BeritaPerbankan – PT Pertamina (Persero) telah berhasil meraih peringkat ketiga dalam daftar Fortune 500 Asia Tenggara tahun 2024, mengukuhkan posisinya di antara perusahaan global dan regional terkemuka. Ini adalah pertama kalinya daftar tersebut diterbitkan oleh media internasional Fortune untuk mengakui perusahaan besar dengan kinerja terbaik di Asia Tenggara.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan bahwa meskipun menghadapi tantangan bisnis global, Pertamina mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor seperti minyak dan gas, perbankan, dan penerbangan. Prestasi ini mencerminkan peningkatan kinerja Pertamina yang berkelanjutan berkat strategi bisnis yang efektif.
Menurut informasi yang dipublikasikan oleh perusahaan, Asia Tenggara memiliki peran penting dalam perekonomian global pasca-pandemi Covid-19. Namun, banyak perusahaan dari kawasan ini mengalami penurunan pendapatan akibat dinamika global seperti konflik geopolitik dan ketidakpastian pasar. Meskipun demikian, lima perusahaan terbesar di Asia Tenggara, termasuk Pertamina, tetap mencatatkan pendapatan tertinggi di kawasan ini.
Pertamina mencatat pertumbuhan kinerja pada tahun 2023 dengan peningkatan laba bersih sebesar 17% pada akhir tahun, mencapai US$ 4,77 miliar atau setara Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per US$). EBITDA atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi mencapai USD 14,36 miliar, naik 6% dibandingkan tahun 2022. Pendapatan konsolidasian tahun 2023 adalah sebesar USD 75,79 miliar.
Pertumbuhan ini juga didukung oleh peringkat investasi dari berbagai lembaga pemeringkat internasional yang menetapkan Pertamina sebagai perusahaan dengan status layak investasi. Pertamina berhasil menjaga pertumbuhan bisnis intinya dengan hati-hati dan melakukan transisi energi yang lebih bersih. Fadjar juga menyebutkan bahwa efisiensi operasional Pertamina meningkat melalui program optimalisasi biaya yang memberikan kontribusi sekitar USD 1,1 miliar.
Kinerja subholding Pertamina juga meningkat secara efisien dan ramah lingkungan, sesuai dengan implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis. Pertamina menempati peringkat pertama dunia dalam sub-industri Integrated Oil and Gas, dengan skor tertinggi dari 61 perusahaan dunia berdasarkan penilaian Lembaga ESG Rating Sustainalytics.
“Dengan dukungan semua pemangku kepentingan, Pertamina akan terus tumbuh menjadi perusahaan nasional yang terdepan dalam menjaga ketahanan dan kemandirian energi di Indonesia,” ujar Fadjar.
Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).