BeritaPerbankan – Menurut laporan The Wall Street Journal pada Senin (11/7/2022), Twitter mengatakan kurang dari 100 karyawan telah diberhentikan dan hanya tim rekrutmen yang terpengaruh. Dalam sebuah posting di LinkedIn, Ingrid Johnson, seorang perekrut teknis senior di Twitter, menulis bahwa itu adalah hari yang sangat sulit. “Ada orang-orang yang kehilangan pekerjaan mereka yang telah bekerja lebih dari satu dekade,” tulisnya.
“Jika Twitter telah memilih untuk menghabiskan miliaran potensial untuk menggugat Elon dan mempertahankan harga saham yang digelembungkan secara palsu dengan mengorbankan orang-orang yang memberikan hidup mereka untuk membangun perusahaan, itu adalah kisah yang lebih tragis lagi,” paparnya.
Twitter sebelumnya telah mengumumkan pembekuan perekrutan, sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk memotong biaya terkait penyelesaikan akuisisi oleh Elon Musk.
Twitter bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang baru-baru ini memangkas jumlah lowongan kerja atau memberhentikan karyawan. Meta bahkan mengaku akan memperlambat perekrutannya karena krisis ekonomi. Selain itu, Netflix, Unity, Coinbase, Paypal, dan Tesla juga belum lama ini melakukan PHK terhadap karyawannya.
Di sisi lain, Elon Musk mengumumkan dirinya batal membeli Twitter seharga USD 44 miliar atau sekitar Rp 659 triliun. CEO Tesla itu menyebutkan, Twitter telah membuat pernyataan yang menyesatkan atas jumlah bot spam di platform jejaring sosial tersebut.
“Terkadang Twitter mengabaikan permintaan Elon Musk, terkadang menolaknya karena alasan yang tampaknya tidak dapat dibenarkan,” tulis pengacara Musk, Mike Ringler, sebagaimana dikutip dari NPR pada Sabtu, 9/7/2022.
Di sisi lain, hampir 200 karyawan Tesla di PHK. Mereka yang diputus hubungan kerja adalah karyawan yang bertugas melabel data untuk membantu melatih sistem autopilot AI perusahaan. Ini merupakan PHK terbaru yang dilakukan di Tesla setelah sang CEO, Elon Musk, bilang ke eksekutif perusahaan bahwa perusahaan perlu mengurangi sekitar 10 persen karyawannya.
Kebanyakan karyawan yang terdampak PHK ini adalah mereka yang bekerja dengan sistem pengupahan per jam dan tugasnya melabeli data pelatihan AI. Pekerjaan seperti ini cukup penting bagi pengembangan sistem AI, namun kerapkali mempekerjakan orang-orang dengan keahlian rendah, dengan bayaran yang juga rendah.
Sekadar informasi, akhir 2021, Tesla memiliki 99.290 karyawan di seluruh dunia. Pada awal bulan ini, Elon Musk bilang dirinya memiliki perasaan buruk mengenai kondisi ekonomi Amerika Serikat. Ia juga menyebut Tesla “kelebihan karyawan”, merujuk pada perlunya pengurangan pegawai.