Jakarta-Singapura. Selain itu, bank juga menawarkan cashback menarik serta poin Life Rewards hingga 20.000 poin, yang bisa ditukarkan melalui aplikasi QNB Indonesia Mobile Banking.
Direktur Utama Bank BJB (BJBR), Yuddy Renaldi, menyebutkan upaya bank-bank berlomba menarik nasabah tajir atau high net worth individuals (HNWI) menjelang akhir tahun dengan menaikkan suku bunga simpanan untuk menarik nasabah dengan saldo di atas Rp5 miliar. Berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), jumlah rekening dengan saldo lebih dari Rp5 miliar pada Juli 2024 naik 33,9% dibandingkan dengan Juli 2021, menunjukkan peningkatan jumlah HNWI di Indonesia.
Hal serupa terjadi di PT Bank DBS Indonesia, yang mencatatkan pertumbuhan asset under management (AUM) sebesar 32% antara Juli 2022 hingga Juli 2024, dengan peningkatan 16% dalam jumlah nasabah dengan saldo di atas Rp5 miliar pada periode yang sama. Consumer Banking Director Bank DBS Indonesia, Melfrida Gultom, menyebutkan bahwa meskipun tidak merinci angka AUM, bank tersebut memiliki ribuan nasabah kaya.
Ia juga menjelaskan bahwa ekspektasi penurunan suku bunga global, yang mungkin akan diikuti oleh Bank Indonesia (BI), berpotensi menarik aliran dana masuk ke pasar modal Indonesia dan instrumen lainnya. Melfrida yakin bahwa hingga akhir Desember 2024, akan ada peningkatan jumlah nasabah kaya. “Menurut saya, ini merupakan peluang besar, terutama di kalangan high net worth, sehingga banyak bank yang berlomba-lomba. Dalam hal ini, kualitas manajer hubungan kami menjadi sangat penting, dan kami memiliki keunggulan di situ,” pungkasnya.