BeritaPerbankan – Teknologi AI (kecerdasan buatan atau artificial intelligence) milik Facebook baru-baru ini membuat heboh dunia. Pasalnya, dalam sebuah video yang memperlihatkan pria kulit hitam sedang bertengkar dengan polisi kulit hitam. Pada video tersebut, teknologi AI Facebook melabeli video tersebut dengan label ‘tentang primata’.
Hal itu membuat publik geram dan merasa terganggu. Facebook melalui teknologinya dituding melakukan tindakan rasis terhadap orang kulit hitam.
Merespon hal ini, melalui juru bicara Facebook Dani Lever, Facebook meminta maaf dan akan menonaktifkan seluruh rekomendasi topik dan mencari tahu penyebab terjadinya kesalahan tersebut.
“Ini jelas kesalahan yang tidak dapat diterima dan kami menonaktifkan seluruh fitur rekomendasi topik segera setelah kami menyadari ini terjadi sehingga kami dapat menyelidiki penyebabnya dan mencegah hal ini terjadi lagi,” kata juru bicara Facebook Dani Lever dalam sebuah pernyataan kepada USA Today seperti dilihat Senin (6/9/2021).
Facebook berjanji akan meningkatkan teknologi AI-nya dan meminta maaf atas ketidaknyamanan pengguna Facebook atas beredarnya video yang dianggap rasis tersebut.
“Seperti yang telah kami katakan, kami telah membuat peningkatan pada AI kami, kami tahu itu tidak sempurna dan kami memiliki lebih banyak kemajuan yang bakal terus dilakukan. Kami meminta maaf kepada siapa pun yang mungkin telah melihat rekomendasi ofensif ini,” lanjutnya.
Melihat rekam jejak Facebook, ternyata ini bukan kali pertama Facebook terlibat dugaan rasisme. Pada tahun 2015, Google meminta maaf atas kesalahan aplikasi foto yang mengidentifikasi orang kulit hitam sebagai gorila.
Kemudian pada tahun 2016, chatbot AI Microsoft Tay melontarkan penghinaan bernada rasisme. Tak sampai di situ, filter Instagram menggunakan wajah hitam karikatur wajah khas orang Asia, mencerahkan kulit dengan filter Instagram.