BeritaPerbankan – Bank Sentral China (PBoC) terus meningkatkan cadangan emasnya, melakukan pembelian selama 16 bulan berturut-turut hingga Februari 2024, yang telah membantu mendorong harga emas global mencapai rekor tertinggi.
Harga emas, yang sempat mengalami penurunan selama dua bulan, kini kembali melonjak di tengah ekspektasi penurunan suku bunga di Amerika Serikat. Sejak 2022, pembelian emas oleh bank sentral telah menjadi salah satu pendorong utama kenaikan harga.
Cadangan emas global juga meningkat. Data dari World Gold Council menunjukkan bahwa cadangan emas bank sentral global naik sebesar 19 ton, menandai pertumbuhan selama sembilan bulan berturut-turut. Namun, kombinasi dari pembelian kotor yang lebih lambat dan volume penjualan yang lebih tinggi menyebabkan pembelian pada Februari 58% lebih rendah dibandingkan dengan Januari yang sebesar 45 ton.
Seperti bulan-bulan sebelumnya, aktivitas pembelian dan penjualan emas oleh bank sentral sebagian besar dilakukan oleh pihak-pihak yang telah aktif dalam beberapa tahun terakhir. PBoC menjadi pembeli terbesar bulan ini, menambah 12 ton cadangan emasnya menjadi 2.257 ton. Sejak November 2022, PBoC telah meningkatkan cadangan emas selama 16 bulan berturut-turut, meskipun porsinya terhadap total cadangan tetap di sekitar 4%.
Cadangan aset resmi China pada Maret naik ke level tertinggi sejak November 2015. Cadangan devisa negara ini juga meningkat menjadi US$3,2457 triliun, tertinggi sejak Desember 2021, meningkat 0,6% dari Februari dan 1,9% dari tahun sebelumnya.
Meskipun permintaan dari bank sentral melambat pada Februari, tahun ini dimulai dengan kuat dan tren pembelian emas tetap terjaga. Selain China, bank sentral Kazakhstan, India, Turki, dan Singapura juga melakukan pembelian emas.
Kenaikan harga emas ke rekor tertinggi bisa dijelaskan oleh ketidakstabilan geopolitik dan prospek ekonomi global yang suram. Perlambatan ekonomi dan krisis properti di China membuat bank sentralnya membeli emas secara masif sebagai aset lindung nilai. Pada 2023, PBoC membeli 224,88 ton emas, jauh lebih banyak dibandingkan 62,2 ton pada 2022. Dari November 2022 hingga Februari 2024, PBoC menambah 309,2 ton emas, menjadikannya pemegang emas terbesar keenam di dunia dengan cadangan sebesar 2.235,39 ton.