TRENDING
Pertumbuhan Simpanan Nasabah Menengah ke Bawah Rendah, Bos LPS: Dampak Pemulihan Ekonomi Belum Merata 20 hours ago
Ayo Berkenalan Dengan Allo Bank! 21 hours ago
Wah, 6.011 Permasalahan Ditemukan BPK Pada kuartal II 2021! 21 hours ago
Bagaimana Tips Investasi Kripto Saat Market Merah? 22 hours ago
SDM Didominasi Kalangan Anak Muda, LPS: Ini Kekuatan Sekaligus Tantangan 1 day ago
berikutnya
sebelum
Search
26/05/2022
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Search
Close
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Home Teknologi

Unicorn Akan Menjamur di 2022, Strategi Bakar Uang Ditinggalkan

oleh Retno Yulianti
09/12/2021
in Teknologi
Reading Time:2 mins read
0 0
0
Unicorn Akan Menjamur di 2022, Strategi Bakar Uang Ditinggalkan

Unicorn atau startup dengan valuasi di atas USD 1 miliar diperkirakan bakal bermunculan pada 2022, mendatang. Foto/Dok

0
SHARE
2
VIEWS
Share on WhatssappShare on Twitter

Beritaperbankan – Unicorn atau startup dengan valuasi di atas USD 1 miliar diperkirakan bakal bermunculan pada 2022, mendatang. Anggota Steering Sommittee Indonesia Fintech Society (IFSoc), Rudiantara menjelaskan, fenomena kemunculan stratup baru merupakan kelanjutan dari perusahaan rintisan sebelumnya, misalnya Gojek, Tokopedia, J&T Ekspress, Bukalapak, Traveloka, Xendit, Ajaib, Onlinepajak, hingga OVO.

“Di tahun 2022 (unicorn-unicorn baru) masih akan bermunculan. Misalnya dari sektor fintech, edutech, atau bahkan healthtech,” kata Rudiantara saat konferensi pers, Kamis (9/12/2021).

Namun Rudiantara menekankan, pentingnya keunggulan hingga ketahanan model bisnis dari tumbuhnya unicorn-unicorn baru di Indonesia. Khususnya, inovasi dan strategi model bisnis. “Lalu apakah nanti masih akan pakai strategi bakar uang, atau sudah ada yang fokus pada aspek cashflow dan lain sebagainya,” kata dia.

Dia menilai strategi bisnis unicorn dengan melakukan metode ‘bakar uang’ saat ini perlahan ditinggalkan. Pasalnya, banyak perusahaan rintisan baru yang justru berlomba agar bisa meraup profit. “Karena kalau diamati, sekarang itu para investor sudah mulai fokus ke masalah cashflow,” papar dia.

Saat ini Indonesia memiliki delapan Unicorn yang bervaluasi di atas USD 1 miliar dan menduduki posisi kedua sebagai negara dengan unicorn terbanyak di ASEAN. Dimana, empat di antaranya baru muncul di tahun 2021 yakni J&T Express, Onlinepajak, Xendit dan Ajaib.

Selain itu langkah merger yang terjadi antara Gojek dan Tokopedia (GoTo) merupakan langkah strategis yang akan berdampak pada penguatan ekosistem digital. Hal itu seiring dengan IPO Bukalapak, yang disebut-sebut sebagai penggalangan dana terbesar dalam sejarah bursa dengan dana yang berhasil dihimpun mencapai sebesar Rp21,9 triliun.

Sehingga ke depannya IPO dinilai akan menjadi alternatif diversifikasi dan penggalangan modal startup. Apalagi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah mengeluarkan aturan terkait kebijakan multiple voting share (MVS), yang akan berdampak positif sebagai upaya mengakomodir start up unicorn untuk bisa melakukan IPO di lantai bursa.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri RI atau Menlu Retno Marsudi menekankan, pentingnya ekonomi kreatif yang memainkan peran utama dalam meningkatkan mata pencaharian dan mengurangi kemiskinan. Selain itu teknologi digital yang berkembang cepat harus ditangkap sebagai potensi, dimana McKinsey berspekulasi bahwa setidaknya 10 unicorn lagi akan muncul.

“Pada saat yang sama, ekonomi digital juga berkembang. Di Indonesia hal ini tercermin dengan memiliki lebih dari 2.000 start-up, termasuk 5 unicorn dan satu decacorn. McKinsey bahkan berspekulasi bahwa setidaknya 10 unicorn lagi akan muncul dalam dekade berikutnya,” tutur Menlu Retno.

Tags: digitalera digitalperusahaan teknologistart-upstartup fintechunicon
Previous Post

LPS : Dampak Pandemi Pada Sektor Perbankan Masih Dapat Dikendalikan

Next Post

Presidensi G20 Indonesia Jalur Keuangan Dimulai: Dorong Pemulihan Ekonomi

Next Post
Presidensi G20 Indonesia Jalur Keuangan Dimulai: Dorong Pemulihan Ekonomi

Presidensi G20 Indonesia Jalur Keuangan Dimulai: Dorong Pemulihan Ekonomi

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

21/09/2021
Ada Apa Dibalik Penyusutan Pegawai Bank?

Ada Apa Dibalik Penyusutan Pegawai Bank?

23/05/2022
Deretan Negara yang Sukses Jadi Tujuan Favorit Tren Wisata Medis

Deretan Negara yang Sukses Jadi Tujuan Favorit Tren Wisata Medis

18/09/2021
Buruan Daftar! LPS Buka Lowongan Kerja Untuk Berbagai Posisi

LPS Punya Terobosan Baru: Flexible Working Arrangement

23/05/2022
LPS Ungkap Alasan BPR Paling Banyak Dilikuidasi

LPS: Outlook 2022 Kinerja Keuangan Perbankan Semakin Baik

02/01/2022
Pertumbuhan Simpanan Nasabah Menengah ke Bawah Rendah, Bos LPS: Dampak Pemulihan Ekonomi Belum Merata

Pertumbuhan Simpanan Nasabah Menengah ke Bawah Rendah, Bos LPS: Dampak Pemulihan Ekonomi Belum Merata

25/05/2022
Ayo Berkenalan Dengan Allo Bank!

Ayo Berkenalan Dengan Allo Bank!

25/05/2022
Wah, 6.011 Permasalahan Ditemukan BPK Pada kuartal II 2021!

Wah, 6.011 Permasalahan Ditemukan BPK Pada kuartal II 2021!

25/05/2022
Bagaimana Tips Investasi Kripto Saat Market Merah?

Bagaimana Tips Investasi Kripto Saat Market Merah?

25/05/2022
LPS Ungkap Penyebab Simpanan Nasabah Tak Layak Bayar Rp 370,28 Miliar

SDM Didominasi Kalangan Anak Muda, LPS: Ini Kekuatan Sekaligus Tantangan

25/05/2022

About Us

Privacy Policy

Redaksi

Pedoman Media Siber

© 2021 Beritaperbankan.id All Rights Reserved.

Add BeritaPerbankan.id to your Homescreen!

Add