BeritaPerbankan – Guna mendorong digitalisasi keuangan, BI telah menyediakan infrastruktur pembayaran digital secara cepat melalui BI-Fast yang membuat transaksi keuangan dapat dilakukan dalam beberapa detik, dengan biaya maksimal Rp 2.500 guna mendigitalisasi sistem pembayaran Indonesia dan mendorong transformasi digital UMKM.
QRIS dan BI-Fast merupakan program dari BI untuk mendigitalisasi sistem pembayaran sebagaimana tertuang dalam Cetak Biru Digitalisasi Sistem Pembayaran Indonesia 2020-2025 yang diluncurkan pada 2019.
Bank Indonesia (BI) mengungkapkan saat ini saat ini sudah lebih dari 20 juta pedagang atau merchant yang menggunakan QR Indonesian Standar (QRIS), sejak diluncurkan sejak Agustus 2019. Hal itu disampaikan Perry dalam webinar bertajuk Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (LIKE IT), Jumat (12/8/2022).
“Sekarang QRIS sudah dipakai lebih dari 20 juta pengguna, untuk memfasilitasi berbagai transaksi di bidang fiskal. Kami terus mendorong digitalisasi pembayaran, perbankan, fintech maupun digitalisasi di e-commerce,” jelas Perry.
Adapun BI menargetkan sebanyak 45 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat menggunakan QRIS pada 2023. Dalam dua sampai tiga tahun ke depan, BI menargetkan pengguna QRIS akan mencapai 30-65 juta UMKM.
Saat ini, Bank Indonesia tengah mengembangkan infrastruktur pembayaran dan pasar uang yang terintegrasi untuk pembiayaan dan pendalaman pasar keuangan melalui central bank digital currency (CBDC) alias rupiah digital. “Dalam tahap akhir dan akan meluncurkan bersamaan dengan integrasi digitalisasi sistem pembayaran dan pasar uang dan bekerjasama dengan pihak industri dan bank-bank sentral lain,” jelas Perry.