BeritaPerbankan – Menghadapi ekonomi global yang diperkirakan gelap di tahun mendatang, perlu persiapan dari diri kita masing-masing agar tidak sampai jatuh secara ekonomi, apa saja yag perlu dilakukan?
1. Hindari Kepanikan
Ketika pasar finansial jatuh- di mana ditandai dengan IHSG yang melorot, nilai tukar rupiah yang depresiasi terhadap dolar AS, bank kesulitan likuiditas- maka satu hal yang harus dilakukan adalah tidak panik. Jangan terbawa arus seperti ramai-ramai menarik dana di bank ataupun menutup usaha dan memecat Asisten Rumah Tangga (ART). Kepanikan bisa memperburuk keadaan.
Satu yang pasti, dana nasabah di bank itu aman 100%. Indonesia memiliki LPS atau Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Singkat kata, apapun yang terjadi di bank, bahkan jika tutup, maka LPS-lah yang akan menanggung dana masyarakat.
2. Atur Lebih Cermat Keuangan
Mengatur pemasukan dan pengeluaran lebih detail adalah kunci selamat dari resesi ekonomi. Ketika ekonomi jatuh, maka ada baiknya kencangkan ikat pinggang. Pos-pos pengeluaran yang bisa ditekan seperti berlangganan tv berbayar, sampai dengan hal kecil seperti mengirit pemakaian listrik bisa jadi kunci.
Yang bisa dilakukan antara lain, lunasi segera dari sedini mungkin tagihan kartu kredit. Pergi ke bank untuk segera restrukturisasi dengan menyerahkan kartu kredit dan mencicilnya secara konsisten.
Jauhkanlah langkah-langkah untuk jadi debitur bandel dengan tidak membayar tagihan-tagihan dan kewajiban. Ada baiknya melepaskan cicilan mobil yang berat. Over kredit secara resmi ataupun menjualnya dan menutup utang pokok bisa dilakukan.
3. Cash is The King!
Kumpulkan uang-uang anda yang berceceran. Maksudnya, investasi-investasi yang sudah menunjukkan pemburukan maka ikhlaskan-lah. Solusinya tarik yang masih ada dan pindahkan ke instrumen yang mudah dicairkan. Tabungan, emas, maupun perhiasan bisa jadi solusi.
American Institute for Economic Research menuliskan menahan lebih banyak uang tunai selama masa-masa sulit bukanlah hal yang aneh. Uang kertas dan deposito adalah instrumen terbaik untuk mengatasi ketidaknyamanan ketidakpastian.
Karena instrumen ini cair dan stabil. Siapa pun yang memilikinya dijamin bahwa jika ada kebutuhan yang tidak terduga muncul, mereka dapat dengan cepat mengerahkan sumber dayanya untuk mengatasinya.
Tapi yang perlu diingat adalah, hati-hati dalam menyimpan uang banyak-banyak di rumah. Manfaatkanlah bank ataupun safe deposits box.
4. Winter is Coming
Jay Adkisson kontributor Forbes yang sering menulis tentang Personal Finance mengatakan, kemerosotan sebenarnya hanyalah musim bagi perekonomian dunia.
Kali ini Covid-19 yang menjadi sesuatu yang luar biasa, dan membuat pasar ambruk. Seperti ambruknya pasar perumahan pada tahun 2008.
Hal-hal itu hanyalah badai salju pertama tahun ini yang membawa musim dingin yang datang selama ini. Sekarang, musim dingin ekonomi sedang menimpa, bekerja dengan keras tanpa panik dan tetap saling membantu sesama menjadi kunci hadapi pandemi dan resesi. Percayalah, “keadaan normal” akan kembali walaupun tidak dalam waktu dekat. Tetap optimistis!