BeritaPerbankan – Menabung boleh dibilang merupakan literasi keuangan yang paling dasar dan sudah diperkenalkan sejak berabad-abad lalu.
Nenek moyang kita paham betul menabung adalah hal yang penting untuk mengantisipasi kebutuhan di masa depan. Kebiasaan menabung dari jaman dahulu kala sudah ditanamkan sejak kecil kepada anak-anak.
Tahukah anda kebiasaan menabung di celengan setidaknya sudah dikenal sejak jaman Majapahit pada abad ke 12 hingga abad 15. Hal itu tunjukan oleh temuan celengan purbakala wilayah Trowulan, Mojokerto.
Literasi keuangan paling dasar itu juga populer di tahun 1960an di kalangan anak-anak Indonesia dengan munculnya lagu ‘Menabung’ yang dipopulerkan oleh penyanyi senior Titiek Puspa.
Kekinian menabung dalam tabung celengan biasanya lebih banyak dilakukan oleh anak-anak sebagai metode pembelajaran ekonomi sejak dini untuk menabung agar bisa membeli sesuatu di masa mendatang.
Sementara orang dewasa kekinian lebih senang menyimpan uang di bank. Membuka akun rekening di sebuah bank, membuat kartu ATM untuk mempermudah transaksi tanpa harus antri di bank.
Fitur yang paling banyak digunakan oleh nasabah adalah mobile banking. Menawarkan beragam kemudahan mulai dari membuka rekening baru, transfer antar bank, membayar tagihan listrik, internet, BPJS, isi ulang saldo e-money hingga beli kuota internet dalam satu genggaman menggunakan gawai pintar.
Saat anda akan membuka rekening tabungan di bank, anda harus memilih jenis simpanan apa yang akan digunakan. Terkadang banyaknya pilihan membuat calon nasabah harus berpikir lebih untuk menentukan pilihan.
Dalam artikel kali ini, beritaperbankan akan memberikan sejumlah tips cara memilih jenis simpanan sesuai kebutuhan.
Menentukan Tujuan Penyimpanan
Hal pertama yang harus anda lakukan adalah menentukan arah tujuan penyimpanan uang. Apakah untuk jangka panjang atau jangka pendek?.
Jika tujuan anda adalah simpanan jangka pendek, jenis tabungan konvensional lebih cocok. Ciri khas tabungan konvensional adalah nasabah memiliki kendali penuh dalam setiap transaksi tanpa dibatasi waktu.
Nasabah bisa menarik uang tabungan, menyetor dana simpanan kapanpun dan dimanapun dengan fasilitas kartu ATM dan mobile banking yang diberikan pihak bank. Jika anda menggunakan bank digital, kartu ATM memiliki fungsi yang sama dengan buku tabungan.
Sementara pada bank konvensional, nasabah masih tetap mendapatkan buku tabungan manual. Besaran suku bunga tabungan konvensional terbilang kecil yaitu 0.5% – 2% dengan biaya administrasi yang dibebankan setiap bulannya.
Anda tidak perlu khawatir dengan keamanan dana simpanan di bank karena seluruh dana nasabah sudah terdaftar penjaminan di Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) apabila bank tempat anda menabung bangkrut.
Bagi anda yang ingin menabung untung jangka panjang, jenis tabungan berjangka bisa anda pilih. Jenis tabungan ini dipilih untuk tujuan investasi karena suku bunga yang ditawarkan lebih tinggi dari tabungan konvensional.
Tabungan berjangka sekilas mirip dengan deposito. Dana simpanan dalam tabungan berjangka maupun deposito tidak bisa diambil sebelum jatuh tempo.
Proses menabung menggunakan sistem auto-debet oleh pihak bank ke rekening pribadi anda. Bedanya besaran uang setoran tabungan berjangka lebih rendah ketimbang deposito.
Seperti halnya tabungan konvensional, dana simpanan nasabah tabungan berjangka juga dijamin oleh LPS dengan maksimal simpanan Rp. 2 miliar per nasabah per bank.
Memperhatikan Tingkat Bunga Penjaminan
Salah satu tujuan menabung adalah mendapat keuntungan dari suku bunga simpanan bank. Tapi anda harus memperhatikan besaran suku bunga. Jangan tergiur dengan tawaran bunga yang melampaui tingkat suku bunga pinjaman.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengingatkan kepada para nasabah, salah satu syarat dana nasabah dijamin LPS adalah tingkat bunga simpanan tidak melebihi tingkat bunga pinjaman.
Jadi bagi anda yang ingin tetap dananya aman dijamin LPS harus taat dengan ketentuan yang diberlakukan oleh LPS.
Memperhatikan Biaya Administrasi
Nasabah harus terus memperbaharui informasi besaran biaya administrasi yang ditetapkan oleh pihak bank. Biaya administrasi diberlakukan untuk transaksi seperti transfer antar bank, pembayaran aneka tagihan seperti listrik, BPJS, langanan internet, air hingga isi saldo e-money.
Biaya tarik tunai di mesin ATM bank lain juga dikenai biaya adminitrasi. Belum lagi biaya administrasi rutin setiap bulan yang akan dipotong dari saldo tabungan kita.