Beritaperbankan.id – Deposito masih menjadi pilihan favorit masyarakat yang ingin berinvestasi pada produk investasi perbankan. Hal itu dapat dilihat dari data yang dirilis Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yang mana deposito tercatat sebagai jenis simpanan yang berkontribusi paling besar.
Data per November 2022 nominal simpanan deposito nasabah bank umum sudah mencapai Rp 2.930 triliun atau setara dengan 36,5 persen dari total simpanan nasabah di bank umum nasional.
Apa itu Investasi Depsosito?
Deposito pada prinsipnya adalah menyimpan sejumlah uang di bank dalam jangka waktu tertentu untuk memperoleh keuntungan dari suku bunga deposito yang ditawarkan bank.
Pada dasarnya deposito tidak jauh berbeda dengan tabungan. Hanya saja deposito terikat dengan jangka waktu penyimpanan uang dan bunga simpanan yang diberikan jauh lebih tinggi dibandingkan tabungan.
Kenapa Deposito Jadi Pilihan Berinvestasi?
Deposito menjadi pilihan nasabah yang ingin berinvestasi melalui produk perbankan karena dapat mendatangkan keuntungan dengan tingkat risiko yang lebih rendah dibandingkan produk investasi lainnya.
Untuk memaksimalkan keuntungan investasi deposito, simpanan nasabah tidak dapat diambil sebelum jatuh tempo. Jangka waktu deposito (tenor) pun beragam, mulai dari 3 bulan, 6 bulan hingga 24 bulan.
Semakin lama tenor deposito maka suku bunga yang ditawarkan akan lebih tinggi sehingga mampu mendatangkan keuntungan yang lebih besar.
Perlu diketahui bahwa simpanan deposito yang diambil sebelum jatuh tempo akan dikenakan denda atau penalti sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bank tersebut.
Kelebihan Investasi Deposito
1. Dijamin oleh LPS
Deposito merupakan salah satu produk simpanan perbankan yang dijamin oleh LPS. Nilai penjaminan simpanan yang diberikan LPS mencapai Rp 2 miliar per nasabah per bank.
Pastikan deposito anda telah memenuhi syarat 3T yaitu tercatat di sistem pembukuan bank, tidak menerima suku bunga simpanan di atas tingkat bunga penjaminan LPS dan tidak menyebabkan bank merugi salah satunya akibat kredit macet.
2. Keuntungan dengan risiko yang rendah
Salah satu faktor yang menarik minat nasabah berinvestasi pada deposito adalah tingkat risiko yang rendah dengan keuntungan yang cukup besar. Investasi deposito relatif lebih stabil karena tidak terpengaruh oleh kondisi pergerakan pasar seperti saham.
3. Bunga lebih tinggi dari tabungan
Bagi nasabah yang ingin menyimpan uang di bank dengan keuntungan yang lebih besar, maka deposito adalah pilihan yang tepat. Bunga deposito sudah pasti lebih besar dibandingkan tabungan, namun deposito tidak bisa dicairkan setiap saat seperti tabungan.
4. Bebas biaya admin bulanan
Berbeda dengan tabungan yang dikenakan biaya administrasi setiap bulannya, deposito pada umumnya tidak akan dikenakan biaya admin bulanan. Namun jika nasabah ingin mencairkan deposito sebelum jatuh tempo maka akan dikenakan denda.
Kekurangan Investasi Deposito
1. Keuntungan relatif kecil
Bagi investor yang mengharapkan keuntungan besar, maka deposito bukanlah pilihan tepat karena keuntungan yang dihasilkan dari deposito tidak sebesar investasi saham.
2. Bunga deposito kena pajak
Bunga deposito yang diperoleh nasabah akan dikenakan pajak penghasilan sebesar 20 persen.
3. Tergerus inflasi
Meskipun mendatangkan keuntungan, namun faktor lain yang harus diperhatikan investor adalah nilai simpanan deposito yang berpotensi tergerus inflasi.
4. Biaya penalti
Jika simpanan deposito dicairkan sebelum jatuh tempo maka akan dikenakan penalti atau denda.
Tips Cuan Investasi Deposito
Agar memperoleh keuntungan yang maksimal, investor dapat memilih tenor deposito yang lebih lama, karena semakin lama jangka waktu simpanan deposito maka bunga yang ditawarkan akan lebih besar.
Pilihlah bank dengan reputasi yang baik. Pastikan simpanan deposito anda telah memenuhi ketentuan penjaminan LPS agar saat bank dicabut izin usahanya maka dana nasabah akan dibayarkan oleh LPS hingga Rp 2 miliar.