TRENDING
LPS: Plus Minus Risiko Gagal Bayar AS Bagi Indonesia 8 hours ago
UMKM Terjerat Rentenir, LPS Dorong BPR Berani Bersaing 10 hours ago
Ingin Terapkan Digitalisasi, BPR dan BPRS Masih Punya Kendala Ini 1 day ago
Rebut Pasar Rentenir, Momentum BPR Kembangkan Bisnis dan Usahanya 1 day ago
Banyak Masyarakat Terjebak Rentenir, LPS: Peran BPR Sangat Dibutuhkan 1 day ago
berikutnya
sebelum
Search
28/05/2023
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Search
Close
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Home Bank

Transformasi Era Digital, LPS Mendorong Seluruh BPR Adopsi Digitalisasi

oleh Permadi
19/05/2023
in Bank, LPS
Reading Time:2 mins read
0 0
0
Jumlah BPR Peserta Penjaminan LPS Menurun, Begini Kata LPS!
0
SHARE
5
VIEWS
Share on WhatssappShare on Twitter

Berita Perbankan – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus mendorong seluruh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mengadopsi digitalisasi perbankan agar mampu bertahan di tengah persaingan sektor perbankan dan perkembangan teknologi.

Transformasi teknologi telah mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk di sektor perbankan. Perubahan ini juga memberikan tantangan sekaligus peluang bagi industri perbankan, termasuk BPR. Untuk menjaga keberlanjutan sektor perbankan dan meningkatkan efisiensi operasional, LPS mengharapkan percepatan adopsi digitalisasi oleh seluruh BPR di Indonesia.

“LPS sebagai regulator dan juga otoritas mengharapkan digitalisasi akan diadopsi oleh seluruh BPR,” kata Direktur Group Penanganan Premi Penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Rizka S Kurniawan.

Rizka mengatakan perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut industri perbankan untuk bergerak cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

Transformasi digital di sektor perbankan mengubah pola perilaku nasabah yang kekinian menginginkan layanan perbankan yang serba cepat, mudah, efektif dan efisien.

LPS berharap BPR/BPRS mampu memenuhi ekspektasi masyarakat dengan menyediakan layanan perbankan yang berlangsung cepat bahkan bisa diakses hanya dengan sentuhan jari di ponsel pintar nasabah.

Selain itu digitalisasi BPR/BPR akan membuat layanan dan produk perbankan menjadi lebih terintegrasi dan bervariasi. Tantangan lainnya yaitu kecepatan bank dalam merespon kebutuhan nasabah juga perlu ditingkatkan. Dengan mengadopsi teknologi digital diharapkan pelayanan konsumen akan lebih cepat dan pada akhirnya menumbuhkan kepercayaan masayrakat terhadap BPR/BPRS.

Adopsi teknologi digital dalam operasional BPR bukan hanya sekedar upaya peningkatan efisiensi, tetapi juga untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat di industri perbankan. Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan signifikan dalam penggunaan layanan perbankan digital oleh masyarakat, yang mengharuskan BPR untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Dengan memanfaatkan teknologi seperti sistem pembayaran elektronik, internet banking, dan mobile banking, BPR dapat menyediakan akses keuangan yang lebih mudah dan cepat bagi masyarakat di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh bank konvensional.

LPS juga mendorong BPR untuk memperkuat infrastruktur teknologi mereka, termasuk keamanan data dan perlindungan privasi, agar dapat menjaga kepercayaan masyarakat dalam menggunakan layanan perbankan digital.

Pakar teknologi informasi Richardus Eko Indrajit mengatakan untuk mengadopsi digital perbankan, BPR harus memiliki sumber daya manusia (SDM) yang handal dan melek perkembangan teknologi informasi.

Richardus menambahkan BPR harus mempunyai digital mindset yang menekankan pada efisiensi agar digitalisasi berjalan optimal dan meningkatkan produktifitas kinerja perusahaan.

Adopsi teknologi digital bukan hanya menjadi kebutuhan, tetapi juga keharusan bagi BPR untuk tetap kompetitif dan relevan di era yang semakin digital ini. Dengan adopsi yang tepat, BPR dapat memperkuat posisi mereka dalam memberikan akses keuangan kepada masyarakat, meningkatkan efisiensi operasional, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara.

LPS menjamin simpanan nasabah di BPR/BPRS dengan total penjaminan hingga Rp 2 miliar per nasabah per bank, bagi nasabah bank yang ditutup izin usahanya oleh otoritas pengawas.

Pastikan simpanan anda memenuhi syarat 3T yaitu tercatat di sistem pembukuan bank, tidak menerima bunga simpanan melebihi tingkat bunga penjaminan dan tidak menyebabkan bank merugi seperti kasus kredit macet.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga awal tahun 2023 jumlah BPR di tanah air mencapai 1.600 unit. OJK terus berupaya melakukan perampingan jumlah BPR dengan mendorong konsolidasi antara bank dan menutup bank yang bermasalah.

OJK menargetkan di tahun 2028 jumlah BPR bisa lebih ramping setidaknya menjadi 1.000 unit. Konsolidasi perlu dilakukan sebagai respon terhadap tuntutan perekonomian dan kebutuhan kebijakan.

“Kita sama-sama di OJK melihat jumlah BPR ini ada 1.600, dalam lima tahun ke depan, akan berkurang jadi 1.000 saja dengan konsolidasi, dan menutup BPR yang dianggap bermasalah,” tutur Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae.

Dian menambahkan OJK mendorong merger sejumlah bank yang dimiliki oleh orang yang sama dan bank-bank yang memiliki karakteristik yang khas menjadi satu entitas yang sama.

 

Tags: BPRBPRSdigitalisasi BPRdigitalisasi perbankanlembaga penjamin simpananLPSojk
Previous Post

Purbaya Menargetkan Program Penjaminan Polis LPS Mulai Diimplementasikan Tiga Tahun Lagi

Next Post

LPS: Memperkuat Infrastruktur Digital Mampu Menekan Biaya Ekonomi Tinggi

Next Post
Ketua LPS : Hampir Seluruh Rekening Nasabah Bank Masuk Program Penjaminan LPS

LPS: Memperkuat Infrastruktur Digital Mampu Menekan Biaya Ekonomi Tinggi

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

21/09/2021
Marak KSP Bermasalah Tawarkan Pinjaman Via SMS!

Marak KSP Bermasalah Tawarkan Pinjaman Via SMS!

26/05/2022
Permodalan Perbankan Nasional Semakin Tebal, LPS Berikan Apresiasi untuk Industri Perbankan

Ketua LPS: Keadaan Perbankan Sangat Solid, Belum Terlihat Tanda-tanda Bank Gagal Bayar

24/05/2023
Strategi Erick Thohir Membangun Ekosistem Ekonomi Syariah yang Kuat

Pastikan Simpanan Nasabah Bank Syariah Dijamin, Purbaya: LPS Menjamin Simpanan pada Seluruh Jenis Bank

24/05/2023
Fenomena Dedolarisasi, Bisakah Negara Asia Lepas Dari Dolar?

Fenomena Dedolarisasi, Bisakah Negara Asia Lepas Dari Dolar?

26/05/2023
LPS: Plus Minus Risiko Gagal Bayar AS Bagi Indonesia

LPS: Plus Minus Risiko Gagal Bayar AS Bagi Indonesia

28/05/2023
Jangan Khawatir, Simpanan Nasabah di BPR/BPRS Juga Dijamin LPS Hingga Rp 2 M

UMKM Terjerat Rentenir, LPS Dorong BPR Berani Bersaing

28/05/2023
Ingin Terapkan Digitalisasi, BPR dan BPRS Masih Punya Kendala Ini

Ingin Terapkan Digitalisasi, BPR dan BPRS Masih Punya Kendala Ini

27/05/2023
Rebut Pasar Rentenir, Momentum BPR Kembangkan Bisnis dan Usahanya

Rebut Pasar Rentenir, Momentum BPR Kembangkan Bisnis dan Usahanya

27/05/2023
Permodalan Perbankan Nasional Semakin Tebal, LPS Berikan Apresiasi untuk Industri Perbankan

Banyak Masyarakat Terjebak Rentenir, LPS: Peran BPR Sangat Dibutuhkan

27/05/2023

About Us

Privacy Policy

Redaksi

Pedoman Media Siber

© 2021 Beritaperbankan.id All Rights Reserved.

Add BeritaPerbankan.id to your Homescreen!

Add