TRENDING
LPS Optimis Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2022 Potensial Tumbuh Hingga 5,5 Persen 2 hours ago
LPS: Ketahanan Likuiditas Perbankan RI Tidak Tergantung Pada Kebijakan Negara Lain 3 hours ago
Investor Asing di Pasar Obligasi Menurun, LPS: Stabilitas Pasar SBN jadi Lebih Mudah Dijaga 19 hours ago
Kondisi Global Memanas, LPS Akan Hati-hati Mengubah Tingkat Bunga Penjaminan 21 hours ago
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,44 %, Ketua DK LPS: Ruang untuk Tumbuh Masih Terbuka Lebar 2 days ago
berikutnya
sebelum
Search
11/08/2022
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Search
Close
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Home Finansial

Solusi Memutus Rantai Generasi Sandwich

oleh Permadi
20/07/2022
in Featured, Finansial
Reading Time:2 mins read
0 0
0
Solusi Memutus Rantai Generasi Sandwich
0
SHARE
3
VIEWS
Share on WhatssappShare on Twitter

BeritaPerbankan – Siapa tak kenal dengan sandwich, makanan populer berupa roti lapis yang menghimpit daging, telur, sayuran dan saos yang lezat. Tapi kalau sandwich yang satu ini malah justru paling ditakuti banyak orang terutama orang dewasa yang baru memulai karir atau pekerjaan.

Adalah generasi sandwich. Istilah ini memang diambil dari makanan sandwich atau roti lapis. Generasi sandwich didefiniskan sebagai generasi orang dewasa yang harus menghidupi orangtua, dirinya sendiri dan anak.

Setidaknya terdapat tiga lapis dalam generasi sandwich yang menjadi tantangan besar bagi mereka yang harus bekerja keras menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan tiga generasi di keluarganya.

Lahirnya generasi sandwich tidak lepas dari kondisi finansial yang buruk dari generasi sebelumnya yang ‘diwariskan’ kepada generasi anaknya yang sudah menginjak usia dewasa.

Buruknya pengelolaan keuangan saat muda, tingkat konsumsi yang berlebihan, dalam arti melebihi kemampuan finansial sehingga uang yang dihasilkan selagi muda tidak bisa diinvestasikan ataupun ditabung untuk hari tua, menjadi biang kerok lahirnya generasi sandwich.

Akibatnya pada hari tua, para orangtua lanjut usia harus bergantung sepenuhnya kepada anak-anaknya. Generasi sandwich hanya berlaku apabila kondisi finansial anak dikategorikan terbatas.

Indikatornya dapat dilihat dari kesehatan finansial. Jika uang yang dihasilkan habis untuk memenuhi kebutuhan hidup tiga generasi, dengan catatan menerapkan gaya hidup sederhana, tidak cukup untuk menabung apalagi investasi.

Mereka yang menjalankan peran generasi sandwich ini seringkali sulit untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan tersiernya.

Jika anda sedang menjalani peran sebagai generasi sandwich, jangan patah semangat anda pasti bisa melalui semuanya dengan baik.

Lalu bagaimana caranya agar kelak di hari tua tidak menjadi beban anak cucu kita. Hidup aman dan nyaman dengan memutus mata rantai generasi sandwich. Berikut ini beberapa tips yang bisa kita lakukan mulai dari sekarang!

1. Punya Catatan Keuangan

Penting untuk mencatat setiap pengeluaran sekecil apapun. Apalagi di era digital sekarang ini sangat mudah mencatat pengeluaran melalui aplikasi yang dapat diunduh di smartphone.

Pencatatan setiap uang yang masuk dan keluar memudahkan kita untuk melakukan analisa dan mencari solusi jika tujuan keuangan kita belum tercapai.

2. Punya Tabungan, Dana Darurat dan Pensiun

Mempersiapkan dana pensiun harus dilakukan selagi muda dan produktif. Buatlah rekening khusus dana pensiun. Siapkan juga dana darurat. Idealnya bagi mereka yang belum menikah dana darurat yang harus dimiliki setidaknya 3-6 bulan gaji per bulan. Sementara bagi yang sudah berkeluarga 6-12 bulan gaji.

Memiliki tabungan untuk berbagai keperluan juga sama pentingnya. Jangan khawatir menyimpan seluruh uang tersebut di bank karena dijamin LPS hingga Rp 2 miliar per nasabah per bank.

3. Tingkatkan Literasi Keuangan

LPS menyoroti masih rendahnya angka literasi keuangan yaitu 36 persen sementara tingkat inklusi keuangan sudah mencapai 76 persen. Maka tidak mengagetkan jika banyak masyarakat yang tertipu arisan online, investasi bodong dan lain sebagainya karena rendahnya kesadaran masayrakat untuk meningkatkan literasi keuangan.

Menambah ilmu soal keuangan dan investasi bisa dilakukan dengan mudah dan murah. Anda bisa menonton video para pakar keuangan dan investasi yang membagikan ilmu mereka secara gratis.

Anda juga bisa mengikuti seminar-seminar keuangan yang banyak digelar oleh kampus-kampus, lembaga keuangan maupun perusahaan.

4. Mencari Passive Income

Semakin banyak sumber income maka semakin besar peluang anda mempersiapkan hari tua dengan lebih nyaman dan aman karena lebih mudah untuk menabung, membeli aset ataupun berinvestasi.

Passive income bisa dimulai dari hal-hal kecil. Misalnya anda membeli sebuah kamera untuk disewakan. Lebih besar lagi anda bisa membangun rumah kontrakan atau kos-kosan di kawasan kampus perguruan tinggi.

Demikian tips yang bisa anda coba lakukan mulai dari sekarang untuk memutus rantai generasi sandwich agar anak-anak anda kelak tidak harus menanggung biaya kehidupan saat masa tua tiba.

Tags: dana daruratdana pensiungenerasi sandwichInvestasiliterasi keuangan
Previous Post

Investor Saham Didominasi Milenial dan Gen Z, LPS Catat Kenaikan Jumlah Kenaikan Rekening Bank

Next Post

Bunga Tinggi Berbalut Promo Ditawarkan Sejumlah Bank Non Digital, LPS: Ingat Syarat 3T!

Next Post
Bunga Tinggi Berbalut Promo Ditawarkan Sejumlah Bank Non Digital, LPS: Ingat Syarat 3T!

Bunga Tinggi Berbalut Promo Ditawarkan Sejumlah Bank Non Digital, LPS: Ingat Syarat 3T!

  • Trending
  • Comments
  • Latest
BSI, BRI hingga BCA Terapkan BI Fast: Transfer Antarbank Dipatok Rp2.500

BSI, BRI hingga BCA Terapkan BI Fast: Transfer Antarbank Dipatok Rp2.500

06/01/2022
Squid Game Lagi Rame, Laporan Keuangan dan Jumlah Pelanggan Netflix Jadi Sorotan

Squid Game Lagi Rame, Laporan Keuangan dan Jumlah Pelanggan Netflix Jadi Sorotan

06/10/2021
Fenomena Rentenir ‘Bank Keliling’ : Dicaci dan Dicari

Fenomena Rentenir ‘Bank Keliling’ : Dicaci dan Dicari

08/09/2021
Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

21/09/2021
UU PPSK Baru Membuka Peluang LPS Menjamin Saldo Uang Elektronik?

Menuju Masyarakat Cashless, LPS Siap Jamin Saldo Dompet Elektronik

05/08/2022
LPS: Pembiayaan dari Sektor Pasar Modal Perlu Dimaksimalkan Dukung Roda Perekonomian

LPS Optimis Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2022 Potensial Tumbuh Hingga 5,5 Persen

11/08/2022
Cashback Masuk Hitungan Bunga, LPS: Jangan Melebihi Tingkat Bunga Penjaminan

LPS: Ketahanan Likuiditas Perbankan RI Tidak Tergantung Pada Kebijakan Negara Lain

11/08/2022
LPS: Biaya Admin Bank Diganti dengan Banyaknya Fasilitas Bagi Nasabah

Investor Asing di Pasar Obligasi Menurun, LPS: Stabilitas Pasar SBN jadi Lebih Mudah Dijaga

10/08/2022
Memajukan Budaya Riset di Tanah Air, LPS Gelar Kompetisi Riset CFR LPS 2022

Kondisi Global Memanas, LPS Akan Hati-hati Mengubah Tingkat Bunga Penjaminan

10/08/2022
Memajukan Budaya Riset di Tanah Air, LPS Gelar Kompetisi Riset CFR LPS 2022

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,44 %, Ketua DK LPS: Ruang untuk Tumbuh Masih Terbuka Lebar

09/08/2022

About Us

Privacy Policy

Redaksi

Pedoman Media Siber

© 2021 Beritaperbankan.id All Rights Reserved.

Add BeritaPerbankan.id to your Homescreen!

Add