BeritaPerbankan – Ekonomi di Pondok Pesantren kini semakin berkembang mandiri dengan menjalankan bisnis di berbagai sektor, seperti kuliner serta tanaman hias. Pada acara Indonesia Sharia Economic Festival 2024 yang diadakan oleh Bank Indonesia (BI), pesantren-pesantren memiliki panggung khusus untuk menampilkan produk karya santri mereka.
Misalnya, Pondok Pesantren Sunan Pandanaran dari DI Yogyakarta yang menampilkan produk tanaman hias di booth mereka, seperti anggrek, tanaman drimiopsis seharga Rp 20 ribu, hingga cryptanthus dengan harga serupa untuk setiap pot mini. “Semua ini hasil budidaya santri di Gunung Kidul,” kata Dani, Pengelola Unit Kemandirian Pondok Pesantren Sunan Pandanaran di acara ISEF ke-11 di Jakarta Convention Center, Rabu (20/10/2024).
Dari bisnis tanaman hias ini, mereka meraih omzet sekitar Rp 30-40 juta per bulan, yang dikelola oleh Unit Kemandirian Pesantren untuk mendukung pelatihan serta pendidikan agama bagi para santri. “Selain menghafal Qur’an, santri juga belajar merawat tanaman dan menjalankan bisnis,” tambah Dani.
Selain itu, Pondok Pesantren Al Faruqi dari Riau juga ikut serta di acara ISEF ke-11 dengan menampilkan produk makanan ringan hasil olahan santri, seperti abon ikan gabus, keripik singkong, dan lain-lain. Omzet usaha mereka mencapai Rp 2,5 miliar. “Selain makanan, kami juga punya produk fesyen yang dikelola oleh SMK di bawah pondok pesantren,” jelas Kepala Sekolah Al Faruqi, Handika Yeli Puspita.
Selama dua tahun terakhir, Ponpes Al Faruqi mendapat pendampingan dari BI dalam mengelola usaha. Kini, mereka menjalankan 10 unit bisnis, termasuk wedding organizer, katering, peternakan, dan toko bernama Banaty Mart. Mereka juga telah memanfaatkan e-commerce untuk menjangkau pasar luar kota, dengan orang tua santri sebagai salah satu pembeli utama. “BI memberikan dukungan alat untuk pengembangan unit usaha kami,” ujar Yeli.
Produk dari pesantren Al Faruqi telah mendapatkan perhatian dari berbagai instansi setelah memenangkan beberapa pameran BI. Mereka sekarang menyediakan makanan ringan secara rutin untuk Dinas Pendidikan dan kantor gubernur. “Setelah beberapa kali memenangkan pameran, banyak industri lain yang bermitra dengan kami, membantu meningkatkan produk halal yang sebelumnya hanya dalam lingkup pondok,” ungkap Yeli.