BeritaPerbankan – Unit bisnis On-Demand Service (ODS) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), yang dikelola oleh Gojek, diperkirakan akan mengalami pertumbuhan kinerja seiring dengan kolaborasi baru, salah satunya adalah penjualan GoFood melalui aplikasi TikTok yang sudah dimulai secara terbatas pada paruh pertama tahun ini.
Menurut laporan kinerja kuartal II GOTO, manajemen perusahaan menyebutkan bahwa GoFood kini berkolaborasi dengan TikTok di Indonesia untuk menguji coba fitur pengiriman dari layanan Local Services milik TikTok.
Berdasarkan riset terbaru dari Mandiri Sekuritas per 31 Juli 2024, TikTok berencana menjalin kemitraan dengan pihak ketiga dalam sektor layanan pesan-antar makanan dan agen perjalanan online, sebagaimana dilaporkan oleh 36kr dan South China Morning Post (SCMP).
Mandiri Sekuritas melihat adanya potensi keuntungan bagi GOTO dari kolaborasi ini, terutama setelah TikTok menyelesaikan investasi lebih dari US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 23 triliun pada akhir Januari 2024 untuk pengembangan jangka panjang Tokopedia.
“Kami melihat bahwa kolaborasi ini sudah tersedia dengan layanan pesan-antar makanan yang terintegrasi dengan platform GoFood. Potensi kerjasama ini berpeluang saling menguntungkan,” tulis laporan Mandiri Sekuritas yang dikutip pada Kamis (1/8/2024).
Laporan tersebut menyebutkan bahwa TikTok dapat memanfaatkan kekuatan ekosistem GoTo di sektor pengiriman makanan, pengetahuan pasar lokal, dan skala operasional, sambil fokus pada monetisasi. Sebaliknya, GoTo bisa mendapatkan keuntungan dari 125 juta pengguna aktif TikTok per 23 November 2023, algoritma personalisasi canggih, serta ekosistem kontennya.
Pada 29 Juli lalu, GOTO juga memperluas kerja sama dengan TikTok dengan meluncurkan produk buy now pay later (BNPL) GoPay Later di Shop Tokopedia dalam aplikasi TikTok. “Kami melihat potensi peningkatan pertumbuhan layanan e-commerce didorong oleh perbaikan kondisi makroekonomi dan insentif konsumen yang lebih agresif,” tambah laporan tersebut.
Menurut paparan kinerja GOTO pada Selasa malam (30/7/2024), segmen ODS atau Gojek menunjukkan pertumbuhan berkelanjutan berkat peningkatan penggunaan layanan transportasi dan pengantaran yang lebih terjangkau. Ini sejalan dengan strategi mass market yang menjadi fokus utama perusahaan.
Laporan resmi menunjukkan bahwa nilai GTV Gojek untuk enam bulan pertama tahun 2024 meningkat sebesar 7% menjadi Rp 29,37 triliun, dibandingkan dengan Rp 27,51 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Untuk tiga bulan terakhir, GTV naik sebesar 15% menjadi Rp 15,48 triliun dari sebelumnya Rp 13,57 triliun. Pendapatan bruto Gojek dalam enam bulan meningkat 15% menjadi Rp 6,72 triliun dari Rp 5,87 triliun. Menariknya, Gojek mencatatkan EBITDA yang disesuaikan positif sebesar Rp 256 miliar, yang merupakan hasil positif selama tiga kuartal berturut-turut sejak Q4-2023.