TRENDING
AdaKami, Bunga Rendah Tapi Biaya Layanan Hampir 100% 4 hours ago
Perkiraan Bunga FED AS Naik Lagi, Ada Ketidakpastian Pasar Keuangan 4 hours ago
Tren Belanja Online, Pengguna Kartu Kredit Beralih ke Pinjol 4 hours ago
Nilai Transaksi Via ATM, Kartu Debet, dan Kartu Kredit Kian Menurun 5 hours ago
Asyiknya, Kini Platform DANA Beri Pinjaman Uang 5 hours ago
berikutnya
sebelum
Search
23/09/2023
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Search
Close
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Home Finansial

Soal Isu Dedolarisasi, Ketua LPS: Kinerja Investasi di Pasar Uang Dolar Masih Normal

oleh Permadi
02/06/2023
in Finansial
Reading Time:2 mins read
0 0
0
Soal Isu Dedolarisasi, Ketua LPS: Kinerja Investasi di Pasar Uang Dolar Masih Normal
0
SHARE
2
VIEWS
Share on WhatssappShare on Twitter

Berita Perbankan – Dolar Amerika Serikat (AS) telah lama menjadi mata uang yang digunakan secara global dalam sejarah peradaban dunia. Kegiatan perekonomian dan perdagangan internasional didominasi oleh penggunaan dolar AS sebagai alat tukar atau mata uang transaksi perdagangan internasional.

Namun munculnya isu dedolarisasi menimbulkan pertanyaan, apakah dedolarisasi akan menggeser posisi dolar AS sebagai mata uang paling perkasa, yang sudah dipegang sejak seratus tahun lamanya?.

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa berpendapat bahwa dolar AS masih dianggap sebagai mata uang paling stabil.

“Saya melihat, sampai sekarang belum ada (mata uang) yang lebih stabil dibanding dolar (AS). Bukan saya promosikan dolar AS ya,” kata Purbaya dalam konferensi pers, Jumat (26/5).

Purbaya meyakini dolar AS masih belum akan tergantikan oleh mata uang lain dalam perekonomian internasional dalam waktu yang lama.

Meskipun perekonomian dan keuangan negeri Paman Sam itu tengah bergejolak, terutama munculnya isu risiko default atau gagal bayar yang masih belum menemukan titik temu antara Presiden AS, Joe Biden dan Legislator AS.

Purbaya menjelaskan dinamika perekonomian AS bukan kali ini saja terjadi. Bahkan isu dedolarisasi sempat mencuat di era tahun 1970-an, di mana kala itu perekonomian Jepang dan Eropa tengah berkembang pesat. Prediksi sejumlah ekonom soal yen Jepang dan euro (mata uang negara-negara Uni Eropa) akan menggantikan dominasi dolar AS hingga saat ini tidak pernah terjadi.

Perlu dicatat bahwa dedolarisasi tidak berarti penggantian total terhadap dolar AS, tetapi lebih mengarah pada diversifikasi mata uang dalam transaksi dan cadangan devisa suatu negara.

Pada tahun 1990-an dolar AS kembali terancam oleh mata uang yuan Tiongkok seiring dengan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang terus meroket. Digadang-gadang mampu menurunkan takhta dolar AS sebagai mata uang paling banyak digunakan secara global, namun Yuan masih belum bisa menandingi penggunaan dolar AS.

“Waktu China tumbuh kuat isu dedolarisasi tumbuh lagi, Yuan diprediksi akan menggantikan Dolar, ternyata nggak juga. Kalau pengamatan saya selama ini mata uang yang paling kuat, yang teruji selama hampir 100 tahun lebih ya dolar (AS),” terang Purbaya.

Menteri Keuangan era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Chatib Basri mengatakan peran mata uang Yuan masih akan terus meningkat secara gradual. Namun untuk benar-benar menggantikan dolar AS dalam perekonomian global masih memerlukan waktu yang cukup lama.

“Apakah dedolarisasi akan terjadi? Menurut saya peran dari mata uang Renminbi secara gradual memang akan meningkat, namun dibutuhkan waktu yang amat panjang untuk menggantikan US dolar,” kata Chatib dalam unggahan Instagram pribadi @chatibbasri, dikutip Minggu (21/5).

Purbaya menambahkan di tengah isu dedolarisasi dan risiko gagal bayar utang AS, kinerja investasi di pasar uang dolar masih terpantau normal.

Seperti diketahui sejumlah negara telah melakukan langkah-langkah dedolarisasi, meskipun belum ada satu pun negara yang sepenuhnya melepaskan diri dari ketergantungan terhadap dolar AS.

Tiongkok dan Brasil bisa dibilang sebagai pioner dalam aksi dedolarisasi melalui kerjasama perdagangan bilateral yang menggunakan mata uang kedua negara tersebut.

Negara-negara lainnya yang mengikuti langkah serupa diantaranya Turki yang telah melaksanakan aksi dedolarisasi dengan meningkatkan penggunaan mata uang lain, seperti euro, dalam perdagangan dan keuangan internasional.

Rusia telah mengurangi ketergantungannya terhadap Dolar AS dan meningkatkan diversifikasi dalam cadangan devisa dengan membeli emas dan meningkatkan penggunaan mata uang lain dalam transaksi internasional.

Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, Venezuela telah melakukan dedolarisasi dengan membatasi penggunaan dolar AS dalam transaksi domestik dan berupaya memperkuat penggunaan mata uang nasional, bolivar.

Di kawasan ASEAN, sejumlah negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina menjalin kerjasama perdagangan dengan menggunakan mata uang lokal untuk membatasi penggunaan dolar AS dan memperkuat stabilitas mata uang negara masing-masing.

 

Tags: amerika serikatChatib Basridedolarisasidolar ASeuroJepangLPSPurbaya Yudhi SadewarusiaTiongkokyenyuan
Previous Post

Jatim Raih Anugerah Adinata Syariah 2023, Penghargaan Pemerintah untuk Gerakkan Potensi Ekonomi Syariah Daerah

Next Post

Ketua LPS: Suku Bunga Simpanan Naik Tipis, Deposito Rupiah Masih Di Bawah Tingkat Bunga Penjaminan LPS

Next Post
Permodalan Perbankan Nasional Semakin Tebal, LPS Berikan Apresiasi untuk Industri Perbankan

Ketua LPS: Suku Bunga Simpanan Naik Tipis, Deposito Rupiah Masih Di Bawah Tingkat Bunga Penjaminan LPS

  • Trending
  • Comments
  • Latest
LPS Dorong Pengembangan Batik Berteknologi Tinggi Batik Fractal di Sukabumi

LPS Dorong Pengembangan Batik Berteknologi Tinggi Batik Fractal di Sukabumi

20/09/2023
Antusiasme Tinggi Peserta Pelatihan LPS – Batik Fractal di Sukabumi

Antusiasme Tinggi Peserta Pelatihan LPS – Batik Fractal di Sukabumi

21/09/2023
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa

LPS Siapkan Dana Rp20 Miliar untuk Pengembangan Sentra Batik Berbasis AI di Jawa Barat

21/09/2023
Daftar 4 Bank dengan Modal Inti di Atas Rp 70 Triliun

Daftar 4 Bank Terbesar di Indonesia, Modal Inti di Atas Rp 70 Triliun

02/10/2022
Peduli Bakti Bagi Negeri, LPS Dukung Kemajuan UMKM Batik Kota Sukabumi

Peduli Bakti Bagi Negeri, LPS Dukung Kemajuan UMKM Batik Kota Sukabumi

20/09/2023
AdaKami, Bunga Rendah Tapi Biaya Layanan Hampir 100%

AdaKami, Bunga Rendah Tapi Biaya Layanan Hampir 100%

23/09/2023
Perkiraan Bunga FED AS Naik Lagi, Ada Ketidakpastian Pasar Keuangan

Perkiraan Bunga FED AS Naik Lagi, Ada Ketidakpastian Pasar Keuangan

23/09/2023
Tren Belanja Online, Pengguna Kartu Kredit Beralih ke Pinjol

Tren Belanja Online, Pengguna Kartu Kredit Beralih ke Pinjol

23/09/2023
Nilai Transaksi Via ATM, Kartu Debet, dan Kartu Kredit Kian Menurun

Nilai Transaksi Via ATM, Kartu Debet, dan Kartu Kredit Kian Menurun

23/09/2023
Asyiknya, Kini Platform DANA Beri Pinjaman Uang

Asyiknya, Kini Platform DANA Beri Pinjaman Uang

23/09/2023

About Us

Privacy Policy

Redaksi

Pedoman Media Siber

© 2021 Beritaperbankan.id All Rights Reserved.

Add BeritaPerbankan.id to your Homescreen!

Add